Dampak Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut bagi Lingkungan, Rusak Rantai Makanan
Dampak pembuangan limbah nuklir ke laut dapat ancam keselamatan hewan dan manusia.
Dampak pembuangan limbah nuklir ke laut dapat ancam keselamatan hewan dan manusia.
Dampak Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut bagi Lingkungan, Rusak Rantai Makanan
Bukan tanpa alasan, limbah nuklir yang dibuang ke laut tentu akan menyebabkan pencemaran dan kemudian merusak kehidupan bawah laut. Meski Jepang menyebut bahwa pembuangan limbah nuklir yang akan dilakukan sudah sesuai standar keselamatan internasional dan petunjuk Badan Atom Internasional (IAE), namun tetap saja upaya ini menimbulkan dampak kerusakan di lingkungan. Ternyata bukan hanya Jepang, menurut sejarah, beberapa negara juga pernah melakukan hal yang sama. Jika ini dilakukan secara terus-menerus, terutama oleh negara-negara yang mengembangkan tenaga nuklir, tentu bisa mengancam kehidupan manusia.
Lalu apa saja dampak pembuangan limbah nuklir ke laut bagi lingkungan yang penting untuk dipahami. Serta, bagaimana sejarah pembuangan limbah nuklir yang dilakukan beberapa negara?
Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum informasinya bisa Anda simak.
Sejarah Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut
Sebelum mengetahui dampak pembuangan limbah nuklir ke laut, perlu dipahami terlebih dahulu catatan sejarahnya.
-
Apa yang ditemukan penyelam di bawah laut? Sisa-sisa kota ini ditemukan penyelam di bawah laut.
-
Bagaimana cara kuda laut jantan melindungi telur-telurnya? Di dalam kantong kuda laut jantan, telur kuda laut dapat menerima oksigen dan perlindungan dari sang 'ayah'.
-
Kapan garam laut yang menyimpan rahasia kehidupan laut tersebut terbentuk? Diketahui, mereka memeriksa garam laut (halit) yang terbentuk pada berbagai waktu selama 150 juta tahun terakhir di cekungan sedimentasi yang berbeda secara geografis di Amerika Serikat Eropa, Asia, dan Afrika.
-
Dimana garam batuan yang menyimpan rahasia kehidupan laut ditemukan? Diketahui, mereka memeriksa garam laut (halit) yang terbentuk pada berbagai waktu selama 150 juta tahun terakhir di cekungan sedimentasi yang berbeda secara geografis di Amerika Serikat Eropa, Asia, dan Afrika.
-
Kapan endapan bawah laut tersebut diperkirakan terbentuk? Ilmuan meyakini megabed terbentuk sekitar 18.000 ribu tahun yang lalu akibat dari letusan dahsyat Camp Flegrei Neapolitan Yellow Tuff.
-
Bagaimana cara menjaga kelestarian lingkungan di laut? Cara menyelamatkan biota laut adalah dengan tidak membuang sampah sembarang di laut.
Seperti disebutkan, kabar Jepang akan segera melakukan pembuangan limbah nuklir ke laut menuai banyak reaksi di masyarakat hingga negara yang menentang.
Ternyata, pembuangan limbah nuklir ke laut sudah pernah dilakukan puluhan tahun sebelumnya. Seperti pada 1952, limbah radioktif dalam jumlah kecil telah di buang ke Laut Irlandia, Selat Inggris dan Samudra Pasifik.
Sebelumnya, bencana gempa bumi dan tsunami tragis pada 11 Maret 2011 yang melanda Jepang juga menyebabkan kerusakan besar pada pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi. Bencana alam ini pun mengakibatkan ribuan ton air radioaktif terlepas ke Samudra Pasifik.
Dampak Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut
Setelah mengetahui beberapa catatan sejarah pembuangan limbah nuklir ke laut, berikutnya akan dijelaskan dampak apa yang ditimbulkan dari hal ini.
Dalam prosesnya, pembuangan limbah nuklir ke laut juga melalui tahap dan standar khusus. Salah satunya adalah tahap isolasi.
Sebelum dibuang ke laut, biasanya bahan radioaktif diisolasi terlebih dahulu dan dibungkus dalam kaca beton. Ini dilakukan untuk mencegah kebocoran ketika sudah di buang ke dasar laut.
Bahan radioaktif yang dibungkus ini disimpan di darat terlebih dahulu beberapa waktu hingga tingkat radioaktif menurun. Meskipun tingkat radioaktif menurun seiring waktu, namun penurunan kadar ini tetap memakan waktu mulai dari dua minggu hingga lima ratus tahun sebelum mencapai tingkat aman. Dalam jangka panjang, dampak pembuangan limbah nuklir ke laut akan memengaruhi rantai makanan.
Radiasi nuklir dapat memasuki rantai makanan melalui plankton dan rumput laut dan kemudian mencemari ikan. Cesium dan plutonium radioaktif, bahkan telah ditemukan pada anjing laut dan lumba-lumba di Laut Irlandia.
Meskipun dinilai menjadi pilihan yang lebih aman dan mudah, namun kebocoran apa pun yang terjadi di laut, lebih mudah menyebar ke wilayah yang lebih luas dibandingkan di udara, termasuk kebocoran zat radioaktif.
Bahkan, limbah nuklir ini bisa menyebar ke laut-laut lainnya hingga berbagai negara sehingga dikhawatirkan akan memberikan dampak buruk yang lebih luas.