Robot Catur Unidus Semarang Berhasil Kalahkan Grand Master Indonesia, Ini Faktanya
Rabu (14/12), Grand Master Indonesia Novendara Priasmoro gagal mengalahkan robot catur ciptaan Universitas Dian Nuswantoro (Unidus) Semarang, Rocaku Gen 1.0.
Waktu demi waktu, teknologi ciptaan umat manusia semakin canggih. Bahkan saking canggihnya teknologi bisa menandingi kemampuan manusia itu sendiri.
Asumsi ini bukan isapan jempol belaka. Pada Rabu (14/12), Grand Master Indonesia Novendara Priasmoro gagal mengalahkan robot catur ciptaan Universitas Dian Nuswantoro (Unidus) Semarang, Rocaku Gen 1.0.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Bagaimana bisa sebuah robot sanggup mengalahkan seorang pemain catur profesional? Berikut selengkapnya:
Robot Berkualitas
©Instagram/@unidusofficial
Di akhir pertandingan, Grand Master peringkat 2.501 versi Federasi Catur Dunia itu harus mengakui keunggulan Rocaku Gen 1.0. Pertandingan itu dilakukan dalam dua babak.
Novendara mengatakan Rocaku merupakan robot berkualitas yang kuat dan akurat. Sebelum menghadapi Rocaku, Novendra mengaku pernah menghadapi robot catur dari salah satu perguruan tinggi, namun saat itu ia berhasil menang.
“Di pertandingan ini, pada babak pertama lebih berkesempatan untuk membuat remis. Yang di babak kedua kalkulasi Rocaku bagus sekali,” kata Novendara dikutip dari ANTARA.
Ketua tim pengembangan Rocaku, Ahmad Zainul Fanani, mengatakan bahwa uji tanding semacam itu dilakukan untuk mengevaluasi kualitas robot catur yang ia kembangkan. Selain perbaikan, upaya lain yang ia lakukan adalah mendaftarkan hak cipta atas setiap bagian dari robot tersebut.
Tentang Novendra Priasmoro
©Instagram/@novendrapriasmoro
Novendra Priasmoro termasuk pecatur berprestasi di Indonesia. Pada September 2022 lalu, ia berhasil mempertahankan gelar juara Malaysia Open.
Sebelumnya pada Agustus 2022, ia juga meraih gelar juara Mandalika Cup. Pada saat itu, ia menjadi yang terbaik di antara 250 peserta lain.
Kehebatan Novendra bahkan diakui oleh YouTuber catur kondang asal Amerika Serikat, Levy Rozman atau yang lebih dikenal dengan nama Gotham Chess. Levy mengaku dari 12 kali pertemuannya di Chess.com, sembilan pertandingan di antaranya harus berakhir dengan kekalahan.
Tentang Robot Catur Unidus
©Instagram/@unidusofficial
Dilansir dari ANTARA pada Selasa (8/11), robot catur itu bekerja layaknya pecatur yang sedang menghadapi pertandingan sebagaimana pemain catur yang sesungguhnya. Ketua Tim Pengembangan Rocaku, Ahmad Zainul Fanani, mengatakan bahwa pengembangan robot itu dilakukan sejak dua tahun lalu.
Pada awal pengembangannya, tim masih berfokus pada kemampuan robot untuk bergerak secara vertikal dan horizontal. Proses pengembangan berlanjut dengan menggunakan sensor magnet agar komputer dapat membaca pergerakan bidak catur.
Sensor itu terpasang pada 64 bagian pada bidang berwarna hitam dan putih pada papan catur. Selanjutnya, sensor magnet akan mendeteksi bidak catur yang digerakkan untuk kemudian diteruskan ke bagian otak kecerdasan buatan Roca guna menentukan langkah selanjutnya.