PPKM Darurat di Banyumas Belum Berjalan Maksimal, Ini Kata Bupati
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, kebijakan PPKM darurat di wilayahnya belum berjalan maksimal. Menurutnya, hampir 80 oersen restoran tidak menaati peraturan termasuk tidak menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Demi menekan penyebaran Virus Corona, kebijakan PPKM darurat diberlakukan di berbagai wilayah. Kabupaten Banyumas, sebagai salah satu zona merah di Provinsi Jawa Tengah, juga menerapkan kebijakan itu.
Namun masalahnya, menurut Bupati Banyumas, Achmad Husein, kebijakan PPKM darurat ini belum berjalan maksimal. Menurutnya, hal ini terlihat dari masih banyaknya restoran maupun rumah makan yang buka dan melayani makan di tempat. Bahkan berdasarkan hasil pengecekan, hampir 80 persen restoran tidak menaati peraturan termasuk tidak menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Oleh karena itu mulai hari ini (5/7), semuanya harus bisa bekerja di lapangan,” tegas Achmad Husein dikutip dari ANTARA. Berikut selengkapnya:
Belum Maksimal
©2021 Merdeka.com/Imam Buhori
Dalam pengecekannya di lapangan, Achmad Husein menyimpulkan kalau penerapan PPKM darurat belum berjalan efektif. Dia menemukan masih banyak warung makan yang tidak menaati ketentuan dalam peraturan PPKM itu.
“Sebetulnya kalau toko-toko yang sepi, yang nggak ramai, saya masih bisa toleransi. Cuma kadang-kadang jadi menimbulkan kecemburuan bagi yang lain. Jadi kesimpulannya pelaksanaan PPKM darurat belum maksimal, belum berjalan sebagaimana yang diharapkan,” kata Achmad Husein.
Butuh Implementasi
©2021 Merdeka.com/Amar Choirudin
Terkait dengan penerapan PPKM yang belum maksimal, Husein mengatakan bahwa dalam rapat koordniasi antar OPD, dia menekankan agar dilakukan implementasi yang lebih sehingga dalam waktu tiga hari sudah terasa dampak positif dari PPKM itu.
Ia menjelaskan, apabila PPKM darurat ini masih tetap tidak berjalan, maka jumlah warga yang terkonfirmasi positif maupun yang meninggal akibat terpapar virus akan semakin banyak.
“Yang meninggal akibat COVID-19 kemarin ada 18 orang. Dari jumlah itu banyak yang muda-muda,” kata Husein dikutip dari ANTARA.
Masih Banyak yang Belum Paham
©2021 Merdeka.com
Ketika disinggung mengenai tempat ibadah, Husein mengatakan sebagian besar sudah memahami ketentuan selama PPKM darurat. Akan tetapi, ia melihat tempat ibadah yang berada di kampung-kampung masih belum memahaminya.
Saat ditanya apakah ada warga yang meninggal saat isolasi mandiri, Husein mengatakan bahwa mereka merupakan warga yang sudah dalam keadaan sakit parah, namun meninggal saat dibawa ke rumah sakit.
“Dia menganggapnya itu penyakit biasa-biasa saja. Namun begitu di-swab mortem setelah meninggal, ternyata COVID-19,” ungkap Husein dikutip dari ANTARA pada Senin (5/7).