Makam Nyai Tembong, Pusara Kucing di Pinggir Jalan Solo yang Dianggap Keramat
Tak berisi jasad manusia, makam ini merupakan pusara kucing kesayangan Raja Paku Buwono X Keraton Kasunanan Surakarta. Beberapa orang percaya makam ini adalah makam keramat. Alhasil, meski sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Makam kucing ini tak pernah dipindah sekali pun.
Ada yang unik di pinggir jalan utama Solo Baru, sebuah nisan berwarna hitam bertuliskan aksara jawa ada di tepi jalan tersebut. Ya, jika umumnya makam ada di TPU (Tempat Pemakaman Umum) tetapi makam yang satu ini justru terletak di pinggir jalan trotoar.
Jika dilihat dari ukurannya, makam dengan ukuran mini seperti makam bayi. Namun, rupanya makam ini tak berisi jasad manusia melainkan pusara kucing kesayangan Raja Pakubuwono X Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sangat berarti bagi Raja Pakubuwono X, makam ini pun dibuatkan pusara khusus.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Mengapa foto Bumi pertama dari luar angkasa dianggap penting? Foto hitam-putih yang buram merupakan tonggak penting di zaman ketika teknologi belum maju.
-
Apa itu gambar toong? Gambar toong bisa dikatakan sebagai bioskop keliling sederhana.
-
Siapa yang terlihat gagah mengenakan seragam dinas dalam foto pertama yang dibagikan? Sementara itu sang suami, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak berdiri gagah mengenakan seragam dinasnya.
-
Di mana foto gurita raksasa itu pertama kali dibagikan? Foto yang diunggah di Facebook, disertakan narasi sebagai berikut: "⚠️ BESAR 🦑 Seekor gurita yang sangat raksasa ditemukan di lepas pantai Bali, Indonesia," tulis akun Gumaro Cedillo pada 5 Juni 2024.
-
Kapan foto lawas Jenderal Maruli Simanjuntak diambil? Zaman dulu naik pangkat Letkol, kami dari Komando itu tidak ada yang gendut," tulis wanita yang akrab disapa Uli Pandjaitan ini.
Bukan sembarang makam, beberapa orang percaya makam ini adalah makam keramat. Alhasil, meski sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Makam kucing ini tak pernah dipindah sekali pun.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas Prakoso
Kucing kesayangan Raja Pakubuwono X ini bernama Nyai Tembong. Nyai Tembong merupakan jenis kucing condromowo berwarna hitam. Pusara terakhir Nyai Tembong mengikuti warna kucing yang juga hitam.
Pada salah satu sisi nisan tersebut, terdapat tulisan aksara jawa yang berbunyi "Klangenan Dalem Nyai Tembong". Tulisan aksara jawa tersebut menjelaskan nama kucing dan bukti sayang Pakubuwono terhadap hewan peliharaan kesayangannya. Terbukti dari kata 'Klangenan' yang tersemat di batu nisan tersebut.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas Prakoso
Dilansir dari channel YouTube Liberty, kucing Nyai Tembong menjadi predator dan pemburu tikus di kandang gajah, kerbau dan lahan sawah. Adanya Nyai Tembong, membuat lahan serta kandangnya menjadi bersih dari hama yang mengganggu. Tak heran jika Nyai Tembong menjadi kucing kesayangan PB X.
Dulunya kawasan ini diduga bekas makam klangenan dalam PB X. Pasalnya, saat menggali tanah untuk bangunan ditemukan kerangka hewan. Kini, lahan tersebut beralih fungsi menjadijalan Raya Solobaru, jalan yang menghubungkan Kota Solo dengan Kabupaten Sukoharjo.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas Prakoso
Diduga makam yang tak jauh dari bundaran Patung Bung Karno, Tanjung Anom, Grogol, Sukoharjo ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Diketahui Pakubuwono X menjabat pada tahun 1893 – 1939.
Sudah berpuluh tahun silam, makam ini tak pernah dipindahkan. Walau letaknya tepat berada di tengah keramaian kota. Bahkan saat membuat lintasan gorong-gorong, pihak DPU (Dinas Pekerjaan Umum) tidak berkenan memindahkan pusara kucing ini.
Alhasil, lintasan gorong-gorong saluran drainase pun dibelokkan agar tak mengubah dan merusak makam Nyai Tembong. Begitu pula dengan warga sekitar.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas Prakoso
Makam Nyai Tembong ini dianggap keramat bagi beberapa orang yang percaya. Saat makam masih berada di area sawah, banyak para petani yang memberi sesajen di makam Nyai Tembong. Tujuannya agar hasil panen melimpah, berkah dan tak dimakan hama.
Beberapa pelaku spiritual dari luar Kota Solo pernah ada yang sengaja berziarah ke makam Nyai Tembong.Dilansir dari channel YouTube Liberty, ada kejadian yang tak masuk akal di makam Nyai Tembong.
Kabarnya pernah ada pemuda yang menguji nyali untuk mengotori makam Nyai Tembong dengan urine. Tak lama berselang, pemuda tersebut datang kembali untuk membersihkan makam. Menurut pengakuan pemuda tersebut, setelah kencing Ia langsung jatuh sakit dan alat kelaminnya bengkak.
(mdk/Tys)