Mencicipi Sate Sapi Suruh Salatiga, Kelezatannya Jadi Incaran Para Pencinta Kuliner
Karena kelezatannya yang tiada duanya, kuliner ini jadi incaran para pencinta kuliner.
Karena kelezatannya yang tiada duanya, kuliner ini jadi incaran para pencinta kuliner.
Mencicipi Sate Sapi Suruh Salatiga, Kelezatannya Jadi Incaran Para Pencinta Kuliner
Di Kota Salatiga, tepatnya di Jl. Jenderal Soedirman, terdapat rumah makan yang menjual kuliner legendaris bernama Sate Suruh. Sate ini terbuat dari daging sapi.
-
Apa itu Enting-Enting Salatiga? Salah satu kuliner bersejarah di Salatiga adalah enting-enting. Makanan yang sudah ada sejak tahun 1928 ini tergolong unik karena proses pembuatannya bisa dikatakan tanpa menggunakan mesin, alias masih menggunakan tangan manusia.
-
Bagaimana Sertu Sarijo berjualan sate? Saya dan istri mempersiapkan bahan-bahannya dari rumah lalu saya keliling," sambungnya.
-
Apa itu sate? Ngobrolin soal kuliner Indonesia, sate pastinya jadi salah satu yang nggak asing lagi. Makanan yang satu ini bisa ditemukan dengan mudah di berbagai daerah. Mulai dari gang sempit, warung sate di pinggir jalan, bahkan hingga masuk restoran.
-
Kenapa Sertu Sarijo berjualan sate keliling? Untuk mencari persaudaraan dan silaturahmi," tuturnya, demikian dikutip dari keterangan Sarijo pada kanal YouTube Adhitya Putratama, Jumat (28/6).
-
Kenapa Sate Madura digemari? Fakta di Balik Sate Akademisi Pendidikan Tata Boga Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Elly Lasmawati menjelaskan rahasia di balik kenikmatan Sate Madura. Sate ini menggunakan bumbu dari kacang tanah yang dihaluskan dengan petis dan sedikit bawang merah. Daging yang digunakan ada daging ayam dan daging kambing.
-
Kapan Sertu Sarijo berjualan sate? Saya buka dari jam setengah lima sampai malam," terangnya.
Bahan bumbunya dibuat dari aneka rempah dan kayu manis. Nama “suruh” sendiri berasal dari nama sebuah desa tempat kuliner ini pertama kali dibuat.
Karena kelezatannya yang tiada duanya, kuliner ini jadi incaran para pencinta kuliner. Tak hanya dari Salatiga, para pencinta kuliner dari luar kota rela jauh-jauh datang hanya untuk menikmati Sate Suruh.
Dengan teksturnya yang empuk serta bumbu kacang kaya rempah membuat para pencinta kuliner selalu ingin kembali mencicipi sate legendaris itu.
“Pas aja lo mas, bumbunya beda dari yang lain. Sambalnya yang bikin beda rasanya. Sudah terkenal juga se-Salatiga. Saya sering ke sini, sebulan bisa sampai 3-4 kali,”
kata Vety Dyah, salah satu pelanggan Sate Suruh, seperti dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (8/1).
Setiap akhir pekan, warung sate itu selalu ramai. Apalagi saat libur sekolah maupun libur panjang warung tersebut tak pernah sepi. Dalam sehari, warung sate itu bisa menjual hingga 10 ribu tusuk sate.
- Mencicipi Sate Asem Khas Betawi, Olahan Daging dan Kelapa yang Kini Mulai Langka
- Mencicipi Lezatnya Seruit, Olahan Perpaduan Tempoyak Durian dan Pindang Ikan Khas Lampung
- Mencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti
- Baru Buka Langsung Diserbu, Ini 10 Potret Tempat Makan Sate Baim Wong yang Luas dan Asik Buat Nongkrong
“Kalau ramai ya 10 ribu bisa lebih, terutama waktu hari Sabtu sama Minggu. Apalagi kalau liburan panjang,” kata Herman, salah satu karyawan Sate Suruh.
Dilansir dari Jatengprov.go.id, Sate Suruh sudah ada sejak tahun 1987 dan pembuatannya diwariskan dari generasi ke generasi.
Satu porsi Sate Suruh dibanderol Rp34 ribu dengan isi 10 tusuk. Selain itu ada juga sate ayam yang satu porsi harganya Rp28 ribu.