Mengenal Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika, Ketahui Karakteristiknya
Banyaknya pecinta kopi seperti sekarang ini, dapat dijadikan peluang untuk membuka usaha warung kopi. Jenis usaha ini selain menguntungkan juga mudah dilakukan. Salah satu jenis kopi kekinian yang saat ini banyak diminati kawula muda adalah kopi robusta dan arabika.
Minum kopi seolah telah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Hampir setiap orang kini memiliki hobi minum kopi. Tak hanya karena memiliki cita rasa dan aroma yang menyegarkan, minum kopi juga telah menjadi gaya hidup tersendiri bagi kalangan anak muda.
Banyaknya pecinta kopi seperti sekarang ini, dapat dijadikan peluang untuk membuka usaha warung kopi. Jenis usaha ini selain menguntungkan juga mudah dilakukan. Salah satu jenis kopi kekinian yang saat ini banyak diminati kawula muda adalah kopi robusta dan arabika.
-
Kapan kopi robusta ditemukan? Kopi arabika menjadi jenis kopi yang pertama kali dikonsumsi, sementara kopi robusta ditemukan sekitar 100 tahun setelahnya.
-
Apa jenis kopi khas Batang? Kabupaten Batang, Jawa Tengah memiliki tiga jenis kopi lokal khas yang berpotensi. Sebagai daerah bertopografi majemuk, wilayah tersebut ternyata cocok ditanami kopi berjenis robusta.
-
Kenapa kopi Batang memiliki makna yang mendalam? “Selain enak, kopi juga memiliki makna yakni kopi itu hitam dan hitam itu gelap, tapi kopi itu nikmatnya luar biasa, di mata membuat terang dan membuat semangat.
-
Kenapa jengkol direndam dengan kopi? Rendaman ini akan membantu mengurangi bau jengkol yang menyengat.
-
Apa yang membuat kopi hitam? Proses roasting memiliki tingkatan berbeda, mulai dari light roast yang menghasilkan biji cokelat muda hingga dark roast yang menghasilkan biji kopi hitam legam mengkilap.
-
Apa perbedaan utama antara kopi Robusta dan Arabika? Sebenarnya, biji kopi terbagi menjadi dua jenis utama yakni Arabika dan Robusta. Perbedaan utamanya, selain perbedaan spesies dalam famili tumbuhan yang sama, terletak pada rasa dan karakteristik biji sebenarnya.
Meski sama-sama paling banyak diminati, ternyata kedua jenis kopi tersebut memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Salah satunya adalah kopi robusta cenderung lebih pahit jika dibandingkan dengan jenis kopi arabika. Selain itu, masih banyak perbedaan kopi robusta dan arabika yang mungkin belum semua orang mengetahuinya.
Lantas, apa saja perbedaan kopi robusta dan arabika? Simak ulasannya yang merdeka.com rangkum dari laman Sasame Coffee berikut ini.
Mengenal Kopi Robusta
©REUTERS/Oswaldo Rivas
Salah satu jenis kopi yang saat ini banyak diminati kawula muda adalah kopi robusta. Kopi jenis ini merupakan turunan dari spesies Coffea canephora. Kopi jenis ini tumbuh di dataran rendah, namun lokasi yang paling baik untuk membudidayakan tanaman ini pada ketinggian 400-800 mdpl.
Robusta berasal dari kata 'robust' yang artinya kuat, dengan kata lain memiliki tingkat kekentalan yang kuat. Adapun suhu terbaik untuk membudidayakan kopi robusta adalah sekitar 24-30̊ C dengan curah hujan 2.000-3.000 mm per tahun.
Di samping itu, kopi robusta cocok ditanam di daerah tropis yang basah. Biasanya, tanaman ini akan berbuah ketika umur 2 5 tahun. Untuk menghasilkan buah yang baik, setidaknya tanaman ini membutuhkan waktu kering 3-4 bulan dalam setahun dengan beberapa kali turun hujan.
Mengenal Karakteristik Kopi Arabika
© Pexels
Kopi arabika dikenal memiliki aroma yang khas dan cita rasa yang kuat. Jenis kopi yang berasal dari pengunungan Etiopia ini, merupakan tanaman yang tumbuh di bawah kanopi hutan tropis yang rimbun. Biasanya, kopi arabika banyak tumbuh di atas ketinggian 500 meter dpl.
Adapun suhu lingkungan yang paling cocok untuk tanaman kopi ini sekitar 15-24̊ C. Sedangkan, untuk ketinggian biasanya bisa tumbuh maksimal jika ditanam dengan tinggi 1.000-2.000 mdpl. Selain itu, tanaman ini juga menyukai tanah yang kaya akan kandungan organik.
Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika
© Pexels
Baik kopi arabika maupun robusta, termasuk ke dalam jenis tanaman bersuku Rubiaceae dengan marga Coffea. Salah satu perbedaan kopi robusta dan arabika terletak pada saat proses menanam. Kopi arabika dapat tumbuh dengan baik jika ditanam pada ketinggian 1.000-2.000 meter dari permukaan laut.
Sedangkan, kopi robusta bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian sekitar 0-900. Adapun ketinggian tanah yang ideal adalah 400-800 meter dari permukaan laut. Selain itu ada beberapa perbedaan lainnya, di antaranya sebagai berikut:
Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika dalam Segi Perawatan
Seperti yang sudah diketahui, tanaman tidak bisa terhindar dari penyakit atau hama. Penyakit tanaman yang menyerang bisa berpengaruh dengan kopi yang dihasilkan. Tanaman kopi robusta lebih tahan terhadap hama dibandingkan dengan kopi arabika.
Selain itu, dalam segi perawatan kopi robusta jauh lebih mudah. Pasalnya, buah arabika mudah rontok dari tangkainya matang, sehingga harus hati-hati saat memanen. Sedangkan, buah kopi robusta yang matang cenderung tetap menempel kuat di tangkainya.
Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika dari Segi Ukuran
Salah satu perbedaan kopi robusta dan arabika bisa dilihat dari segi ukuran. Biji kopi robusta jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan arabika yang memiliki ukuran besar. Selain itu, bentuk biji kopi arabika berbentuk lonjong, sementara biji robusta cenderung membulat.
Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika dari Segi Aroma
Salah satu ciri khas kopi arabika adalah memiliki rasa yang sedikit asam dan warna yang tidak terlalu pekat. Sementara itu, kopi robusta cenderung memiliki rasa yang mirip dengan jenis kacang-kacangan, lebih pahit, dan kasar.
Mana yang Lebih Baik?
Perdebatan mengenai mana yang lebih baik antara kopi robusta dan arabika sering kali bergantung pada preferensi pribadi, karena keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.
Rasa dan Aroma
- Kopi Arabika: Cenderung memiliki rasa yang lebih halus dan kompleks, dengan nuansa manis, fruity, dan floral. Aromanya juga lebih lembut dan menyenangkan, menjadikannya pilihan favorit bagi banyak penikmat kopi yang menghargai cita rasa yang beragam.
- Kopi Robusta: Memiliki rasa yang lebih kuat dan pahit, sering kali dengan aftertaste yang mirip kacang tanah. Aromanya lebih tajam dan earthy, sehingga cocok untuk mereka yang menyukai kopi dengan karakter yang lebih menonjol.
Kandungan Kafein
- Kopi Arabika: Mengandung kafein lebih rendah, berkisar antara 1,1% hingga 1,5%, membuatnya lebih cocok untuk mereka yang sensitif terhadap kafein atau ingin menikmati kopi tanpa efek stimulan yang kuat.
- Kopi Robusta: Memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi, sekitar 2,2% hingga 2,7%, memberikan efek stimulan yang lebih kuat. Ini menjadikannya pilihan baik bagi mereka yang mencari dorongan energi tambahan.
Harga dan Ketersediaan
- Kopi Arabika: Umumnya lebih mahal karena perawatannya yang lebih intensif dan hasil panen yang lebih sedikit. Arabika juga lebih rentan terhadap hama dan penyakit.
- Kopi Robusta: Lebih terjangkau dan mudah ditemukan, karena tanaman robusta lebih tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem dan serangan hama.
Penggunaan dalam Penyajian
- Kopi Arabika: Sering digunakan dalam penyajian kopi spesial atau gourmet, ideal untuk dinikmati tanpa tambahan gula atau susu.
- Kopi Robusta: Banyak digunakan dalam campuran kopi dan kopi instan, serta sering menjadi pilihan dalam espresso untuk memberikan kekuatan tambahan.
Dari penjelasan tersebut, tidak ada jawaban definitif tentang mana yang "lebih baik" antara robusta dan arabika; semuanya tergantung pada selera individu. Jika Anda menyukai rasa manis dan kompleksitas, kopi arabika mungkin menjadi pilihan terbaik. Namun, jika Anda lebih suka rasa kuat dan pahit dengan efek kafein yang lebih tinggi, maka kopi robusta bisa menjadi pilihan tepat.