Mencicipi Sate Kerbau, Kuliner Toleransi Peninggalan Peradaban Hindu di Kota Kudus
Kudus adalah salah satu kota yang kaya akan kulinernya. Selain Soto Kudus, satu lagi kuliner yang patut dicoba saat mampir di Kota Kudus adalah Sate Kerbau. Konon kuliner itu sudah ada sejak zaman Sunan Kudus menyebarkan ajaran Islam di sana.
Kudus adalah salah satu kota yang kaya akan kulinernya. Selain Soto Kudus, satu lagi kuliner yang patut dicoba saat mampir di Kota Kudus adalah Sate Kerbau. Di kota tersebut, sate kerbau dapat dijadikan menu di tiap waktu makan baik saat sarapan, makan siang, dan makan malam.
Konon kuliner ini sudah ada sejak zaman Sunan Kudus menyebarkan ajaran Islam di daerah itu. Berikut beberapa hal menarik tentang sate kerbau, kuliner khas kota kretek yang melegenda.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Kuliner Toleransi
©Kemenkeu.go.id
Kemunculan kuliner sate kerbau konon sudah ada sejak zaman Sunan Kudus. Waktu itu masyarakat Kota Kudus masih banyak yang beragama Hindu. Sehingga sapi merupakan hewan keramat bagi agama tersebut.
Karena itulah saat perayaan Idul Adha, Sunan Kudus melarang umatnya untuk menyembelih sapi sebagai bentuk toleransi kepada umat Hindu. Kemudian, daging sapi itu diganti dengan daging kerbau. Sejak itulah masyarakat di sana membuat kreasi masakan dengan daging kerbau, salah satunya sate kerbau.
Pembuatan yang Unik
©Kemenkeu.go.id
Dilansir dari Liputan6.com, pembuatan sate kerbau terbilang unik. Biasanya, sate terbuat dari daging metah dan langsung dibakar. Akan tetapi, sate kerbau memiliki cara yang berbeda. Sebelum dibakar, daging kerbau dicincang terlebih dahulu. Kemudian, potongan daging kerbau itu dimemarkan dengan cara dipukul-pukul.
Setelah itu, daging dibumbui dan dimasak terlebih dahulu. Barulah kemudian daging itu ditusuk-tusuk dan kemudian dibakar. Waktu pembakarannya pun tidak terlalu lama agar daging tidak menjadi keras.
Bumbu Sate Kerbau
©Kemenkeu.go.id
Bumbu sate kerbau sebenarnya hampir sama dengan bumbu yang digunakan pada sate ayam. Hanya saja bumbunya lebih encer. Bahan untuk bumbu itu terbuat dari campuran kacang tanah, serundeng, bawang merah, bawang putih, dan kentang yang dihaluskan.
Sementara itu untuk satu porsi sate kerbau dihargai antara Rp15 ribu hingga Rp20 ribu. Di Kudus, tempat yang paling terkenal akan sate kerbau-nya berada di daerah Ruko Agus Salim dan daerah Tanjung.
Soto Kerbau
Selain dijadikan sate, ternyata di Kudus daging kerbau juga diracik jadi kuliner soto. Salah satu rumah makan soto kerbau legendaris di Kudus adalah warung Soto Bu Jatmi yang beralamat di Jalan KH Wahid Hasyim No. 43 Panjunan, Kudus.
Tak hanya itu, sajian soto kerbau di sana juga bisa dinikmati dengan berbagai lauk pauk tambahan seperti sate paru, sate telur, bergedel, dan kerupuk rambak. Untuk satu porsinya, soto kerbau di sana dibanderol dengan harga Rp16.000.
Beda dari yang Lain
©jatengprov.go.id
Agung, salah satu pembeli soto kerbau, mengatakan rasa kuahnya dengan aroma rempahnya yang sedap membuat dia ketagihan. Hal ini membuatnya selalu menyempatkan diri untuk singgah saat berkendara melewati Kudus.
“Sotonya beda dengan daerah lain. Kalau daging kambing, sapi, atau ayam itu sudah biasa. Tapi daging kerbau dengan kuah yang khas membuat saya dan keluarga kangen,” kata Agung dikutip dari Jatengprov.go.id.