Melihat Pertunjukan Wayang Orang Sriwedari, Tradisi Lama yang Masih Eksis hingga Kini
Wayang Orang Sriwedari merupakan bentuk kesenian yang lahir dari sebuah akulturasi budaya. Lahir pada awal abad ke-20, kesenian itu masih lestari hingga sekarang.
Wayang merupakan sebuah bentuk kesenian tradisional asli Jawa. Seiring berjalannya waktu, kesenian itu berakulturasi dengan budaya lain, salah satunya seni drama yang berkembang dalam budaya barat.
Maka lahir lah bentuk kesenian baru bernama wayang orang. Pertunjukkannya tak lagi dimainkan dalam bentuk peragaan wayang kulit maupun boneka, tapi betul-betul orang yang dirias sedemikian rupa hingga menyerupai tokoh pewayangan.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Jejak akulturasi itu masih terjaga hingga sekarang. Salah satunya adalah pertunjukan wayang orang yang rutin dipentaskan di Kota Solo, namanya Wayang Orang Sriwedari.
Seperti apa keunikan wayang orang itu? Berikut selengkapnya:
Sejarah Wayang Orang Sriwedari
©YouTube/Disbudpar Surakarta
Di Kota Solo, Wayang Orang Sriwedari menjadi salah satu tradisi yang tersohor dan masih terjaga hingga kini. Kesenian itu pertama kali dibentuk pada tahun 1911 oleh para penggiat budaya Kota Solo.
Sebelumnya, Wayang Orang Sriwedari diadakan di kompleks Pura Mangkunegaran. Tetapi adanya krisis ekonomi tahun 1896 membuat banyak pemain wayang yang dirumahkan.
Walau begitu pertunjukan wayang orang tetap dilakukan dengan keliling dari kampung ke kampung.
Semakin Populer
©YouTube/Disbudpar Surakarta
Pertunjukan komersial wayang orang dimulai tahun 1922. Bermula dari sinilah perkembangan Wayang Orang Sriwedari semakin populer dengan munculnya siaran di Solosche Radio Vereeniging.
Sejak saat itu Wayang Orang Sriwedari semakin disukai warga Solo. Jadwal tayangnya selalu dinanti-nanti.
Pada akhirnya, raja memberi perintah agar pertunjukan Wayang Orang Sriwedari ditempatkan di Taman Sriwedari atau dikenal pula dengan nama Bon Rojo. Pada tahun 1928-1930, dibangun gedung permanen yang mampu menampung sekitar 500 penonton.
Melihat antusiasme penonton yang semakin banyak, maka pembangunan gedung dilanjutkan kembali pada tahun 1951 sehingga mampu menampung 1.000 penonton.
Masih Lestari hingga Kini
©YouTube/Disbudpar Surakarta
Keberadaan Wayang Orang Sriwedari masih lestari hingga kini. Kesenian itu rutin digelar tiap hari Kamis, Jumat, dan Sabtu di Jalan Kebangkitan Nasional No. 15 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Berbagai lakon dibawakan dalam pertunjukan itu seperti Begawan Bima Suci, Tatasing Punagi, Sena Tama, Sang Panenggak, dan banyak lakon-lakon lainnya. Pengunjung yang ingin menonton lakon itu bisa membayar tiket Rp10.000.