6 Ciri-ciri Orang Beriman dalam Islam, Perlu Diketahui
Setiap muslim dianjurkan untuk senantiasa beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Iman sendiri merupakan sebuah keyakinan yang dibenarkan dalam hati, diikrarkan dalam lisan, dan diamalkan dengan perilaku.
Setiap muslim dianjurkan untuk senantiasa beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Iman sendiri merupakan sebuah keyakinan yang dibenarkan dalam hati, diikrarkan dalam lisan, dan diamalkan dengan perilaku. Sementara, taqwa adalah menjaga jiwa dari segala perbuatan dosa atau meninggalkan semua yang dilarang oleh Allah SWT.
Di samping itu, taqwa adalah tujuan manusia diciptakan untuk senantiasa beribadah dan menyembah Allah SWT. Dengan beriman dan bertaqwa, seorang hamba memiliki keutamaan yang sangat besar, salah satunya ialah akan dimudahkan segala urusannya oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam salah satu surah Alquran, artinya:
-
Kapan Mahalini resmi memeluk agama Islam? Yang pasti, Mahalini menjadi mualaf bulan ini setelah acara memapit kemarin," ujarnya.
-
Apa pengertian akhlak menurut agama Islam? Secara sederhana, akhlak adalah tingkah laku yang dilakukan secara berulang kali. Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang pengertian akhlak, sekaligus macam dan manfaatnya menurut agama Islam.
-
Apa arti dari 'Ya Rahman Ya Rahim'? Secara harfiah, Ya Rahman Ya Rahim berarti "Wahai Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang". Dua kata "Rahman" dan "Rahim" secara khusus menggambarkan sifat-sifat Allah yang amat penyanng.
-
Kapan Ameena lahir? Balita kelahiran 22 Februari 2022 ini juga semakin lucu. Karena sudah beranjak balita, Ameena kerap menemani Aurel Hermansyah saat syuting.
-
Siapa yang dilarang menyambung rambut dalam Islam? Nabi Muhammad SAW dengan tegas melarang umatnya untuk menyambung rambut, baik dengan rambut asli maupun rambut palsu. Hal ini berdasarkan beberapa hadis yang menyebutkan bahwa Allah mengutuk wanita yang menyambung rambut dan meminta untuk disambungkan.
-
Kenapa Mahalini memeluk agama Islam? Kita mulai dari cerita di Bali dulu ya, dari saat Mahalini memohon izin untuk ditemani oleh Aa Ikky dan tentunya meminta izin untuk berpindah keyakinan, sudah mendapat izin dari orang tua, dan segala macam," ujar Deni Uwaw saat diwawancara di Kawasan Tambun, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (8/5/2024).
"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. At Thalaq: 2-3)
Baca juga: Tanda Tanda Seseorang Mengimani Hari Akhir
Seseorang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, segala urusannya akan dimudahkan serta selalu dijaga-Nya di mana pun berada. Berikut ciri-ciri orang beriman yang merdeka.com lansir dari Liputan6.com dan NU Online:
Menunaikan Ibadah Salat Lima Waktu
©2020 Merdeka.com/umroh.com
Seperti yang sudah diketahui, salat merupakan ibadah umat muslim yang kerap dianggap sebagai tiang agama. Oleh karena itu, ciri-ciri orang bertakwa ialah mereka yang mendirikan salat. Dalam salah satu surah, Allah SWT berfirman, yang artinya:
"Mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka." (Q.S Al-Baqarah : 3).
Rajin Melaksanakan Salat Berjemaah
Salah satu ciri-ciri orang beriman adalah rajin melaksanakan salat berjemaah. Setiap muslim yang setiap hari menjalankan salat lima waktu dan lebih sering melakukan salat berjemaah, dianggap telah menjalankan perintah Allah SWT.
Rasulullah sendiri selalu melaksanakan salat berjemaah dan tidak pernah meninggalkannya. Rasulullah pun pernah memberikan peringatan keras tentang kewajiban salat berjemaah, seperti dijelaskan dalam riwayat Imam Bukhori Muslim, yaitu :
“Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaan-Nya, sungguh aku bertekad menyuruh mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku suruh seorang adzan untuk sholat dan seseorang untuk mengimami manusia, kemudian aku pergi kepada orang-orang yang tidak ikut sholat, kemudian aku bakar rumah mereka”
Punya Rasa Malu
Ciri-ciri orang beriman dalam Islam selanjutnya, yaitu punya rasa malu. Dikutip dari NU Online, tanda beriman yang dimaksud malu bagian dari iman adalah malu jika berbuat maksiat dan perbuatan dosa lainnya.
Seseorang yang malu melakukan dosa dan maksiat, berarti orang tersebut selalu ingat kebesaran Allah SWT di manapun berada. Sehingga, ia tidak akan berani berbuat dosa meski sendirian, karena percaya bahwa yang nomor dua adalah Allah SWT.
Penuh Rasa Syukur
©Shutterstock
Senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan, menjadi salah satu ciri-ciri orang beriman dalam Islam. Untuk itu, umat muslim dianjurkan untuk selalu bersyukur terhadap sesuatu yang telah diberikan Allah, termasuk berupa musibah atau cobaan.
Seorang muslim yang senantiasa bersyukur, Allah SWT akan menambah kenikmatannya. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam QS Ibrahim ayat 7, artinya:
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat”.
Berpedoman pada Alquran
Salah satu ciri-ciri orang beriman dalam Islam ialah selalu berpedoman pada Alquran. Semua ayat dalam Alquran memiliki kebenaran mutlak, sehingga setiap muslim yang bertaqwa tentunya menjadikannya sebagai petunjuk. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam salah satu surah Alquran berikut:
"Alif laam miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah : 1-2).
Senang Mendengar Bacaan Alquran
Ciri-ciri orang beriman dalam Islam lainnya, yaitu senang mendengar bacaan ayat Alquran. Setiap muslim yang selalu bahagia dan tenang saat mendengar orang membaca Alquran, ia adalah ciri-ciri orang beriman. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam salah satu hadis, artinya:
“Orang mu’min yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, ibarat buah jeruk manis, rasanya enak dan baunya harum. Sedangkan orang mu’min yang tidak membaca Al-Qur’an tetapi mengamalkan isinya, ibarat buah kurma, rasanya enak dan manis tetapi tidak ada baunya. Adapun perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an, maka ibarat minyak wangi, baunya harum tetapi rasanya pahit. Sedangkan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an, ibarat buah kamarogan, rasanya pahit dan baunya busuk.” (Al-Bukhari & Muslim, 5).
(mdk/jen)