Kisah Mbah Yono, Seniman yang Buat Wajah Ganjar Pranowo dari Tanah Liat
Di usianya yang sudah 77 tahun, Mbah Yono masih aktif berkarya. Melalui salah satu karya tanah liatnya, ia mengekspresikan kecintaannya pada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Dengan tangan bergetar karena usia, pria tua itu berkonsentrasi meraba tanah liat basah untuk memola wajah sesuai foto yang ada di hadapannya. Pria tua itu bernama Wiyono, usianya 77 tahun. Saat itu, dia sedang membuat kriya seni berupa wajah Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dari tanah liat.
Ukiran wajah Ganjar Pranowo yang dibuat Wiyono begitu detail. Mulai dari mata, hidung, mulut, rambut, hingga kerut pipi saat tersenyum. Menariknya, karya berbahan baku tanah liat itu dibuat melalui seni tekstur tutul yang sederhana namun indah.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Berikut kisah selengkapnya:
Seniman Patung
©jatengprov.go.id
Saat ditemui oleh Jatengprov.go.id di rumahnya Perum Aza Griya, Walitelon Utara, Temanggung, Mbah Yono mengatakan bahwa ia adalah seniman patung. Aktivitasnya sempat berhenti dan beralih memproduksi genteng. Namun saat krisis moneter pada 1998 lalu, permintaan genteng sepi sehingga Mbah Yono memanfaatkan tanah liat sebagai bahan baku genteng menjadi karya seni.
“Dulu saya ingin jadi pelukis. Tapi akhirnya tertarik dengan dunia patung. Tapi saya ‘selingkuh’ berbisnis genteng. Nah karena krisis moneter usaha saya sepi. Tapi saya sekarang berkarya lagi,” kata Mbah Yono, mengutip dari Jatengprov.go.id pada Kamis (14/4).
Sering Main Bareng Affandi
©jatengprov.go.id
Tak hanya dari tanah liat, Mbah Yono juga membuat karya dari kayu. Ia bercerita, kemampuan seninya itu dimulai saat dia mengagumi sosok pelukis maestro Tanah Air, Affandi. Namun di tengah perjalanan ia berpindah haluan menjadi pematung.
“Rumah saya dulu di Yogyakarta dengan rumah Pak Affandi itu hanya tiga kilometer. Saya ingin main ke sana karena ingin tahu bagaimana cara melukis. Sampai akhirnya saya sering diajak beliau ke daerah-daerah untuk pameran,” kata Mbah Yono.
Melukis Gambar Ganjar Pranowo
©jatengprov.go.id
Di rumahnya, Mbah Yono menggambar empat karya berbentuk wajah tokoh, satu di antaranya adalah Ganjar Pranowo. Ia mengaku sangat mengagumi sosok gubernur Jateng dua periode itu.
“Ya karena saya suka Pak Ganjar. Beliau bapaknya orang Jawa Tengah. Sosoknya tegas dan merakyat,” kata Mbah Yono.
Usia tak menjadi hambatannya dalam berkreasi. Bahkan ia mengikutkan karyanya itu ke ajang Lomba Kreativitas dan Inovasi Kabupaten Temanggung 2022.