Asmaul Husna Beserta Arti, Lengkap dengan Keutamaannya
Setiap Muslim dianjurkan untuk berdoa melafalkan asmaul husna. Pasalnya apabila seorang Muslim berdoa melafalkan asmaul husna maka akan diberi rahmat oleh Allah SWT dan dijauhkan dari segala keburukan.
99 nama Allah SWT atau umat Muslim mengenalnya sebagai asmaul husna merupakan nama-nama indah yang dimiliki oleh Allah SWT. Nama-nama indah ini tersebar di ayat-ayat suci Al-Qur'an untuk senantiasa dilafalkan serta dimaknai setiap orang Muslim.
Melansir dari laman NU Online, setiap Muslim dianjurkan untuk berdoa melafalkan asmaul husna. Pasalnya apabila seorang Muslim berdoa melafalkan asmaul husna maka akan diberi rahmat oleh Allah SWT dan dijauhkan dari segala keburukan. Syekh Shâlih al-Ja’fari mengatakan:
-
Mengapa mengenal Allah penting? Jika seseorang mendalami nama dan sifat Allah, berarti ia telah sibuk mencari apa tujuan ia diciptakan. Dan ketika seseorang tidak berusaha mengenal Allah, berarti ia telah melalaikan dari tujuan penciptaan-Nya.
-
Kapan Mahalini resmi memeluk agama Islam? Yang pasti, Mahalini menjadi mualaf bulan ini setelah acara memapit kemarin," ujarnya.
-
Bagaimana caranya memohon petunjuk kepada Allah? Memohon petunjuk kepada Allah adalah tindakan spiritual yang penting dalam ajaran Islam. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memohon petunjuk kepada Allah:1. Berserah diri: Mulailah dengan memperkuat hubungan spiritual Anda dengan Allah. Berserah diri sepenuhnya kepada-Nya, sadari bahwa Dia Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. 2. Shalat Istikharah: Shalat Istikharah adalah doa khusus yang dilakukan ketika seseorang menghadapi keputusan penting. Dalam shalat ini, Anda memohon petunjuk dari Allah dalam memilih antara dua pilihan yang baik.3. Doa: Doa adalah sarana terpenting dalam memohon petunjuk kepada Allah. Berdoalah dengan sungguh-sungguh dan tulus, memohon petunjuk dan bimbingan-Nya dalam segala hal yang Anda hadapi. 4. Membaca Al-Qur'an: Al-Qur'an adalah sumber utama petunjuk bagi umat Islam. Dengan membaca Al-Qur'an, Anda dapat menemukan petunjuk dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Anda.5. Berpikir dan Merenung: Merenungkan tentang tanda-tanda Allah dalam ciptaan-Nya dapat membantu Anda memperoleh pemahaman dan petunjuk dari-Nya. Renungkanlah tentang ayat-ayat-Nya dan belajarlah dari pengalaman hidup Anda. 6. Konsultasi dengan Orang yang Bijaksana: Berbicara dengan orang yang lebih bijaksana dan berpengalaman dalam agama Islam juga bisa memberikan perspektif baru dan petunjuk yang berharga.7. Bersabar dan Tawakal: Setelah memohon petunjuk kepada Allah, bersabarlah dalam menunggu jawaban-Nya. Percayalah bahwa Allah akan memberikan petunjuk yang terbaik bagi Anda, dan tawakallah kepada-Nya dalam setiap keputusan yang Anda ambil.
-
Bagaimana Amanda Gonzales mengenal agama Islam? Ada yang penasaran dengan agama Amanda, yang berwajah bule. Ternyata dia Islam, ngikutin bapaknya yang jadi mualaf.
-
Bagaimana kita mengenal Allah? Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mengenal-Nya adalah dengan mengenal Asmaul Husna.
-
Apa yang dilakukan Celine Evangelista dalam memperdalam agama Islam? Saya lihat dia shalat, belajar agama, memang sedang antusias untuk belajar," tuturnya.
"Orang yang berdoa dengan Asma’ul Husna maka telah meminta kebaikan seluruhnya, dan membuat pencegahan di antara dirinya dan keburukan seluruhnya. Jadi apabila engkau menyebut ar-Rahmân ar-Rahîm, maka kamu telah meminta rahmat, dan jika kamu menyebut al-Lathîf maka kamu telah meminta kelembutan, dan seterusnya." (Muhammad bin Alwi al-Aidarus, Khawwâsh Asmâ' ul-Husnâ Littadâwi wa Qadhâ il-Hâjât, Dar el-Kutub, Shan’a, Cet. Ke-3 2011, Hal. 16).
Adapun nama-nama asmaul husna berjumlah 99. Sebagaimana dalam salah satu surah, Allah SWT berfirman, yang artinya:
"Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai asma’ul husna (nama-nama baik)" (QS. Thaha:8).
Berikut 99 nama-nama asmaul husna beserta arti yang dilansir dari NU Online:
Mengenal Asmaul Husna
©2014 Merdeka.com
Seperti yang sudah diketahui, asmaul husna adalah nama-nama indah yang hanya dimiliki Allah SWT. Nama-nama indah Allah ini juga mempunyai sifat kemuliaan dan kesempurnaan. Dengan kata lain, asmaul husna menunjukkan bahwa Allah tidak memiliki keburukan atau sifat cacat sedikit pun.
Bagi seorang Muslim, wajib beriman dan percaya dengan sifat-sifat kemuliaan Allah SWT, Dengan mengimani asmaul husna, berarti percaya bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang memiliki kekuatan dan kuasa atas semesta dan segala isinya. Memercayai asmaul husna juga berarti memahami bahwa manusia hanya makhluk Allah yang lemah dan bisa memohon perlindungan dari-Nya.
99 Asmaul Husna Beserta Arti
©2014 Merdeka.com
Setiap Muslim dianjurkan untuk mengingat Allah SWT dengan melafalkan asmaul husna. Berikut nama-nama asmaul husna beserta artinya:
1. Ar Rahman: Yang Maha Pengasih
2. Ar Rahiim: Yang Maha Penyayang
3. Al Malik: Yang Maha Merajai
4. Al Quddus: Yang Maha Suci
5. As Salaam: Yang Maha Memberi Kesejahteraan
6. Al Mu'min: Yang Maha Memberi Keamanan
7. Al Muhaimin: Yang Maha Mengatur
8. Al 'Aziiz: Yang Maha Perkasa
9. Al Jabbar: Yang Memiliki (Mutlak) Kegagahan
10. Al Mutakabbir: Yang Maha Megah, yang memiliki kebesaran
11. Al Khalik: Yang Maha Pencipta
12. Al Baari': Yang Maha Melepaskan (membuat, membentuk, menyeimbangkan)
13. Al Mushawwir: Yang Maha Membentuk Rupa (makhluk-Nya)
14. Al Ghaffaar: Yang Maha Pengampun
15. Al Qahhaar: Yang Maha Menundukkan/Menaklukkan Segala Sesuatu
16. Al Wahhaab: Yang Maha Pemberi Karunia
17. Ar Razzaaq: Yang Maha Pemberi Rezeki
18. Al Fattaah: Yang Maha Pembuka Rahmat
19. Al 'Aliim: Yang Maha Mengetahui
20. Al Qaabidh: Yang Maha Menyempitkan
21. Al Baasith: Yang Maha Melapangkan
22. Al Khaafidh: Yang Maha Merendahkan
23. Ar Raafi': Yang Maha Meninggikan
24. Al Mu'izz: Yang Maha Memuliakan
25. Al Mudzil: Yang Maha Menghinakan
26. Al Samii': Yang Maha Mendengar
27. Al Bashiir: Yang Maha Melihat
28. Al Hakam: Yang Maha Menetapkan
29. Al 'Adl: Yang Maha Adil
30. Al Lathiif: Yang Maha Lembut
31. Al Khabiir: Yang Maha Mengenal
32. Al Haliim: Yang Maha Penyantun
33. Al 'Azhiim: Yang Maha Agung
34. Al Ghafuur: Yang Maha Memberi Pengampunan
35. As Syakuur: Yang Maha Pembalas Budi
36. Al 'Aliy: Yang Maha Tinggi
37. Al Kabiir: Yang Maha Besar
38. Al Hafizh: Yang Maha Memelihara
39. Al Muqiit: Yang Maha Pemberi Kecukupan
40. Al Hasiib: Yang Maha Membuat Perhitungan
41. Al Jaliil: Yang Maha Luhur
42. Al Kariim: Yang Maha Pemurah
43. Ar Raqiib: Yang Maha Mengawasi
44.Al Mujiib: Yang Maha Mengabulkan
45. Al Waasi': Yang Maha Luas
46. Al Hakim: Yang Maha Bijaksana
47. Al Waduud: Yang Maha Mengasihi
48. Al Majiid: Yang Maha Mulia
49. Al Baa'its: Yang Maha Membangkitkan
50. As Syahiid: Yang Maha Menyaksikan
51. Al Haqq: Yang Maha Benar
52. Al Wakiil: Yang Maha Memelihara
53. Al Qawiyyu: Yang Maha Kuat
54. Al Matiin: Yang Maha Kokoh
55. Al Waliyy: Yang Maha Melindungi
56. Al Hamiid: Yang Maha Terpuji
57. Al Muhshii: Yang Maha Mengalkulasi
58. Al Mubdi': Yang Maha Memulai
59. Al Mu'iid: Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
60. Al Muhyii: Yang Maha Menghidupkan
61. Al Mumiitu: Yang Maha Mematikan
62. Al Hayyu: Yang Maha Hidup
63. Al Qayyuum: Yang Maha Mandiri
64. Al Waajid: Yang Maha Penemu
65. Al Maajid: Yang Maha Mulia
66. Al Wahid: Yang Maha Tunggal
67. Al Ahad: Yang Maha Esa
68. As Shamad: Yang Maha Dibutuhkan
69. Al Qaadir: Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
70. Al Muqtadir: Yang Maha Berkuasa
71. Al Muqaddim: Yang Maha Mendahulukan
72. Al Mu'akkhir: Yang Maha Mengakhirkan
73. Al Awwal: Yang Maha Awal
74. Al Aakhir: Yang Maha Akhir
75. Az Zhaahir: Yang Maha Nyata
76. Al Baathin: Yang Maha Ghaib
77. Al Waali: Yang Maha Memerintah
78. Al Muta'aalii: Yang Maha Tinggi
79. Al Barru: Yang Maha Penderma (maha pemberi kebajikan)
80. At Tawwaab: Yang Maha Penerima Taubat
81. Al Muntaqim: Yang Maha Pemberi Balasan
82. Al Afuww: Yang Maha Pemaaf
83. Ar Ra'uuf: Yang Maha Pengasuh
84. Malikul Mulk: Yang Maha Penguasa Kerajaan
85. Dzul Jalaali WalIkraam: Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
86. Al Muqsith: Yang Maha Pemberi Keadilan
87. Al Jamii': Yang Maha Mengumpulkan
88. Al Ghaniyy: Yang Maha Kaya
89. Al Mughnii: Yang Maha Pemberi Kekayaan
90. Al Maani: Yang Maha Mencegah
91. Ad Dhaar: Yang Maha Penimpa Kemudharatan
92. An Nafii': Yang Maha Memberi Manfaat
93. An Nuur: Yang Maha Bercahaya
94. Al Haadii: Yang Maha Pemberi Petunjuk
95.Al Badii': Yang Maha Pencipta Tiada Bandingannya
96. Al Baaqii: Yang Maha Kekal
97. Al Waarits: Yang Maha Pewaris
98. Ar Rasyiid: Yang Maha Pandai
99. As Shabuur: Yang Maha Sabar
Keutamaan Membaca dan Mengamalkan Asmaul Husna
Allah SWT memiliki 99 nama-nama indah atau biasa dikenal dengan asmaul husna. Apabila seorang Muslim melafalkan serta memahaminya, maka akan dijamin masuk surga. Hal ini sebagaimana dalam salah satu hadits, Rasulullah SAW bersabda:
"Allah mempunyai 99 nama, seratus kurang satu, barang siapa yang memahaminya akan masuk surga" (HR Bukhari dan Muslim).
Melansir dari laman NU Online, berikut beberapa manfaat membaca dan memaknai asmaul husna:
1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT
2. Membukakan pintu rezeki
3. Menyembuhkan penyakit
4. Jembatan masuk surga
5. Senantiasa dilindungi Allah SWT
6. Melancarkan rezeki
7. Diberi petunjuk oleh Allah SWT
8. Kunci keberkahan
9. Dihindarkan dari segala kesulitan
10. Menentramkan hati dan pikiran
Beberapa manfaat tersebut sebagaimana disebutkan dalam kitab Khawwâsh Asmâ’ul-Husnâ Littadâwi wa Qadhâ il-Hâjât:
"Menyebut Asma’ul Husna bermanfaat bagi (urusan) dunia, agama, dan akhirat, dan zikirnya dinamakan kumpulan kebaikan-kebaikan, kunci-kunci keberkahan, dan singkapan kejelasan. Tidaklah kesulitan yang ditekuni dengan Asma’ul Husna melainkan Allah lapangkan kesulitannya, tidaklah hutang melainkan Allah tunaikan hutangnya, tidaklah kekalahan melainkan Allah akan menolongnya, tidak orang yang dizalimi melainkan Allah kembalikan kezalimannya, tidaklah orang yang sesat melainkan Allah beri petunjuk, tidaklah orang yag sakit melainkan Allah sembuhkan penyakitnya, tidaklah kegelapan hati melainkan Allah terangi hatinya dengan Asma’ul Husna." (Muhammad bin Alwi al-Aidarus, Khawwâsh Asmâ' ul-Husnâ Littadâwi wa Qadhâ il-Hâjât, Dar el-Kutub, Shan’a, Cet. Ke-3 2011, Hal. 17)