Pura Mangkunegaran Akan Jadi Pusat Kebudayaan Jawa, Begini Tanggapan Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo pada Kamis (7/7) pagi kedatangan tamu istimewa. Ia adalah Sri Paduka Mangkunegara X, KGPAA Bhre Cakarahutomo Wira Sudjiwo. Pertemuan yang dilakukan di rumah dinas Ganjar tersebut membahas rencana pengembangan Pura Mangkunegaran sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Kamis (7/7) pagi kedatangan tamu istimewa. Ia adalah Sri Paduka Mangkunegara X, KGPAA Bhre Cakarahutomo Wira Sudjiwo. Pertemuan yang dilakukan di rumah dinas Ganjar tersebut membahas rencana pengembangan Pura Mangkunegaran sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa.
Ganjar juga optimis dan senang dengan adanya rencana revitalisasi keraton beserta keseniannya. Ganjar menilai bahwa Bhre akan bisa me-manage keraton yang ada sekarang untuk bisa dikembangkan pada masa mendatang.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Siapa yang menerima bantuan pangan di Jateng? Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
-
Siapa yang mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana kekeringan di Jateng? Namun Pak Suharyanto mengingatkan masyarakat bahwa meski tidak ada dampak El Niño, namun bencana kekeringan di Jawa Tengah masih mungkin terjadi, sehingga tetap perlu waspada.
-
Di mana saja wilayah Jawa Tengah yang masuk status waspada kekeringan? Selain Cilacap, ada 10 kabupaten lain di Jawa Tengah yang juga berstatus waspada kekeringan meteorologis yaitu Kebumen, Purworejo, Blora, Demak, Grobogan, Rembang, Kendal, Klaten, Sukoharjo, dan Wonogiri.
-
Apa yang menjadi ancaman utama di 30 kabupaten/kota di Jateng? Memasuki bulan Agustus, potensi kekeringan sudah mulai terlihat pada berbagai tempat. Tak terkecuali di Provinsi Jawa Tengah. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, mengatakan bahwa saat ini ada 30 kabupaten atau kota di Jateng yang telah menetapkan status siaga bencana.
“Ini waktu yang tertunda dan saya senang karena Gusti Bhre ingin melakukan semacam revitalisasi keraton dengan keseniannya, dengan kebudayaannya. Beliau akan me-manage kondisi keraton yang ada hari ini, untuk kemudian bisa dikembangkan,” ujar Ganjar.
Bahkan Ganjar mengusulkan supaya keraton bisa menjadi salah satu objek pariwisata kebudayaan yang menarik. Ia menyarankan ada paket-paket wisata yang ditawarkan kepada para wisatawan, salah satunya adalah dinner with the king.
“Saya tadi juga ikut membantu, mendukung ide-ide kreatif dari sisi pariwisata, budaya, dan keseniannya. Dalam konteks pariwisatanya adalah pemanfaatan keraton. Tadi idenya dinner with the king. Ternyata sudah setuju bahkan kemarin sudah dilakukan meskipun belum rutin. Nah kalau ini bisa jadi paket wisata bagus,” katanya.
Ganjar juga berharap paket-paket wisata itu nantinya bisa mengambil peran serta masyarakat supaya terjadi kedekatan antara keraton dan kampung.
“Wah ini luar biasa. Jadi itu ada banyak dan mudah-mudahan nanti bisa dibuat event-event, dan kemudian bisa ada paket-paket wisata juga bahkan sampai level edukasi dan membuka ruang publik di keraton untuk peran serta masyarakat. Kalau istilah saya, antara keraton dan kampung menjadi sangat dekat dan kemudian ini akan menjadi satu pusat budaya, pusat seni yang excellent,” tandas Ganjar.
Tanggapan Bhre
©2022 Merdeka.com/jatengprov.go.id/
Di samping itu, Bhre mengatakan bahwa sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa, ia merasa punya amanah yang besar untuk menggali kebudayaan, melestarikan, terlebih ia berharap juga bisa mengembangkannya.
“Kami sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa punya amanah yang besar untuk menggali kebudayaan, melestarikan kebudayaan, dan juga mengembangkannya,”
Ia menilai bahwa Pura Mangkunegaran harus bisa relevan dengan perkembangan zaman. Hal itu dilakukan dengan tetap didasarkan pada nilai-nilai tradisional dan kebudayaan yang menjadi akar kebudayaan Jawa.
Meskipun demikian, Pura Mangkunegaran yang bakal dikembangkan masih akan tetap memegang kuat adat istiadat dan tradisi.
“Tapi yang paling penting adalah tidak melupakan fondasi atau akarnya sendiri, yaitu paugerannya, adatnya, dan tradisinya. Nilai-nilai yang ada di Pura Mangkunegaran menjadi fondasi kita seterusnya dan selamanya, juga untuk pengembangan kami,” jelasnya.
Bhre merasa senang dengan dukungan yang diberikan oleh Ganjar dalam rangka pengembangan Pura Mangkunegaran ini. Ia juga menaruh harapan terhadap Ganjar untuk bisa bekerja sama dan bersinergi antara Pemerintah Provinsi dan keraton supaya Pura Mangkunegaran bisa berkembang.
“Suatu kehormatan juga bagi kami untuk bisa bertemu dengan Bapak Gubernur. Kami sangat senang dan bersyukur juga atas support dari beliau yang sangat luar biasa. Kepercayaan dan support beliau kepada kami agar bisa terus berkembang, dan tentu harapan ke depan Pura Mangkunegaran bisa bersinergi dengan pemerintah provinsi, terutama dalam kegiatan kebudayaan,” katanya.