Pengertian Ikhlas dalam Islam, Pahami Tingkatannya
Pengertian ikhlas dipahami sebagai suatu ketulusan hati. Apabila seseorang mengerjakan sesuatu dengan hati yang tulus tanpa mengharapkan suatu hal lain, maka itu bisa disebut sebagai keikhlasan.
Pepatah yang mengatakan bahwa hidup tidak mudah, sepertinya memang benar adanya. Di mana berbagai masalah hidup selalu datang dan menjadi ujian bagi setiap orang. Tidak jarang, masalah-masalah yang dihadapi dalam hidup terasa berat dan sulit dilalui. Hal ini pun sering kali menjadi sumber stres yang bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental bagi seseorang.
Dalam hal ini, kesabaran juga hal penting yang perlu ditanamkan dalam hati selama menghadapi cobaan hidup. Selain itu, dalam Islam umat muslim diajarkan untuk melatih keikhlasan dalam menemui beragam ujian hidup. Bahkan, sekali pun ujian tersebut terasa berat atau sulit untuk dilalui.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa yang menerima bantuan pangan di Jateng? Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
-
Apa itu kue talam jagung? Kue talam merupakan salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
Bukan hanya saat menghadapi cobaan, ikhlas juga perlu diterapkan dalam berbagai hal di kehidupan sehari-hari. Pengertian ikhlas dipahami sebagai suatu ketulusan hati. Apabila seseorang mengerjakan sesuatu dengan hati yang tulus tanpa mengharapkan suatu hal lain, maka itu bisa disebut sebagai keikhlasan.
Selain itu, terdapat beberapa tanda dari sikap ikhlas yang perlu dipahami. Tanda-tanda ini bisa menjadi pedoman Anda dalam mengukur kualitas diri, apakah Anda sudah mampu menerapkan sikap ikhlas dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Selain itu, ada pula tingkatan dalam ikhlas yang tak kalah penting untuk dipahami. Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum pengertian ikhlas, ciri-ciri, hingga tingkatannya, bisa disimak.
Pengertian Ikhlas dan Ciri-cirinya
Seperti disebutkan sebelumnya, pengertian ikhlas adalah suatu niat murni dan tulus di mana dalam mengerjakan segala sesuatu tidak lain untuk mendekatkan diri kepada Allah. Menurut ilmu tasawuf, ikhlas juga dipahami sebagai pengunggalan dari Al Haqq, di mana mengarahkan segala sesuatu untuk orientasi ketaatan, semata-mata hanya karena Allah.
© pexels.com/Timur Weber
Pengertian ikhlas juga disebut sebagai rahasia antara Allah dan hambanya, bahkan tidak ada malaikat yang mengetahui dan mencatatnya, tidak ada syetan yang mengetahui dan merusaknya, tidak ada pula hawa nafsu yang mengetahui lalu menyondongkan ke hal lain yang buruk.
Seperti yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad sebelumnya, ketika itu Nabi Muhammad bertanya kepada Malaikat Jibril, apa yang dimaksud dengan ikhlas. Lalu Malaikat Jibril pun bertanya pada Tuhan, dan menjawab pertanyaan Rasulullah, bahwa ikhlas adalah rahasia Allah yang ditempatkan di hati setiap hamba-hamba yang dicintai-Nya.
Dalam hal ini, terdapat beberapa tanda yang menunjukkan bahwa seseorang mempunyai keikhlasan dalam hatinya. Ciri pertama, orang yang ikhlas adalah orang yang menganggap pujian dan celaan adalah hal yang sama.
Ciri kedua, orang yang ikhlas adalah ia yang melupakan pekerjaan baiknya kepada orang lain, atau tidak mengingat-ingat hal baik yang telah dilakukan. Terakhir, orang ikhlas termasuk jika ia lupa bahwa hal baik yang dilakukannya akan memperoleh pahala di akhirat.
Tingkatan Ikhlas
Setelah memahami pengertian ikhlas dan ciri-cirinya, terdapat tiga tingkatan dalam ikhlas yang tak kalah penting untuk diketahui. Seperti diketahui bahwa ikhlas menjadi syarat diterimanya amal kebaikan yang dilakukan oleh seorang mukmin di sisi Allah.
Ikhlas juga berarti membersihkan amal dari berbagai kotoran. Artinya, orang yang ikhlas dalam mengerjakan amalan terbebas dari niat buruk dan hal-hal negatif lainnya yang mengurangi kemurnian dan ketulusannya. Di mana seseorang melakukan amalan hanya karena Allah semata, tidak ada keinginan di dunia, semua murni karena Allah.
Untuk memperjelas, terdapat tiga tingkatan ikhlas yang perlu Anda pahami. Tingkatan pertama dalam ikhlas, atau tingkatan ikhlas terendah adalah ketika orang beribadah karena Allah namun memiliki harapan untuk mendapat imbalan duniawi dengan ibadah yang dilakukan tersebut. Misalnya, seseorang rajin menunaikan sholat dhuha dengan harapan agar mendapatkan kemudahan rejeki.
Hal ini masih dianggap sebagai ibadah yang ikhlas namun, merupakan golongan ikhlas paling rendah. Sah-sah saja jika seseorang melakukan ibadah seperti contoh di atas. Sebab, tak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia masih memiliki hasrat dan keinginan duniawi, dan diperbolehkan bahkan dianjurkan untuk memanjatkan keinginan tersebut pada Allah.
Selanjutnya, pengertian ikhlas tingkatan kedua yaitu orang yang melakukan amal ibadah karena Allah namun masih memiliki keinginan agar ibadahnya kelak bisa mendapatkan pahala besar dari Allah. Atau dia beribadah dengan harapan agar kelak di hari kiamat ia termasuk orang yang terselamatkan dan terlindungi dari berbagai bencana dan kerusakan yang mengerikan.
Terakhir, ikhlas tingkatan paling tinggi adalah ketika seseorang melakukan amal ibadah tanpa adanya keinginan, dan hanya ingin melakukannya semata-mata karena Allah. Bahwa ia melakukan ibadah sebagai upaya untuk melakukan perintah yang diberikan oleh Allah, bukan untuk mencari pujian, harta, kecintaan, dan lain sebagainya.
Sikap tulus ini sangat murni seperti segelas air putih, bening dan bersih tanpa tercampur oleh hal apapun. Tentu bukan suatu hal yang mudah, namun jika seorang mukmin mampu melakukan hal ini, maka termasuk golongan orang yang sungguh dekat dengan pertolongan Allah. Bukan hanya itu, orang yang memiliki hati yang ikhlas dan tulus juga termasuk orang-orang yang dicintai Allah.
Keutamaan Berperilaku Ikhlas
Berperilaku ikhlas memiliki banyak keutamaan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks keagamaan maupun sosial. Berikut adalah lima keutamaan dari perilaku ikhlas:
1. Mendapatkan Rida Allah
Ikhlas dalam beribadah dan beramal adalah salah satu syarat utama untuk mendapatkan rida Allah. Ketika seseorang melakukan amal dengan tulus dan tanpa mengharapkan imbalan dari manusia, amal tersebut memiliki nilai yang lebih tinggi di sisi Allah. Al-Qur'an seringkali menekankan pentingnya ikhlas, misalnya dalam Surah Al-Bayyinah ayat 5, yang menyebutkan bahwa ikhlas adalah landasan dari agama yang benar.
2. Meningkatkan Ketenangan Hati
Seseorang yang berperilaku ikhlas cenderung merasa lebih tenang dan damai. Ketulusan hati menghilangkan beban pikiran dan kecemasan yang sering muncul ketika seseorang beramal dengan harapan pujian atau imbalan dari orang lain. Keikhlasan membuat seseorang fokus pada tujuan yang lebih luhur dan spiritual, sehingga memberikan kedamaian batin.
3. Meningkatkan Kualitas Amal
Amal yang dilakukan dengan ikhlas cenderung lebih berkualitas dan berkelanjutan. Ketika seseorang tulus dalam niatnya, dia akan memberikan yang terbaik dalam setiap tindakan. Ini berbanding terbalik dengan amal yang dilakukan semata-mata untuk pamer atau mencari pengakuan, yang seringkali dilakukan setengah hati dan tidak konsisten.
4. Menghindarkan Diri dari Riya’ dan Ujub
Ikhlas adalah antidot terhadap riya’ (pamer) dan ujub (bangga diri), dua penyakit hati yang sangat merusak amal. Riya’ dan ujub menjadikan amal yang sebenarnya baik menjadi tidak berarti di sisi Allah. Dengan berperilaku ikhlas, seseorang menjaga hatinya tetap bersih dari niat yang tercampur, sehingga amalnya murni dan diterima oleh Allah.
5. Menjadi Teladan yang Baik
Orang yang berperilaku ikhlas biasanya menjadi teladan yang baik bagi orang lain. Sikap tulus dan tanpa pamrih dapat menginspirasi orang di sekitarnya untuk melakukan hal yang sama. Ini menciptakan lingkungan yang positif dan harmonis, di mana amal kebaikan dilakukan dengan niat yang murni dan memberikan dampak yang lebih luas.
Dengan memahami dan mengamalkan keutamaan ikhlas, seseorang tidak hanya memperbaiki kualitas hubungannya dengan Allah, tetapi juga meningkatkan hubungan sosial dan kedamaian batin dalam kehidupannya.