6 Pesona Rhoma Irama yang Selalu Diingat Para Penggemar, Tak Sekedar Raja Dangdut

1. Raja Dangdut

Sumber Foto :YouTube

Pria kelahiran Tasikmalaya ini membentuk grup musik pengiringnya pada tahun 1970 yang dinamai Soneta Group. Rhoma yang mencoba mencapur budaya muslim Timur Tengah dan lantunan lagu melayu menghasilkan ciri khas yang berbeda dengan musik dangdut pada saat itu.

Walaupun berbagai stigma buruk terhadap musik dangdut pada tahun 80an yang berasal dari penggemar musik-musik rock. Rhoma berhasil menyabet gelar Raja Musik Asia pada tahun 1985 yang diberikan dari majalah Asia Week edisi 16.

Kemudian gelar The Indonesia Rocker disematkannya pada tahun 1992. Gelar tersebut berasal dari majalah hiburan Entertaiment asal Amerika Serikat.

Sedangkan penghargaan bergengsi lainnya yang didapatkan oleh Rhoma adalah The South East Asia Super Legend di Singapura pada tahun 2007 dan Penghargaan Abadi oleh Anugerah Musik Indonesia (AMI) Dangdut Awards pada tahun yang sama.

2. Duet dengan Beberapa Penyanyi Tanah Air

Sumber Foto :Hamzah Johan

Mengawali panggung ke panggung bersama Soneta Grup membuat Rhoma bertemu dengan musisi dangdut lain. Pertemuannya tersebut akhirnya malah dijadikan kesempatannya untuk berduet bareng.

Seperti berduet bersama Elvie Sukaesih dalam menggarap album Soneta Vol. 2 dilagu Penasaran pada tahun 1974. Kemudian gelar Ratu Dangdut disematkan kepada Elvie saat itu.

Kemudian pada tahun 1977 Rhoma bersama Rita Sugiarto berduet di lagu Santai pada album Soneta Vol. 7 pada tahun 1977.

Keunikan musik Rhoma juga membuat banyak musisi Tanah Air mengajaknya berduet. Bahkan Rhoma sendiri juga bisa menyanyikan musik selain dangdut.

3. Bintang Film

Sumber Foto :DangdutBerisik.com

Pertengahan tahun 70an adalah masa menanjaknya karier Rhoma di dunia hiburan. Dalam kurang dari sepuluh tahun, Rhoma sudah bisa membintangi hampir 13 judul film.

Film-film yang pernah dibintanginya adalah 'Jakarta Jakarta' pada tahun 1977, 'Salah Kamar' tahun 1978, 'Wadam' tahun 1978, 'Bayang-Bayang Kelabu' tahun 1979, 'Cinta Camelia' tahun 1979, 'Melodi Cinta Rhoma Irama' tahun 1980, 'Perjuangan dan Doa' tahun 1980, 'Sekuntum Mawar Putih' tahun 1981, 'Badai di Awal Bahagia' tahun 1981, 'Sebuah Pengorbanan' tahun 1982, 'Satria Bergitar' tahun 1983, 'Pengabdian' tahun 1984, 'Sunan Gunung Jati' tahun 1985 dan lainya.

4. Kisah Asmaranya

Sumber Foto : Brilio.net

Tidak bisa dipungkiri seorang musisi menciptakan lagu cinta tanpa merasakan cinta tersebut di kehidupannya. Pada tahun 1972 Rhoma memutuskan untuk hidup bahagia dengan Veronica Agustina. Dari pernikahannya tersebut Rhoma dikaruniai tiga orang anak bernama Debby Verama Sari, Fikri Rhoma Irama, dan Romy Syahrial.

Sebelum bercerai dengan Veronica pada tahun 1985, Rhoma malah sudah terlebih dahulu menikah lagi dengan Ricca Rahim pada tahun 1984. Diketahui jarak umur Ricca dengan Rhoma adalah 10 tahun lebih muda.

Sebelumnya, Ricca sendiri adalah partner Rhoma dalam bermain film.

5. Berseteru dengan Inul

2012 Merdeka.com/dok

Kasus perseteruan Rhoma dan Inul terjadi pada tahun 2003 ketika sang ratu goyang ngebor ini mulai terkenal di televisi. Perseteruan diawali ketika Rhoma yang tidak setuju dengan cara Inul dalam menghibur penonton.

Ketidaksetujuan Rhoma terkait goyang ngebor Inul yang dinilai tidak sesuai dengan adat ketimuran. Sedangkan adat ketimuran sudah melekat di musik dangdut pada saat itu berkat kehadiran Rhoma.

Bahkan Rhoma dan Paguyuban Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) pernah mengimbau kepada jajaran pertelevisian Tanah Air untuk memboikot Inul.

6. Politikus

Sumber Foto :KapanLagi.com

Tak puas berkarir sebagai musisi, Rhoma mencoba peruntungan di dunia politik. Langkah Rhoma dalam menjajaki dunia politik dimulai pada tahun 1977.

Saat itu Rhoma menjadi juru kampanye untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kemudian PPP berhasil mengalahkan Partai Golkar. Karena pada saat itu Partai Golkar didukung penuh oleh Orde Baru dan rezim Orde Baru sangat berkuasa pada saat itu, Rhoma mendapatkan berbagai ancaman dari pemerintah.

Ancaman yang didapatkan Rhoma adalah karena beberapa lagu Rhoma pada saat itu memang mengkritisi pemerintah yang terlalu diktator. Kemudian TVRI yang salah satu kantor televisi milik pemerintah, melarang Rhoma untuk tampil di program-programnya.

Saat Pemilu 2019, Rhoma pun secara terang-terangan memberikan dukungan untukPrabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai presiden dan wapres. Hingga artikel ini ditulis, tak diketahui jejak politik Rhoma usai Pilpres 2019 lalu.

Namun dari unggahan di instagram pribadinya @rhoma_official, ayah dari Ridho Roma ini tampaknya telah kembali ke dunia musik. Beberapa kali dirinya sempat mengisi acara di beberapa stasiun televisi. Rhoma pun tampil memukau dengan gaya berdangdutnya.