Cara Penularan Cacar Monyet, Kenali Gejala dan Pencegahannya
Cara penularan cacar monyet perlu diketahui sebagai antisipasi. Menurut laporan terakhir, penyakit yang disebabkan oleh virus monyet ini telah terdeteksi di 12 negara di dunia.
Cara penularan cacar monyet perlu diketahui sebagai antisipasi. Beberapa hari terakhir, dunia kembali dikejutkan dengan penyakit langka yang muncul di beberapa negara. Penyakit ini tidak lain adalah Monkeypox atau juga dikenal dengan sebutan cacar monyet. Dilaporkan pada Mei 2022, terdapat beberapa kasus cacar monyet yang terjadi di Inggris dan Amerika.
Menurut laporan terakhir, penyakit yang disebabkan oleh virus monyet ini telah terdeteksi di 12 negara di dunia. Beberapa negara ini meliputi Australia, Spanyol, Kanada, Portugal, Swedia, Prancis, Jerman, Belgia, dan Swiss. Hingga kini, penyakit ini masih terus diteliti bagaimana potensi penyebaran secara luas.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Di mana petugas pemilu di Jateng meninggal dunia? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Ia bernama Dewi Indriyani (43), sebelumnya diketahui bahwa ia memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Selain Dewi, ada satu lagi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang meninggal dunia usai bertugas. Petugas KPPS bernama Joko Basuki (55) bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 11 Desa Tegalrejo, Kecamatan Cepet, Klaten.
-
Siapa yang terlibat dalam Ngarak Panganten? Mereka diarak keliling kampung menggunakan becak, kuda, hingga berjalan kaki bersama anggota keluarga besar.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau masyarakat agar tidak panik, namun tetap menerapkan gaya hidup bersih dan sehat untuk mewaspadai penyebaran penyakit ini. Selain itu, penting juga bagi masyarakat untuk memahami lebih lanjut mengenai penyakit cacar langka ini. Seperti bagaimana cara penularan cacar monyet dan gejala apa saja yang muncul jika seseorang terserang cacar monyet.
Dengan mengetahuicara penularan cacar monyet dan gejala, Anda bisa lebih berhati-hati dan terus mewaspadai risiko penularan yang bisa terjadi. Dilansir dari laman WHO dan CDC, berikut kami merangkum penjelasan tentang cara penularan cacar monyet, gejala, dan cara pencegahannya, bisa Anda simak.
Mengenal Cacar Monyet
Sebelum mengetahui cara penularan cacar monyet perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan penyakit ini. Monkeypox adalah virus zoonosis (virus yang ditularkan dari hewan ke manusia) dengan gejala yang sangat mirip dengan pasien cacar, meskipun secara klinis tidak terlalu parah.
Cacar monyet terutama terjadi di Afrika Tengah dan Barat, sering terjadi di dekat hutan hujan tropis dan semakin sering muncul di daerah perkotaan. Berbagai spesies hewan telah diidentifikasi rentan terhadap virus cacar monyet dan berpotensi menularkan. Ini termasuk tupai tali, tupai pohon, tikus berkantung Gambia, dormice, primata non-manusia dan spesies lainnya.
Jika dilihat dari segi patogen, virus cacar monyet adalah virus DNA beruntai ganda yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus dari keluarga Poxviridae. Ada dua clade genetik yang berbeda dari virus monkeypox, yaitu clade Afrika Tengah (Congo Basin) dan clade Afrika Barat. Clade Cekungan Kongo secara historis menyebabkan penyakit yang lebih parah dan dianggap lebih menular dibandingkan clade Afrika Barat.
Cara Penularan Cacar Monyet dan Gejalanya
Cara penularan cacar monyet
Setelah memahami pengertian umum, berikutnya perlu diketahui bagaimana cara penularan cacar monyet yang dapat terjadi. Secara umum, penularan ini terjadi dari hewan ke manusia, yaitu ketika terjadi kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit atau mukosa dari hewan yang terinfeksi.
Sementara itu, penularan dari manusia ke manusia lainnya juga dapat terjadi akibat kontak dekat dengan sekret pernapasan, lesi kulit orang yang terinfeksi, atau benda yang baru saja terkontaminasi. Penularan melalui partikel droplet pernapasan biasanya memerlukan kontak tatap muka yang berkepanjangan.
Penularan juga dapat terjadi melalui plasenta dari ibu ke janin (yang dapat menyebabkan cacar monyet bawaan) atau selama kontak dekat selama dan setelah kelahiran. Sementara belum jelas saat ini apakah monkeypox dapat ditularkan secara khusus melalui jalur transmisi seksual. Studi diperlukan untuk lebih memahami risiko ini.
Gejala Cacar Monyet
Orang yang terkena cacar monyet biasanya memiliki masa inkubasi, yaitu 6 hingga 13 hari tetapi bia juga berkisar 5 hingga 21 hari. Dalam prosesnya, infeksi ini terjadi dalam dua periode, yaitu masa invasi dan erupsi kulit. Berikut penjelasannya:
- Masa invasi (berlangsung antara 0-5 hari) yang ditandai dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, mialgia (nyeri otot) dan astenia yang hebat (kekurangan energi). Limfadenopati adalah ciri khas cacar monyet dari penyakit lain yang awalnya mungkin tampak serupa ( seperti penyakit cacar air dan campak).
- Periode erupsi kulit, dimulai dalam 1-3 hari setelah munculnya demam. Ruam cenderung lebih terkonsentrasi di. Gejala cacar yang mempengaruhi wajah (ditemukan dalam 95% kasus), sedangkan gejala cacar yang terjadi di telapak tangan dan telapak kaki (dalam 75% kasus). Sementara, orang yang mengalami gejala pada selaput lendir mulut (dalam 70% kasus), alat kelamin (30%), dan konjungtiva (20%), serta kornea. Biasanya gejala ruam berkembang secara berurutan dari makula (lesi dengan dasar datar) menjadi papula (lesi keras yang sedikit terangkat), vesikel (lesi berisi cairan bening), pustula (lesi berisi cairan kekuningan), dan krusta yang mengering dan rontok. Jumlah lesi bervariasi dari beberapa satuan hingga ribuan. Dalam kasus yang parah, lesi dapat menyatu sampai sebagian besar kulit terkelupas.
Cacar monyet biasanya merupakan penyakit yang sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari 2 hingga 4 minggu. Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan sifat komplikasi.
Meskipun vaksinasi terhadap cacar di masa lalu bersifat protektif, saat ini orang yang berusia kurang dari 40 hingga 50 tahun (tergantung negaranya) mungkin lebih rentan terhadap cacar monyet karena penghentian kampanye vaksinasi cacar secara global setelah pemberantasan penyakit tersebut.
Lebih lanjut, penyakit ini dapat berkembang pada kondisi parah dengan menimbulkan beberapa komplikasi, seperti infeksi sekunder, bronkopneumonia, sepsis, ensefalitis, dan infeksi kornea dengan kehilangan penglihatan.
Cara Mencegah Cacar Monyet
Setelah mengetahui cara penularan cacar monyet dan gejalanya, terakhir terdapat beberapa rekomendasi upaya pencegahan yang bisa Anda lakukan. Secara umum, penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi cacar. Selain itu, Anda juga perlu mempraktikkan kebiasaan hidup bersih dan sehat untuk menurunkan risiko penularan virus.
Berikut beberapa cara mencegah cacar monyet yang bisa Anda lakukan:
- Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi sarang virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi). Hewan ini meliputi monyet, tupai tali, tupai pohon, tikus berkantung Gambia, dormice, primata non-manusia dan spesies lainnya.
- Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
- Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
- Lakukan kebersihan tangan yang baik setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi. Misalnya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.
- Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien. (mdk/ayi)