Lingkungan Sehat dan Tidak Sehat, Ketahui Ciri-Ciri dan Pengaruhnya
Selain itu, terdapat berbagai pengaruh yang diberikan dari lingkungan sehat dan tidak sehat. Dengan memahami berbagai pengaruh, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat sekaligus memberikan dorongan untuk dapat menjaga kesehatan lingkungan sekitar lebih baik.
Memiliki lingkungan yang bersih dan sehat, tentu menjadi keinginan semua orang. Lingkungan sehat tentu memberikan kenyamanan bagi siapa saja yang tinggal dan menempati. Di mana barang-barang tertata dengan rapi, terdapat ruang gerak yang cukup luas, sirkulasi udara lancar sehingga udara terasa sejuk dan nyaman.
Bukan hanya itu, terdapat beberapa ciri-ciri lingkungan sehat lain yang perlu diperhatikan. Mulai dari ketersediaan air bersih, kualitas udara, desain perkotaan, hingga faktor perubahan dan pengendalian iklim. Beberapa hal ini menjadi tolok ukur kualitas lingkungan yang sehat di suatu daerah.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa yang menerima bantuan pangan di Jateng? Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
-
Apa itu kue talam jagung? Kue talam merupakan salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
Lalu bagaimana dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat. Secara umum, kondisi lingkungan yang tidak sehat berbanding terbalik dengan indikator lingkungan yang sehat. Sebab, kedua hal ini saling bertolak belakang. Dengan begitu, penting bagi Anda untuk memahami apa saja ciri-ciri lingkungan yang sehat dan tidak sehat.
Selain itu, terdapat berbagai pengaruh yang diberikan dari lingkungan sehat dan tidak sehat. Dengan memahami berbagai pengaruh, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat sekaligus memberikan dorongan untuk dapat menjaga kesehatan lingkungan sekitar lebih baik.
Jika dilakukan oleh banyak orang, tentu setiap langkah kecil akan berdampak besar pada kondisi lingkungan di masa depan. Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat, manfaat sekaligus pengaruhnya, perlu diketahui.
Ciri-Ciri Lingkungan Sehat dan Tidak Sehat
Untuk memahami ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat, dapat dilihat dari setidaknya lima indikator. Lima indikator ini meliputi kondisi air, toksikologi lingkungan, kualitas udara, desain perkotaan, dan perubahan serta pengendalian iklim. Berikut penjelasan lengkapnya.
©Pixabay/Baudolino
- Kondisi air
Ciri-ciri lingkungan yang sehat dan tidak sehat yang pertama bisa dilihat dari kondisi air. Lingkungan yang sehat tentu akan memiliki sanitasi air yang bersih dan tersedia dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Sementara orang yang tinggal di lingkungan yang tidak sehat, biasanya kesulitan menemukan air bersih. Di mana banyak sumber air tercemar oleh berbagai polusi dan limbah, sehingga makhluk hidup yang tinggal di dalamnya terpaksa harus mengonsumsi air keruh atau kotor untuk kebutuhan sehari-hari.
- Toksikologi lingkungan
Ciri-ciri lingkungan yang sehat dan tidak sehat berikutnya dilihat dari faktor toksikologi lingkungan. Ini merupakan berbagai bahan kimia beracun, gas, hingga polutan organik yang dapat menyebabkan dampak kesehatan pada manusia, hewan, tumbuhan, tanah dan air.
Di lingkungan yang sehat, berbagai bahan kimia dengan kandungan racun ini dapat terkendali. Sehingga dampak kesehatan yang ditimbulkan dapat diminimalisir. Sedangkan pada lingkungan yang tidak sehat, biasanya terdapat penggunaan bahan kimia beracun yang berlebihan, sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Dampak kesehatannya beragam mulai dari infeksi kulit hingga kelainan genetik. Bahkan tingkat kanker otak dapat meningkat hingga 20 persen, salah satunya akibat penggunaan pestisida yang berlebihan di bidang pertanian.
- Kualitas udara
Ciri-ciri lingkungan yang sehat dan tidak sehat selanjutnya yaitu diukur dari kualitas udara. Kegiatan industri dan emisi kendaraan merupakan dua sumber polusi udara terbesar. Hal ini dapat membahayakan kehidupan hewan dan tumbuhan serta sistem pernapasan manusia.
Di lingkungan yang sehat, pemerintah dapat mengendalikan berbagai kegiatan industri dengan baik. Dengan begitu. polusi udara dapat terkontrol dan tidak memberikan dampak buruk pada kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Banyak industri mengambil inisiatif untuk mengurangi polusi udara dan menggunakan sumber energi terbarukan. Beberapa menggunakan siklon, presipitator elektronik, dan oksidator termal untuk mengurangi pelepasan gas ke udara.
Sementara lingkungan yang tidak sehat, kegiatan industri terus berlanjut sekalipun tidak mempraktikkan upaya-upaya untuk pencegahan dampak lingkungan. Akibatnya, polusi udara semakin tak terkendali, kualitas udara buruk dan jauh dari kata layak untuk dihirup sehari-hari.
- Desain perkotaan
Ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat juga dapat dilihat dari desain perkotaan. Hal ini berkaitan dengan pengembangan masyarakat dan daerah perkotaan yang mempromosikan kesehatan dan keselamatan. Jika desain tidak dibuat dengan baik dapat menyebabkan pelepasan sampah perkotaan dan konsumsi air yang tidak terkendali.
- Perubahan dan pengendalian iklim
Ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat yang terakhir dilihat dari perubahan dan pengendalian iklim. Hal ini berkaitan dengan penyebab dan mitigasi perubahan iklim. Daerah dengan pengendalian iklim yang buruk dapat menyebabkan dampak kerusakan lingkungan yang lebih parah. Bukan hanya itu, dampak lingkungan ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, hingga longsor.
Pada akhirnya, daerah yang sering terjadi bencana akibat sistem pengendalian iklim yang buruk akan berpengaruh pada hal-hal lain. Seperti kondisi politik, pendidikan, hingga ekonomi di mana tingkat kesejahteraan masyarakat semakin menurun.
Manfaat Lingkungan Sehat
Setelah mengetahui beberapa karakteristik lingkungan sehat dan tidak sehat berdasarkan indikatornya, berikutnya akan dijelaskan manfaat lingkungan yang sehat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Pertama, lingkungan yang sehat berarti manusia yang sehat. Secara tidak langsung, ini akan mengurangi risiko penyakit di masyarakat. Jika masyarakat sadar lingkungan maka risiko penyakit bisa berkurang.
Kedua, manfaat lingkungan yang sehat mempromosikan kehidupan yang sehat dan berkualitas. Jika makanan, tempat tinggal, udara dan air tersedia dalam keadaan bersih dan cukup maka ini akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Lebih lanjut, ini juga dapat meningkatkan harapan hidup.
Sebaliknya, jika lingkungan tidak sehat, seperti suhu bumi yang semakin meningkat, maka ketahanan pangan akan menurun. Akibatnya, risiko kekurangan gizi semakin meningkat dan semakin banyak penyakit-penyakit bermunculan.
Lingkungan yang semakin rusak, tentu akan meningkatkan risiko bencana alam yang terjadi di berbagai daerah. Seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, hingga kebakaran hutan yang membuat bumi semakin panas. Berbagai kerusakan ini akan mengancam sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar, sehingga pada akhirnya ini akan merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.