Kawah Lumpur Kesongo Meletus Berkali-Kali, Satu Orang Tewas
Akhir-akhir ini, intensitas letusan di Kawah Lumpur Kesongo meningkat. Bahkan terbaru dilaporkan, letusan kawah itu menyebabkan satu orang meninggal dunia.
Kawah Lumpur Kesongo merupakan salah satu fenomena geologi unik yang ada di Indonesia. Pada saat-saat tertentu, dari dalam lumpur keluar letusan gas yang membahayakan bagi makhluk hidup di sekitarnya.
Sudah sejak dulu kawah lumpur ini meletus secara tiba-tiba. Berbeda dengan gunung api, Lumpur Kesongo meletus tanpa diketahui statusnya terlebih dahulu. Akhir-akhir ini, intensitas letusan di Kawah Lumpur Kesongo meningkat.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Bahkan terbaru dilaporkan, letusan kawah yang terletak di KPH Randublatung, Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kecamatan Jati,Kabupaten Blora, Jawa Tengah itu menyebabkan satu orang meninggal dunia. Bagaimana bisa hal itu terjadi? Berikut selengkapnya:
Kronologi Kejadian
©Ugm.ac.id
Diketahui letusan di kawah lumpur Kesongo terjadi sebanyak 12 kali sejak Selasa (11/4) sekitar pukul 17.30 WIB hingga Rabu (12/4) sekitar pukul 04.00 WIB. Ketinggian letusan itu bahkan mencapai 8 meter.
Tak hanya letupan lumpur, letusan itu juga menyebabkan lepasnya gas belerang yang menimbulkan korban jiwa. Korban meninggal adalah Warino (26). Sementara korban yang menghirup gas beracun hingga dilarikan ke rumah sakit adalah Suwandi (58).
Keduanya merupakan warga Dukuh Pekuwonlor, Desa Gabusan, Kecamatan Jati. Selain itu ada ternak milik warga yang jadi korban.
"Beberapa unggas milik warga juga mati,” terang Agung Tri, Petugas Pusdalops dan TRC BPBD Kabupaten Blora dikutip dari liputan6.com pada Kamis (13/4).
Penyebab Kematian
©2020 liputan6.com
Sementara itu Kepala Desa Gabusan, Parsidi, mengatakan bahwa warganya yang menjadi korban diduga menghirup gas beracun di sekitar Kawah Lumpur Kesongo.
“Saat itu yang mati terkena ‘lon’ saat menggembala kerbau,” kata Parsidi.
Lebih lanjut, Parsidi menyebutkan bahwa beberapa unggas milik warga seperti ayam dan bebek juga ditemukan dalam kondisi mati. Dia mengimbau pada warga sekitar untuk tidak mendekati lokasi Kawah Lumpur Kesongo.
Bukan yang Pertama
©2020 liputan6.com
Letusan Kawah Lumpur Kesongo bukan yang pertama kali. Pada Agustus 2020 lalu, letusan juga terjadi dan menyebabkan belasan kerbau seakan hilang ditelan bumi. Tak hanya itu, empat orang juga dikabarkan mengalami keracunan karena menghirup gas beracun.
“Informasi terakhir pada tiga tahun yang lalu sempat pula menewaskan warga,” kata anggota Polhut Resort Pemangkuan Hutan Padas, Agus Rimbawanto.