Korban Hamil hingga Tewas, Ini 3 Fakta di Balik Fenomena Dukun Cabul
Beberapa waktu belakangan ini, fenomena dukun cabul makin marak saja. Kasus perempuan yang tertipu dukun cabul terjadi di berbagai tempat, di antaranya di Tegal, di Batang, dan di Manado. Lantas apa modus yang dilakukan dukun cabul hingga para korban teperdaya hasutan mereka?
Beberapa waktu belakangan ini, fenomena dukun cabul makin marak saja. Kasus perempuan yang tertipu dukun cabul terjadi di berbagai tempat, di antaranya di Tegal, di Batang, dan di Manado.
Bukannya memberi solusi atas permasalahan yang dihadapi pasien, para dukun cabul justru memanfaatkan keahlian yang ia miliki untuk memperdaya para pasien, terutama bagi mereka para kaum hawa.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Tak sekedar dicabuli, beberapa korban sampai ada yang hamil bahkan meninggal dunia karena kekejaman dukun cabul itu. Lantas apa modus yang dilakukan dukun cabul hingga para korban teperdaya hasutan mereka? Berikut selengkapnya:
Modus Dukun Cabul
©YouTube/Liputan6 SCTV
Kasus dukun cabul salah satunya terjadi di Batang, Jawa Tengah. Di sana, seorang dukun berinisial TR (60) ditangkap polisi karena diduga mencabuli pasiennya seorang gadis yang masih berusia di bawah umur.
Melansir dari kanal YouTube Liputan6 SCTV pada Rabu (17/11), modus dari tersangka adalah berdalih meraba tubuh korban sebagai syarat ritual mengusir roh jahat. Namun tindakan itu nyatanya tidak diterima oleh keluarga korban dan akhirnya berujung laporan polisi.
Lalu ada pula seorang kakek berusia 66 tahun yang mengaku sebagai dukun pijat di Kabupaten Tegal ditangkap karena mencabuli pasiennya. Bahkan dia mencabuli gadis berusia 18 tahun itu hingga 19 kali. Bahkan pada akhirnya korban hamil. Untuk memperdaya korban, pelaku membekali diri dengan sebuah peralatan ritual sebagai paranormal.
“Awal mulanya adalah dia mengaku sebagai paranormal yang bisa mengobati penyakit, menyatakan pada korban bahwa dia mengalami penyakit gangguan liver atau pencernaan dan harus diobati dengan cara melakukan hubungan intim,” kata Kapolres Tegal, AKBP Arie Prasetya Syafaat.
Dicabuli hingga Tewas
©YouTube/Liputan6 SCTV
Sementara itu pada 2 Agustus 2021, sesosok mayat wanita ditemukan dalam keadaan setengah telanjang di Manado, Sulawesi Utara. Wanita berinisial SA (42) itu diduga meninggal karena kekerasan.
Salah seorang saksi mata mengatakan, JK (71) seorang pria yang dikenal sebagai dukun pengobatan tradisional tergesa-gesa meninggalkan kamar kos korban. Pada akhirnya ia pun diamankan di kantor polisi dengan tuduhan pemerkosaan hingga korban meninggal dunia.
Penyebab Orang Percaya Dukun
©YouTube/Liputan6 SCTV
Tidak dipungkiri seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, makin banyak orang yang meninggalkan praktik perdukunan. Namun nyatanya hingga kini cara itu masih digunakan.
Menurut Devie Rahmawati, pengamat sosial dari Universitas Indonesia, praktik dukun merupakan salah satu jalan yang dicari oleh banyak orang ketika mereka merasa memerlukan berbagai pilihan atas persoalan yang mereka hadapi.
“Di tengah-tengah kehidupan yang sudah modern sekalipun, dukun masih tetap eksis karena memang ada kebutuhan. Mereka melihat dukun bisa memberikan alternatif atas banyak permasalahan hidup yang mereka hadapi,” kata Devie, mengutip dari kanal YouTube Liputan6 SCTV pada Rabu (17/11).