Peran dan Fungsi Bidan dalam Masyarakat, Sebagai Pelaksana hingga Pendidik Kesehatan
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, terdapat peran dan fungsi bidan yang dilakukan secara khusus. Peran dan fungsi bidan ini tidak lain sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti kesehatan. Di setiap peran dan fungsi terdapat beberapa tugas pokok yang harus dilakukan oleh seorang bidan.
Layanan kesehatan masyarakat menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah perlu menyediakan layanan kesehatan dengan fasilitas yang memadai, tersebar merata di berbagai daerah, dan mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga perlu menyediakan petugas kesehatan dengan kemampuan yang baik di segala bidang, salah satunya adalah bidan. Dalam hal ini, bidan adalah petugas kesehatan yang biasanya menangani masalah kesehatan ibu dan anak, termasuk kehamilan, persalinan, hingga kesehatan ibu dan anak secara umum.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Siapa yang mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana kekeringan di Jateng? Namun Pak Suharyanto mengingatkan masyarakat bahwa meski tidak ada dampak El Niño, namun bencana kekeringan di Jawa Tengah masih mungkin terjadi, sehingga tetap perlu waspada.
-
Siapa yang menerima bantuan pangan di Jateng? Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
-
Bagaimana warga Jateng merayakan kemenangan Timnas Indonesia? Setelah pertandingan selesai, mereka larut dalam euforia. Beberapa warga menyalakan kembang api untuk merayakan kemenangan bersejarah itu.
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, terdapat peran dan fungsi bidan yang dilakukan secara khusus. Peran dan fungsi bidan ini tidak lain sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti kesehatan. Di setiap peran dan fungsi terdapat beberapa tugas pokok yang harus dilakukan oleh seorang bidan.
Dengan peran dan fungsi bidan ini bisa menjadi sarana untuk mewujudkan kesehatan masyarakat yang semakin baik. Bukan hanya itu, melalui peran dan fungsi tersebut, bidan sebagai petugas kesehatan bisa mengembangkan ilmu dan teknologi yang ada untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat.
Ini merupakan salah satu pengetahuan umum yang perlu diketahui masyarakat. Terlebih lagi bagi Anda yang berminat menekuni profesi bidan, beberapa peran dan fungsi bidan berikut perlu dipahami dengan baik. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut kami merangkum penjelasannya untuk Anda.
Mengenal Bidan
©2020 Merdeka.com/fimela.com
Sebelum mengetahui beberapa peran dan fungsi bidan, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan bidan. Berdasarkan definisi International Confederation of Midwifes (ICM), bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi ijin untuk melaksanakan praktik kebidanan di negara itu.
Dalam hal ini, bidan mempunyai pandangan nilai tersendiri dalam menjalankan tugasnya. Menurut Guilland and Pairman, filosofi kebidanan meliputi empat aspek yaitu hamil, bersalin, dan masa nifas adalah peristiwa alamiah dan fisiologis (normal). Selanjutnya, kelanjutan perawatan atau continuity of care juga perlu diberikan untuk menjamin kesehatan ibu dan bayi dengan baik.
Filosofi tersebut berguna untuk memberikan cara pandang bagi setiap bidan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai petugas kesehatan. Dengan filosofi terebut, bidan dapat mengemban tugas mulia untuk membantu masyarakat umum mendapatkan kesehatan yang baik dan layak, terutama bagi ibu dan anak.
Peran Bidan dan Tugas Pokoknya
Setelah mengetahui pengertian dan filosofi umum, berikutnya terdapat peran dan fungsi bidan yang perlu Anda ketahui. Pertama, akan dijelaskan mengenai peran bidan beserta tugas pokoknya. Dalam menjalankan profesinya, bidan mempunyai beberapa peran, yaitu sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. Masing-masing peran tersebut mempunyai tugas pokok tersendiri. Berikut penjelasannya.
Peran Pelaksana
Peran pelaksana dilakukan dengan tiga kategori tugas, yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi, dan tugas ketergantungan. Berikut beberapa penjelasan tugas pokoknya.
Tugas mandiri:
- Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
- diberikan
- Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan melibatkan
- mereka sebagai klien. Membuat rencana tindak lanjut tindakan / layanan
- bersama klien.
- Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
- Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan
- melibatkan klien / keluarga
- Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
- Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan
- klien / keluarga
- Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan
- pelayanan keluarga berencana
- Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi
- dan wanita dalam masa klimakterium serta menopause
- Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga
- dan pelaporan asuhan.
Tugas kolaborasi:
- Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
- fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
- Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan
- pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
- kolaborasi
- Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan
- kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
- Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan risiko
- tinggi serta keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan
- pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
- Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko tinggi
- serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
- memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga
- Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan
- pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
- tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
- Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi serta pertolongan
- pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
- kolaborasi bersama klien dan keluarga.
Tugas ketergantungan:
- Menerapkan manajamen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
- dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
- Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus
- kehamilan dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan,
- Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa
- persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
- Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam
- masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan
- melibatkan klien dan keluarga.
- Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu
- dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan
- melibatkan keluarga.
- Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan
- kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan
- melibatkan klien/keluarga.
Peran Pengelola
Sebagai pengelola, bidan mempunyai dua tugas utama, yaitu tugas pengembangan pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim. Tugas pengembangan pelayanan dasar yaitu mengembangkan pelayanan dasar kesehatan di wilayah kerja. Sedangkan tugas partisipasi tim seperti melaksanakan program kesehatan sekton lain melalui dukun bayi, kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lainnya di bawah bimbingan wilayah kerja.
Peran Pendidik
Sebagai pendidik, bidan mempunyai dua tugas utama yaitu pendidik dan penyuluh. Dalam tugas mendidik, bidan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien. Dalam tugas sebagai penyuluh, bidan memberikan pelatihan dan membimbing kader.
Peran Peneliti
Sebagai peneliti, bidan betugas melakukan penelitian atau investigasi dalam bidang kesehatan, baik secara mandiri maupun berkelompok. Tugas ini mencakup:
- Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
- Menyusun rencana kerja pelatihan.
- Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
- Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
- Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
- Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan
- program kerja atau pelayanan kesehatan.
Fungsi Bidan
Pada peran dan fungsi bidan yang terakhir, akan dijelaskan lebih rinci mengenai fungsi bidan di masyarakat. Sama seperti peran bidan, fungsi bidan meliputi fungsi pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti. Masing-masing fungsi ini mencakup beberapa hal yang menjadi fokus. Berikut penjelasannya.
Fungsi Pelaksana:
- Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta masyarakat
- (khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan.
- Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan
- kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.
- Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
- Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi.
- Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
- Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.
- Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah
- Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan wewenangnya.
- Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem
- reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menopause
- sesuai dengan wewenangnya.
Fungsi Pengelola:
- Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga,
- kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat
- yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
- Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit kerjanya.
- Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
- Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan
- pelayanan kebidanan
- Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan. Fungsi Pendidik
Fungsi Pendidik:
- Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait
- dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga berencana.
- Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan bidang
- tanggung jawab bidan.
- Memberi bimbingan kepada para bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan di
- masyarakat.
- Mendidik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang keahliannya.
Fungsi Peneliti:
- Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri atau
- berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
- Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana.
Apakah Peran Bidan dalam Tindakan Merujuk Pasien
Rujukan adalah penyerahan tanggungjawab dari satu pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang lain. Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbale-balik atas masalah yang timbul, baik secara vertical maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional, dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi.
Sebagai tenaga kesehatan yang berfokus pada kesehatan ibu dan anak, bidan memiliki tanggung jawab untuk mengenali tanda-tanda risiko atau komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Jika bidan menemukan kondisi yang memerlukan penanganan lebih lanjut atau di luar kompetensinya, merujuk pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi atau dokter spesialis menjadi langkah yang sangat krusial.
Bidan harus memiliki kesiapan untuk merujuk ibu dan bayi ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu jika menghadapi penyulit. Jika bidan lemah atau lalai dalam melakukannya akan berakibat serius bagi keselamatan ibu dan bayi. Persiapan yang harus dipersiapkan dan diperhatikan dalam melakukan rujukan dapat disingkat menjadi BAKSOKU (Wignyosastro, G et al, 2008)
1); B (bidan): pastikan ibu / bayi / klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawadaruratan.
2) A (alat): bawa perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan seperti spuit, infiu set, tensimeter, dan stetoskop.
3) K (keluarga): beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alasan mengapa ia dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain harus menemani ibu (klien) ke tempat rujukan.
4) S (surat): beri surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu, alasan rujukan, uraian hasil rujukan, asuhan, atau obat-obat yang telah diterima ibu.
5) O (obat): bawa obat-obat esential diperlukan selama perjalanan merujuk.
6) K (kendaraan): siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu dalam kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu yang cepat.
7) U (uang): ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempat rujukan.