Ada yang Beda, Ini Kesan Pengusaha Asal Korea tentang Provinsi Jateng
Pada Hari Selasa (12/4), Prof Kim, seorang pengusaha asal Korea Selatan, berkunjung ke Jateng dan menemui Gubernur Ganjar Pranowo. Pada Ganjar, ia mengatakan ada sesuatu yang berbeda yang dimiliki Jateng dibandingkan provinsi lain di Indonesia.
Pada Hari Selasa (12/4), seorang pengusaha asal Korea Selatan sekaligus pemilik Busan Indonesia Center, Kim Soo Il mengunjungi Provinsi Jawa Tengah dan bertemu dengan Gubernur Ganjar Pranowo.
Kedatangan pria yang akrab disapa Prof Kim itu dilakukan guna mewakili sejumlah investor asal Korea untuk menyampaikan terima kasih pada Ganjar karena telah mendukung kesuksesan investor Korea yang ada di Jateng.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Banyak investor asal Korea Selatan yang kepincut dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan Jawa Tengah,” kata Prof Kim dikutip dari ANTARA pada Selasa (12/4).
Mengenai kesannya terhadap Jateng, pengusaha Korea Selatan ini mengatakan bahwa provinsi itu memiliki sesuatu yang beda. Apa itu?
Ada yang Beda
©jatengprov.go.id
Walaupun secara umum memiliki perundang-undangan yang sama dengan seluruh wilayah di Indonesia, namun di mata Prof Kim, Provinsi Jateng memiliki sesuatu yang beda. Perbedaan itu berada sikap Jateng yang sangat ramah pada investor asing.
“Sekarang momentumnya sudah terlihat. Saya yakin ke depan banyak lagi investor yang ke Jateng. Saya harap apa yang dilakukan Jateng ini juga bisa disebarkan ke seluruh daerah di Indonesia,” kata Prof Kim.
Bagi Ganjar, Prof Kim bukanlah sosok asing. Dalam pertemuan itu, keduanya bahkan sudah terlihat akrab. Ia mengatakan, kunjungan Prof Kim kali itu juga dalam rangka untuk menengok salah satu perusahaannya yang ada di Jepara.
“Pak Kim sudah komunikasi dengan saya sejak lama. Beliau datang dan memberikan feedback terkait investasi di Jateng. Dan menurut catatan Pak Kim, Jateng dipandang bisa melayani dengan baik,” ujar Ganjar.
Harus Merasa Nyaman
©jatengprov.go.id
Testimoni dari pengusaha asal Korsel itu membuat Ganjar lega. Sebab baginya, siapapun yang ingin melakukan investasi di Jateng harus merasa aman dan terlindungi. Jika ditemukan problem di lapangan, ia berharap para investor tak segan untuk menghubungi dirinya.
“Kalau orang asing saja bisa melihat seperti ini, berarti dalam layanan kemudahan bisnis dan insentif yang diberikan itu berada dalam trek yang benar. Tinggal bagaimana kita menjaga dan menyebarkan sampai ke kepemimpinan tingkat lokal,” pungkas Ganjar dikutip dari Jatengprov.go.id pada Selasa (12/4).
(mdk/shr)