Pakar UGM Prediksi COVID-19 Selesai Akhir Mei, Ini Penjelasannya
Di saat belum ada kepastian kapan wabah Virus Corona akan berakhir, Guru Besar Statistika Fakultas MIPA UGM Prof. Dedi Rosadi memprediksi wabah COVID-19 akan berakhir pada akhir Mei, tepatnya pada 29 Mei 2020. Bagaimana perhitungannya?
Merebaknya Virus Corona atau COVID-19 belum berakhir. Pasien yang positif terkena pandemi itu terus bertambah, begitu pula dengan jumlah korban meninggal. Per Jumat (3/4), jumlah kasus positif Virus Corona di Indonesia berjumlah 1.986 orang, sementara itu jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 181 orang.
Merebaknya virus tersebut juga berdampak pada berbagai sektor. Tempat pariwisata sepi pengunjung, pedagang sepi pembeli, begitu pula penginapan sepi karena imbauan untuk tidak bepergian dari pemerintah. Sementara itu belum ada kepastian kapan wabah ini akan berakhir.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Guru Besar Statistika Fakultas MIPA UGM Prof. Dr. Rer. Nat Dedi Rosadi S.Si., M. Sc memprediksi wabah COVID-19 akan berakhir pada akhir Mei, tepatnya pada 29 Mei 2020. Bagaimana perhitungannya?
Prediksi Dibuat oleh Sejumlah Pakar Matematika
2012 Merdeka.com/Shutterstock/Alexander Raths
Dilansir dari Kagama.co pada Kamis (2/4), Dedi mengatakan prediksi matematika dalam menghitung kapan COVID-19 berakhir di Indonesia itu dibuat oleh sejumlah pakar. Para pakar itu di antara lain Heribertus Joko (Alumnus FMIPA UGM) dan Dr. Fidelis I Diponegoro yang juga penulis buku Worry Marketing dan alumnus PPRA Lemhanas RI.
Melalui model yang telah dibuatnya bersama para pakar matematika, Dedi optimis merebaknya Virus Corona akan berakhir di Indonesia pada akhir Mei dengan jumlah pasien sebanyak 6.174 orang.
Probabilistik Data-Driven Model
Model matematika yang telah dibuat Dedi dan dua rekannya sesama ilmuwan matematika itu, dinamakan model probabilistik. Model ini dibuat berdasarkan pada data nyata atau probabilistik data-driven model (PPDM).
Menurut Dedi, data hasil statistik itu perlu disampaikan karena adanya kecenderungan hasil prediksi matematika terhadap penderita COVID-19 yang ia nilai terlalu bombastis dan berlebihan.
Penambahan Maksimal pada Minggu Kedua April
purwakartakab.go.id 2020 Merdeka.com
Menurut Dedi, dengan model matematika ini diprediksi penambahan maksimum total penderita COVID-19 setiap harinya terjadi pada minggu kedua Bulan April 2020, yaitu antara 7-11 April.
"Akan terjadi penambahan sebanyak 740 hingga 800 pasien per-empat hari dan jumlah itu akan menurun setelahnya," ujar Dedi dilansir dari Kagama.co pada Kamis (2/4).
Pemerintah Perlu Melakukan Intervensi Ketat
Agar prediksi itu benar-benar tepat, Dedi menyarankan agar masyarakat tidak mudik lebaran dan tidak pula menyelenggarakan Sholat Tarawih di masjid selama lebaran.
Selain itu intervensi ketat perlu dilakukan pemerintah agar wabah COVID-19 tidak menyebar.
Dedi menyarankan bagi pemerintah untuk melakukan parsial lockdown dan pengawasan social distancing yang ketat agar wabah ini benar-benar berakhir pada Juni 2020.
Prediksi Berjalan Sangat Baik
ugm.ac.id
Menurut Dedi, sejauh ini model PPDM dapat memprediksi total penderita COVID-19 dengan sangat baik. Model PPDM memiliki sejumlah keunggulan yang tidak dimiliki oleh model matematika lainnya.
"Total data penderita COVID-19 dapat digambarkan dengan baik menggunakan model ini. pasalnya, meskipun sederhana, akurasi prediksi satu harian ke depan sangat baik," ujar Dedi, Kamis (2/4).
Kesalahan Prediksi di Bawah Satu Persen
Menurut Dedi, sejauh ini dalam dua minggu belakangan rata-rata kesalahan prediksi hanya sebesar 1,5 persen. Sementara itu dalam empat hari terakhir sejak Kamis (26/3), model tersebut sangat akurat karena eror yang dihasilkan berada di bawah satu persen.
Usai diujikan prediksi selama empat hari terakhir, model ini ternyata sangat akurat dengan kesalahan yang dihasilkan berada di bawah satu persen.
"Eror maksimal 0,9 persen dan eror minimalnya 0,18 persen," ujar Dedi.