Mahasiswa Unsoed Buat Cerobong Unik, Bisa Bikin Asap Pabrik jadi Energi Listrik
Masalah pencemaran udara masih menjadi masalah utama di kota-kota besar. Karena hal ini, mahasiswa Fakultas MIPA Unsoed membuat inovasi berupa cerobong asap yang bisa mengubah karbondioksida menjadi oksigen sekaligus menghasilkan energi listrik. Lalu bagaimana cara kerja cerobong asap unik itu?
Setiap masalah pasti ada solusinya. Begitu pula dengan masalah pencemaran lingkungan yang menjadi isu utama di kota-kota besar. Di sana, pabrik-pabrik berdiri megah, asapnya sering kali menyebabkan pencemaran udara dan mengganggu warga sekitar.
Karena hal itu, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) membuat inovasi berupa cerobong asap yang bisa mengubah karbondioksida menjadi oksigen sekaligus menghasilkan energi listrik. Lalu bagaimana cara kerja cerobong asap unik itu? Berikut selengkapnya:
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Berawal dari Keprihatinan
©istimewa
Ketua tim mahasiswa, Agung Budiyono Wongso mengatakan, ide pembuatan cerobong itu berawal dari keprihatinan dia dan teman-temannya saat melintasi kawasan industri yang penuh dengan asap dan panas yang dihasilkan oleh aktivitas industri. Salah satu gas yang dikeluarkan pada kawasan industri itu adalah karbondioksida. Keberadaan gas ini di tengah kehidupan masyarakat dapat menyebabkan permasalahan kesehatan seperti gangguan pernapasan, iritasi, dan keracunan.
“Dari permasalahan tersebut, kami yang berasal dari Prodi S-1 Kimia Unsoed mendapatkan ide untuk sebuah prototipe cerobong asap yang memanfaatkan teknologi sederhana yang dapat memfiltrasi asap dan pengelolaan konversi limbah panas yang kemudian diubah menjadi energi listrik,” kata Agung, mengutip dari ANTARA, Kamis (1/9).
Dapat Menghasilkan Energi Listrik Sendiri
©2018 Vox dot com
Menurut Agung, rancangan prototipe itu ia beri nama ECO-E (Electric Carbon Dioxide to Oxygen Converter and Energy Conservation). Penamaan itu tak terlepas dari kemampuan cerobong yang mampu menghasilkan oksigen serta tenaga listrik sendiri.
Selain itu, untuk mengubah energi panas menjadi listrik, digunakan sebuah modul Thermoelectric Generator (TEG) sebagai pengoversi listrik dengan menggunakan fenomena Seebeck Effect yang memanfaatkan perbedaan suhu di antara kedua sisinya dan menghasilkan sebuah arus listrik DC.
Hasilkan Listrik Secara Mandiri
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Listrik yang dihasilkan kemudian disimpan dalam sebuah baterai yang dapat digunakan. Bahkan listrik tersebut dapat digunakan pada proses reduksi karbondioksida. Dengan begitu, cerobong tersebut tidak membutuhkan energi dari luar, melainkan dapat menghasilkan energi listrik secara mandiri.
“Pembuatan prototipe ini diharapkan dapat mengurangi dampak polusi yang diakibatkan dari proses industri yang mempengaruhi langsung lingkungan maupun masyarakat luas. Alat ini juga dapat menghasilkan listrik yang bisa digunakan sebagai alternatif,” jelas Agung.