Jadi Langganan Pejabat, Begini Nikmatnya Tongseng Kepala Sapi Khas Sukoharjo
Sebuah warung makan yang terletak di pinggir jalan utama Mojolaban-Karanganyar itu tak pernah sepi pengunjung. Warung sederhana yang berada pada sebuah bangunan semi permanen itu menjajakan kuliner unik yang jarang ditemui di daerah lain.
Sebuah warung makan yang terletak di pinggir jalan utama Mojolaban-Karanganyar itu tak pernah sepi pengunjung. Warung sederhana yang berada pada sebuah bangunan semi permanen itu menjajakan kuliner unik yang jarang ditemui di daerah lain.
Tursilawati (44), membuka warung itu dan menjajakan menu unik yaitu tongseng kepala sapi. Tak hanya sekedar unik, tongseng kepala sapi yang dijajakan terkenal lezat dan olahan dagingnya empuk.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Lantas seperti apa lezatnya Tongseng Kepala Sapi di rumah makan bernama “Warung Seje Dhewe” itu? Berikut selengkapnya:
Jadi Langganan Pejabat
©2023 liputan6.com
Walau kecil dan sederhana, namun warung yang berdiri sejak 2011 itu tidak pernah sepi pengunjung. Bahkan warung itu menjadi langganan para pejabat di sekitar Solo Raya.
Bahkan Bupati Sukoharjo serta pejabat pemerintah kabupaten, serta beberapa anggota dewan dari Solo sering menikmati kuliner tongseng kepala sapi tersebut.
“Menu yang dijual tongseng kepala sapi, tengkleng kambing, dan gule sapi. Sengaja menjual menu yang lain. Kalau tengkleng kambing kan sudah banyak, Alhamdulillah sejak buka tak pernah sepi pembeli,” kata Tursilawati dikutip dari Liputan6 pada Senin (16/1).
Sempat Sulit Cari Bahan Baku
©2023 liputan6.com
Tursilawati mengatakan, saat awal dia membuka warung tongseng kepala sapi itu, ia sempat kesulitan mencari bahan baku. Namun kini ia tak kesulitan lagi.
Dalam sehari, warung makan itu menghabiskan sekitar 20 kg daging kepala sapi dan satu ekor kambing untuk daging serta tulang sebagai bahan dasar tengkleng.
“Dua puluh kilo daging kepala sapi, balungan tengkleng satu ekor kambing. Buka hari biasa jam 9 tutup jam 3 sore. Kalau hari Minggu jam 7 pagi sampai jam 2,” kata Tursilawati.
Rasanya Gurih dan Lezat
©2023 liputan6.com
Dari hasil kuliner ini, Tursilawati mengaku memperoleh omzet hingga puluhan juta rupiah. Ia mengaku bersyukur makanannya menjadi langganan bagi pejabat baik dari dalam maupun luar daerah Sukoharjo.
Seporsi tongseng kepala sapi dengan irisan daging kenyal dan gurih dengan aneka bumbu kental penuh rempah pedas, gurih, dan manis itu memang mengundang selera makan. Dengan merogoh kocek Rp25 ribu saja, pengunjung sudah bisa menikmati seporsi tengkleng kepala sapi, satu piring nasi putih dan minum.
“Kalau makan di sini Rp25 ribu itu sudah dapat tongseng kepala sapi, nasi, dan minum. Tapi kalau dibungkus cuma dapat tongseng saja. Untuk tengkleng kambing seporsinya Rp30 ribu,” pungkas Turwilawati dikutip dari Liputan6.