Fetish adalah Kelainan Seksual, Ketahui Ciri-Ciri dan Penyebabnya
Salah satu contoh kelainan seksual yang cukup banyak dialami oleh orang adalah fetish. Biasanya, orang dengan gangguan fetish akan memiliki ketertarikan seksual intens pada benda mati. Selain dipengaruhi oleh faktor psikologis seseorang, orang dengan kondisi ini ini juga mendapatkan gangguan secara klinis.
Seseorang yang menderita gangguan seksual biasanya tidak mengerti dan menyadari kelainan seksual yang diderita. Sering kali kondisi ini bisa menyebabkan penderita tidak nyaman, namun tidak mampu untuk mengatasinya. Bahkan orang-orang di sekitarnya juga kerap terganggu dengan kebiasaan yang dilakukan oleh penderita.
Melansir dari Mayo Clinic, kelainan seksual merupakan kondisi saat seseorang terangsang dengan membayangkan atau terlibat pada hubungan seksual yang aneh dan dilakukan secara berulang. Gangguan ini bisa menjadi penyimpangan seksual jika penderita membahayakan kondisi fisik atau psikologis orang lain. Kelainan seksual bisa dialami oleh siapa saja, namun umumnya kondisi ini lebih banyak diderita laki-laki dibanding perempuan.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Apa saja jenis-jenis penyakit menular seksual yang bisa terjadi pada seseorang? Sejumlah penyakit menular seksual (PMS) rentan terjadi dan dialami oleh seseorang.
-
Mengapa pelaku melakukan kekerasan seksual? Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan.
-
Apa bentuk pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa filsafat UGM? Dalam video itu, si pria mengaku ada delapan orang korbannya. Pria itu juga meminta maaf atas kekerasan seksual baik secara fisik maupun verbal yang telah dilakukannya.
-
Dimana kekerasan seksual itu terjadi? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun.
-
Bagaimana caranya agar anak bisa memahami tentang hubungan seksual? Pentingnya memberikan pemahaman seksual yang tepat sejalan dengan perkembangan usia anak menjadi kunci dalam menghindari dampak negatif ini.
Salah satu contoh kelainan seksual yang cukup banyak dialami oleh orang adalah fetish. Biasanya, orang dengan gangguan fetish akan memiliki ketertarikan seksual intens pada benda mati. Selain dipengaruhi oleh faktor psikologis seseorang, orang dengan kondisi ini ini juga mendapatkan gangguan secara klinis.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan fetish dan bagaimana cara mencegahnya? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari Psychology Today.
Mengenal Fetish
©Shutterstock/Rimantas Abromas
Fetish adalah kelainan seksual yang menyebabkan penderitanya memiliki gairah seksual terhadap benda mati, seperti kain jarik, celana, sepatu, dan benda mati lainnya. Orang dengan gangguan fetish sering menggunakan benda-benda tersebut saat berhubungan seksual. Bahkan tak jarang benda mati ini juga dipakai untuk menggantikan hubungan yang sesungguhnya dengan orang lain.
Seseorang yang memiliki gangguan fetish akan merasakan rangsangan saat menyentuh objek yang diinginkannya atau bahkan hanya membayangkannya. Kelainan seksual ini sebenarnya adalah hal yang normal dari bagian seksualitas. Tetapi, masalah dapat tibul saat gairah seksual membutuhkan objek yang akhirnya memaksakan kehendak orang lain.
Pengertian fetish menurut beberapa ahli dalam psikologi dan seksologi dapat bervariasi, namun umumnya mengacu pada ketertarikan seksual yang kuat terhadap objek, bahan, atau situasi tertentu yang bukan dianggap sebagai stimulasi seksual konvensional. Berikut adalah beberapa definisi yang diberikan oleh para ahli:
1. Sigmund Freud
Freud, seorang psikoanalis terkenal, mendefinisikan fetish sebagai ketertarikan seksual terhadap objek yang bukan alat kelamin yang ia anggap sebagai bentuk pengalihan dari ketertarikan seksual yang normal. Menurutnya, fetish dapat muncul sebagai hasil dari pengalaman psikologis di masa lalu, di mana objek tertentu menjadi terasosiasi dengan gairah seksual.
2. John Money
Ahli seksologi ini mengemukakan bahwa fetish adalah "stimulasi seksual yang berhubungan dengan objek non-manusia" dan menjelaskan bahwa fetish dapat mencakup ketertarikan terhadap benda-benda seperti pakaian, bahan tertentu, atau bahkan bagian tubuh tertentu. Money menekankan pentingnya konteks sosial dan budaya dalam memahami fetishisme.
3. C. L. H. K. Phillips
Phillips dalam bukunya menjelaskan bahwa fetishisme adalah "ketertarikan yang berlebihan atau abnormal terhadap objek atau aktivitas tertentu." Ia menekankan bahwa fetish dapat berfungsi sebagai sumber kepuasan seksual yang signifikan bagi individu yang mengalaminya.
4. Havelock Ellis
Ellis, seorang penulis dan seksolog awal, berpendapat bahwa fetishisme adalah ketertarikan terhadap objek yang dihubungkan dengan kesenangan seksual. Ia melihat fetish sebagai bagian dari spektrum perilaku seksual yang normal, selama tidak mengganggu kehidupan individu atau hubungan mereka.
5. APA (American Psychiatric Association)
Dalam DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders), fetishisme diidentifikasi sebagai "Paraphilic Disorder" jika ketertarikan terhadap objek tertentu mengarah pada distress atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau area penting lainnya dalam kehidupan individu. Ini menunjukkan bahwa fetish menjadi masalah hanya ketika mengganggu kesejahteraan individu atau orang lain.
Ciri-Ciri Fetish
©www.thehealthsite.com
Fetish adalah kelainan seksual yang menyebabkan seseorang memiliki dorongan kuat terhadap objek tidak hidup, seperti kain atau pakaian dalam. Selain itu, orang dengan gangguan fetish juga dapat terjadi pada bagian tubuh yang sangat spesifik, seperti tangan, kaki, atau rambut, untuk mencapai gairah seksual. Secara umum, berikut beberapa ciri fetish:
• Memiliki fantasi terhadap objek yang tidak hidup atau bagian tubuh manusia non-genital
• Fantasi terjadi setidaknya selama 6 bulan
• Terjadi secara intensi dan berulang
• Mengalami distres atau gangguan pada aktivitas sehari-hari atau pekerjaan
Penyebab Fetish
Fetish adalah kelainan seksual yang lebih umum dialami pria dibandingkan dengan wanita. Bahkan, kelainan seksual ini hampir secara eklusif terjadi pada pria. Kelainan ini termasuk dalam kategori umum gangguan paraphilic, yang menyebabkan penderita memiliki ketertarikan seksual pada benda mati atau bagian tubuh di luar stimulasi secara genital.
Penyebab fetish hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa ahli teori beranggapan bahwa fetish berkembang dari pengalaman anak-anak, di mana suatu objek dikaitkan dengan bentuk gairah atau kepuasan seksual yang sangat kuat.
Sehingga, dapat dikatakan bahwa fetish adalah kelainan seksual yang bisa bermula dari masa kanak-kanak, remaja, hingga berkembang dengan kondisi terkait masturbasi atau pubertas. Selain itu, ada beberapa kondisi yang sering diduga sebagai pemicu seseorang memiliki gangguan ini, di antaranya:
• Kesulitan mengekspresikan perasaan dan kesulitan memulai hubungan dengan orang lain.
• Mengalami trauma masa kecil, seperti kerap mendapatkan pelecehan seksual dari orang lain.
• Sering melakukan aktivitas seksual yang menyenangkan terhadap kondisi dan objek tertentu, sehingga ketagihan untuk melakukannya secara berulang.
Cara Mencegah Fetish
Sebenarnya, fetish adalah fantasi seksual yang cukup wajar dialami seseorang. Kondisi ini menjadi tidak wajar apabila memaksakan hasrat seksualnya kepada orang lain yang cenderung merugikan.
Kelainan seksual ini harus mendapat penanganan dari dokter spesialis atau psikiater. Adapun pengobatan yang paling efektif adalah pengobatan jangka panjang. Pendekatan yang berhasil mencakup berbagai bentuk terapi serta terapi pengobatan, seperti SSRI atau terapi deprivasi androgen.
Selaian itu, ada beberapa cara mencegah fetish yang bisa dilakukan ialah sebagai berikut:
• Melakukan terapi hormon untuk mencegah dorongan seksual yang menyimpang dan berbahaya.
• Menjalankan proses psikoterapi dengan mengubah perilaku dan menerapkan pola hidup sehat.
• Melakukan konseling secara rutin.
• Menghindari segala kegiatan yang meningkatkan risiko terjadinya kelainan seksual.
Contoh Macam-Macam Fetish
Berikut beberapa macam fetish yang umum dikenal:
Fetish Sepatu dan Kaki (Foot Fetish)
Fetish ini melibatkan ketertarikan pada kaki atau sepatu, termasuk bentuk, ukuran, dan bahkan aroma. Banyak orang yang memiliki fetish ini menemukan bahwa melihat atau menyentuh kaki dapat meningkatkan gairah seksual mereka.
Fetish Lingerie
Fetish lingerie melibatkan ketertarikan pada pakaian dalam, seperti bra, celana dalam, atau bahan tertentu seperti sutra atau renda. Banyak orang merasa terangsang oleh penampilan dan sensasi bahan-bahan ini saat dikenakan oleh pasangan.
Fetish BDSM
BDSM (Bondage, Discipline, Domination, Submission, Sadism, and Masochism) adalah fetish yang melibatkan dinamika kekuasaan dan pengendalian dalam hubungan seksual. Ini bisa mencakup ikatan fisik, penggunaan alat, dan berbagai tindakan yang melibatkan dominasi dan penyerahan.
Fetish Keterbatasan (Bondage Fetish)
Fetish ini berfokus pada keterbatasan fisik, di mana seseorang merasa terangsang ketika terikat atau terkurung. Ini bisa melibatkan penggunaan tali, borgol, atau alat lainnya untuk membatasi gerakan.
Fetish Latex dan PVC
Banyak orang memiliki ketertarikan terhadap pakaian yang terbuat dari bahan latex atau PVC. Sensasi dan tampilan yang mengkilap dari bahan ini bisa menjadi sumber rangsangan seksual bagi beberapa individu.
Fetish Kostum (Cosplay)
Fetish kostum melibatkan ketertarikan pada pakaian atau kostum tertentu, sering kali yang terkait dengan karakter dari film, komik, atau anime. Pakaian ini dapat menciptakan suasana atau fantasi tertentu yang meningkatkan gairah seksual.
Fetish Domination dan Submission (D/S)
Fetish ini berkaitan dengan peran dominan dan submisif dalam hubungan seksual. Seseorang mungkin merasa terangsang dengan berperan sebagai penguasa atau sebagai yang menyerah, menciptakan dinamika kekuasaan yang spesifik.
Fetish untuk Benda Mati (Objectophilia)
Fetish ini melibatkan ketertarikan romantis atau seksual terhadap benda mati, seperti mobil, gedung, atau barang-barang lain. Individu dengan fetish ini mungkin merasa memiliki hubungan emosional yang kuat dengan objek tersebut.
Fetish Perubahan Identitas (Roleplay)
Fetish ini melibatkan bermain peran di mana individu mengambil identitas atau karakter tertentu dalam konteks seksual. Ini bisa mencakup berbagai skenario, seperti peran dokter dan pasien, guru dan murid, atau skenario lainnya.
Fetish Aroma (Olfactophilia)
Fetish ini melibatkan ketertarikan pada aroma tertentu, seperti bau tubuh, parfum, atau bahan lain. Beberapa orang mungkin merasa terangsang oleh bau yang berhubungan dengan pasangan mereka atau bau tertentu yang mereka sukai.