Menengok Desa di Kebumen yang Terendam Banjir, saat Kemarau Justru Kekeringan
Di wilayah Kebumen, banjir merendam 31 desa yang tersebar di 10 kecamatan. Bahkan di tempat yang lapang, air yang menggenang sudah tampak seperti lautan.
Curah hujan tinggi terjadi di daerah selatan Jawa Tengah membuat banyak daerah terendam banjir. Salah satu wilayah yang paling terdampak bencana ini adalah Kabupaten Kebumen.
Di wilayah itu, banjir merendam 31 desa yang tersebar di 10 kecamatan. Bahkan di tempat lapang, air yang menggenang sudah tampak seperti lautan.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Saat hendak menuju ke salah satu desa yang tergenang di Kebumen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, harus menggunakan bantuan perahu. Ketika sampai di desa terpencil itu, Ganjar berbincang dengan para penduduk mengenai kondisi banjir yang menggenangi kampung mereka.
Di sana Ganjar memperoleh fakta yang mencengangkan. Apa itu? Berikut selengkapnya:
Saat Kemarau Justru Kekeringan
Menurut salah seorang warga, tiap tahunnya desa itu selalu terendam banjir. Bahkan sering pula, dalam tahun-tahun tertentu banjir bisa menggenangi kampung itu dua kali. Namun, saat musim kemarau desa itu justru kekeringan.
Para warga di sana pun tidak menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, melainkan menggunakan air payau. Oleh karena itu, Ganjar mencoba mencari jalan tengah atas permasalahan tersebut.
©YouTube/Ganjar Pranowo
“Coba diambil jalan tengahnya. Umpamanya, air banyaknya seperti ini, kalau dikeduk dan disimpan airnya kan bisa dimanfaatkan pada saat kemarau. Jadi nantinya tanahnya milik warga, dan yang membangun pemerintah,” kata Ganjar dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Rabu (4/11).
Bisa Jadi Tempat Wisata
©YouTube/Ganjar Pranowo
Untuk mengatasi permasalahan banjir di desa itu, Ganjar mengusulkan agar tempat itu dibuatkan embung yang dapat menampung air hujan itu. Sehingga waktu musim kemarau datang, mereka masih bisa memperoleh air dari embung itu. Namun, untuk itu warga diminta keikhlasannya agar tanahnya dikorbankan untuk pembuatan embung.
“Begitu dibangun, nanti bisa jadi pariwisata. Selain itu juga bisa untuk perikanan, untuk air, airnya bisa diolah, jadi kalau kekeringan tidak perlu beli air,” kata Ganjar.