Mengunjungi Masjid Agung Tertua di Kendal, Rumah Para Santri Kalong
Masjid Agung Kendal konon didirikan oleh Raden Suwiryo. Dibangun pada tahun 1493 Masehi, masjid ini menjadi yang tertua di Kendal.
Masjid Agung Kendal konon didirikan oleh Raden Suwiryo. Ia adalah salah satu santri Sunan Kalijaga yang ditugaskan untuk menyebarkan ajaran Islam di wilayah Kendal. Nama lainnya adalah Wali Joko.
Dibangun pada tahun 1493 Masehi, masjid ini menjadi yang tertua di Kendal. Masjid ini terletak di Jalan Raya Barat depan pusat perkantoran pemerintah Kabupaten Kendal.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Lalu seperti apa sejarah masjid ini?
Pembangunan Masjid Agung Kendal
©YouTube/Arsitektur Masjid Indonesia
Pada tahun 1493, kala itu Wali Joko berusia 30 tahun, ia dibantu para santrinya mendirikan masjid sehingga cukup untuk menampung santri yang akan mengaji di sana.
Bangunan masjid yang pertama dibangun berukuran 27x27 meter dengan saka berjumlah 16 serta atap bersusun tiga yang terbuat dari sirap. Mereka juga membangun tempat wudhu yang berbentuk kolam pendem sementara airnya disalurkan dari sungai terdekat.
Dilansir dari Nu.or.id, di sanalah Wali Joko melakukan kegiatan dakwah terhadap santri maupun warga sekitar. Bahkan ia rela untuk tidak melepas masa lajangnya dan tidak menikah sampai ia meninggal pada usia 63 tahun.
Setelah meninggal, ia dimakamkan di rumahnya yang terletak di sebelah tenggara Masjid Agung Kendal.
Renovasi Masjid
©YouTube/Arsitektur Masjid Indonesia
Seiring berjalannya waktu, masjid yang berdiri megah di Kota Kendal ini telah mengalami hingga 8 kali renovasi. Namun sejumlah peninggalan asli, seperti saka berjumlah 16 yang masing-masing berdiameter 40 cm itu masih terjaga.
Peninggalan asli lainnya yaitu kusen, jendela, dan daun pintu masjid. Selain itu ada pula mimbar khotbah dan juga “Maksuroh”, yaitu tempat salat bupati saat itu yang terdapat di sebelah kiri mimbar.
Rumah Bagi Para Santri Kalong
©YouTube/Arsitektur Masjid Indonesia
Pada Bulan Suci Ramadan, takmir Masjid Agung Kendal menyediakan makan dan minum untuk berbuka bagi semua lapisan masyarakat. Para musafir sering singgah di masjid itu karena lokasinya strategis.
Pada Bulan Ramadan pula, takmir masjid juga menggelar pengajian kitab kuning. Banyak santri kalong atau santri pendatang mengaji di masjid ini setiap malamnya. Mereka datang dari berbagai wilayah di Kendal.