Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah
Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini
Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah
Setiap hari, kicau burung bersahut-sautan di sebuah rumah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Pemandangan ini merupakan hal biasa sejak tiga tahun lalu, yakni sejak rumah tersebut menjadi lokasi sekolah khusus burung murai batu.
- Kondisi Sekolah MAN di Desa Munjungan Trenggalek Usai Banjir Menerjang, Dipenuhi Lumpur Tebal
- Perkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan
- Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
- Tak Mau Diajak Bolos Sekolah hingga Kerap Diejek Temannya, Alasan Pelajar Ini Tuai Pujian Warganet
Bak Sekolah Betulan
Tak hanya manusia yang butuh mengenyam pendidikan untuk menjadi cerdas, burung murai pun turut disekolahkan agar memiliki kemampuan berkicau yang bagus. Sekolah khusus burung murai di Cilacap memiliki murid dari berbagai daerah di Indonesia. Setiap pagi, murid-murid burung melakukan aktivitas layaknya sekolah betulan.
Sebelum sekolah dimulai, burung-burung biasanya dijemur, dimandikan, dan diberi makan. Selanjutnya, sang guru atau pelatih melakukan presensi, kemudian melatih burung-burung itu berkicau.
Burung-burung ini membutuhkan waktu sekolah antara lima hingga delapan bulan sampai dinyatakan siap mengikuti lomba kicau burung. Setiap bulannya, pemilik burung murai batu harus membayar Rp200 ribu-Rp500 ribu untuk sekolah di sini.
Tujuan
Waluyo Budihartono, pendiri sekolah khusus burung murai mendirikan sekolah ini pada 2021 silam. Tujuan pendirian sekolah khusus burung ini yakni untuk mewadahi minat para pencinta burung yang ingin mempersiapkan burung kesayangannya memenangkan lomba burung berkicau. Gayung pun bersambut, pencinta burung dari Pulau Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan tak segan mengirimkan burung-burung mereka untuk sekolah ke sini.
Sejak didirikan hingga sekarang, sekolah ini sudah meluluskan sekitar 500 burung murai batu. Sementara itu, kini murid yang masih dalam proses pendidikan yakni sejumlah 90 ekor.
Omzet
Mengutip tayangan YouTube Liputan6, sekolah khusus burung ini bisa cuan Rp25 juta hingga Rp30 juta per bulan.