Mengenal Sinom Parijotho Salak, Batik Khas Sleman Bermotif Tumbuhan
Pada Selasa (1/2), Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengembangkan batik khas Sleman sebagai produk unggulan di wilayahnya. Batik itu memiliki nama unik, Sinom Parijotho Salak. Batik itu memiliki motif tanaman khas yang ada di Sleman.
Pada Selasa (1/2), Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengembangkan batik khas Sleman sebagai produk unggulan di wilayahnya. Batik itu memiliki nama unik, Sinom Parijotho Salak. Pengembangan produk lokal inilah yang mengantarkan Kustini menjadi penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat yang akan diberikan dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023.
“Batik Sinom Parijotho Salak adalah pengembangan atau inovasi batik Sleman berbasis kearifan lokal dengan motif tumbuhan atau flora yang ada di Sleman,” kata Kustini, dikutip dari ANTARA.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Lalu seperti apa bentuk motif batik itu? Berikut selengkapnya:
Awal Pengembangan Batik Sinom Parijotho
©wotifbatik.web.id
Kustini mengatakan, perjalanan kemunculan Batik Sinom Parijotho sesungguhnya cukup panjang. Ia menceritakan tercetusnya ide untuk membuat motif batik sendiri itu sudah ada sejak ia menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kabupaten Sleman tahun 2010-2021. Saat itu ia mendapat dukungan dari Bupati Sleman yang juga suaminya sendiri, Sri Purnomo.
“Kemudian kami menggelar lomba desain batik Sleman tahun 2012 untuk menggali potensi desainer-desainer dalam menggali motif-motif batik yang bersumber pada kekayaan alam dan budaya Kabupaten Sleman,” kata Kustini.
Gunakan Pewarna Alam
©wotifbatik.web.id
Kustini mengatakan, untuk mencari warna inti dari Batik Sinom Parijotho, ia bekerja sama dengan Fakultas Teknik Kimia UGM. Akhirnya diperoleh pewarna alam yang bermutu yaitu indigofera dalam bentuk bubuk.
“Bahan baku batik yang bermutu harus tersedia. Kami juga telah bekerja sama dengan PT Primisima sejak tahun 2016 untuk menyediakan bahan baku batik yang bermutu,” terang Kustini.
Motif Batik
©wotifbatik.web.id
Sesuai namanya, batik itu menggunakan motif buah salak dan parijotho. Kedua jenis buah ini banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Sleman. Kustini menjelaskan, makna filosofis di balik dua motif buah itu menggambarkan harapan akan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Sleman yang diayomi oleh pemimpin pemegang amanah rakyat.
“Kedua motif tersebut kemudian didesain ulang dan digabungkan oleh perajin-perajin Paguyuban Batik Khas Sleman dan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan,” kata Kustini.
Produk Unggulan Sleman
©wotifbatik.web.id
Pada tahun 2014, Pemkab Sleman meluncurkan batik motif Sinom Parijotho Salak dengan menerbitkan peraturan bupati tentang tata kelola batik Sleman tahun 2015. Kemudian Pemkab Sleman mendaftarkan hak ciptanya di Kementerian Hukum dan HAM tahun 2019.
“Pemkab Sleman menetapkan Batik Sinom Parijotho Salak sebagai salah satu produk unggulan Kabupaten Sleman. Kemudian keluar kebijakan menetapkan penggunaan pakaian oleh masyarakat dan ASN di lingkungan Pemkab Sleman,” pungkas Kustini.