Harus Disiplin Prokes, Ini 5 Potret Ganjar Pranowo Sidak Uji Coba PTM Hari Pertama
Pada Senin (5/4), sejumlah sekolah di Provinsi Jawa Tengah mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Dalam uji coba itu, Gubernur Ganjar Pranowo datang langsung ke beberapa sekolah. Karena tidak melalui pemberitahuan sebelumnya sehingga membuat pihak sekolah kaget atas kedatangan Ganjar.
Pada Senin (5/4), sejumlah sekolah di Provinsi Jawa Tengah mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Dalam uji coba itu, Gubernur Ganjar Pranowo datang langsung ke beberapa sekolah. Karena tidak melalui pemberitahuan sebelumnya sehingga membuat pihak sekolah kaget atas kedatangan Ganjar.
Salah satu sekolah yang dihadiri Ganjar adalah SMAN 4 Semarang. Di sana, orang nomor satu se-Jawa Tengah itu memberi perhatian khusus pada kedisiplinan penerapan protokol kesehatan oleh guru.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Selama proses awal bagus. Biasanya yang terjadi adalah ketidakdisiplinan, maka saya ingatkan.Ketidakdisiplinan itu justru terjadi dari guru-gurunya. Contoh yang paling konkret itu lihat saja berdirinya tidak ada yang satu meter (menunjuk jarak berdiri antar guru). Ini simpel tapi serius,” kata Ganjar dikutip dari Jatengprov.go.id pada Senin (5/4).
Berikut ini adalah beberapa potret Ganjar Pranowo saat melakukan sidak uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah:
Relatif Bagus
©jatengprov.go.id
Meskipun masih memberikan catatan terhadap guru yang belum menerapkan jaga jarak, Ganjar menilai kesiapan sekolah dalam menyelenggarakan uji coba pembelajaran tatap muka sudah relatif bagus. Hal ini dibuktikan dengan sarana prasarana dan akses transportasi siswa ke sekolah di mana mereka tidak menggunakan transportasi umum.
“Tapi oke, model sistemnya ada yang luring dan ada pula yang daring (hybrid). Sehingga mereka bisa sama-sama melakukan proses belajar,” kata Ganjar.
Jangan Bepergian
©jatengprov.go.id
Sementara itu Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Semarang Wiji Eny Ngudi Rahayu menekankan pendisiplinan protokol kesehatan bagi guru-guru di sekolahnya. Ia mengatakan sudah ada 59 tenaga pengajar di sekolah itu yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
“Kami juga mewanti-wanti agar selama kurang lebih dua minggu agar sabar tidak bepergian. Hal itu juga kami sampaikan kepada orang tua murid,” imbau Eny.
Sudah Sesuai Persyaratan
©jatengprov.go.id
Selain itu, Eny mengatakan bahwa dari total 1.181 siswa yang terdaftar, hanya 106 siswa kelas X saja yang mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka. Mereka pun juga sudah mendapatkan persetujuan dari orang tua, tidak pernah kontak dengan pasien COVID-19, dan tidak memiliki penyakit komorbid.
“Untuk mata pelajarannya ada empat, masing-masing 30 menit. Mereka ke sekolah tidak boleh naik kendaraan umum. Kalau tidak diantar ya jalan kaki atau naik motor. Kalau ada yang sakit, kami juga telah sediakan UKS. Kami juga telah bekerja sama dengan Rumah Sakit dan Puskesmas,” kata Eny dikutip dari Jatengprov.go.id.
Merasa Senang
©jatengprov.go.id
Sementara itu, salah seorang siswa kelas X IPS SMA Negeri 4 Semarang, Keisha Kulama Widiastuti mengaku senang bisa hadir di pembelajaran tatap muka.
“Kalau pembelajaran jarak jauh bisa lebih disesuaikan dengan metode belajar yang kita mau. Bisa sambil dengerin musik atau ngemil. Tapi kalau langsung juga senang karena bisa bertemu teman-teman dan guru,” kata Keisha.
Peringatan Orang Tua
©jatengprov.go.id
Walau begitu, Keisha sebenarnya juga diwanti-wanti oleh orang tuanya untuk mematuhi protokol kesehatan. Hal tersebut guna mencegah penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.
“Dulu pas belum masuk kalau mau ke sekolah diimbau supaya sebentar saja atau tidak sama sekali oleh orang tua. Yang jelas protokol kesehatan harus dilaksanakan dengan baik untuk mencegah peningkatan COVID-19. Karena kita ingin segera normal,” kata Keisha dikutip dari Jatengprov.go.id pada Senin (5/4).