Siapkan Tandon Air Buat Warga, Begini Cara BPBD Cilacap Antisipasi Bencana Kekeringan
Bila musim hujan tiba, daerah Cilacap rawan banjir. Tapi kalau musim kemarau, daerah itu rawan kekeringan. Guna mengantisipasi kekeringan itu, BPBD Cilacap menyiapkan bantuan berupa tandon air bagi warga. Jumlah tandon air yang disiapkan ada 14 tandon. Masing-masing berkapasitas 2.200 liter.
Bila musim hujan tiba, daerah Cilacap rawan banjir. Tapi kalau musim kemarau, daerah itu rawan kekeringan. Memasuki musim kemarau ini, ancaman kekeringan itu makin nyata. Kalau dibiarkan, bisa jadi bencana.
Guna mengantisipasi kekeringan itu, BPBD Cilacap menyiapkan bantuan berupa tandon air bagi warga. Jumlah tandon air yang disiapkan ada 14 tandon. Masing-masing berkapasitas 2.200 liter.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Wijonardi, mengatakan pengadaan tandon air itu merupakan hasil dari evaluasi terhadap bencana kekeringan di tahun-tahun sebelumnya. Saat itu masih banyak desa yang belum memiliki tandon sebagai penampungan air bersih.
“Di tandon itu, kami sudah buatkan keran sehingga masyarakat tinggal menyambungkan ke keran untuk mengisi ke penampungan masing-masing. Dengan demikian lebih efektif dan efisien dalam bekerja dan meminimalkan risiko terbuangnya air saat dikucurkan dari tangki,” kata Wijonardi, mengutip dari ANTARA pada Jumat (19/5). Berikut selengkapnya:
Mengaku Heran
©REUTERS/Pavel Mikheyev
Wijonardi mengatakan, setidaknya ada 73 desa yang tersebar di 19 kecamatan di mana desa-desa tersebut rawan krisis air konsumsi pada musim kemarau. Pada musim itu, biasanya sumur-sumur berisiko tercampur air laut sehingga berasa payau dan tidak layak konsumsi.
Bahkan dari waktu ke waktu, jumlah desa yang mengalami kekeringan itu tidak berkurang. Wijonardi mengaku heran dengan kondisi ini.
“Masak tiap tahun tidak ada pengurangan jumlah, berarti kan tidak ada penanganan. Saya akan melihat apakah ini di BPBD yang tidak melakukan pendataan atau sudah melakukan pendataan tapi tidak mengusulkan ke PSDA untuk dilakukan studi perencanaan sumber mata air karena yang punya alat PSDA,” kata Wijonardi, mengutip dari ANTARA.
Ajukan Bantuan
©RAUL ARBOLEDA/AFP
Terkait dengan ketersediaan air bersih, Wijonardi mengatakan bahwa pihaknya hanya memiliki tiga armada untuk melayani Kabupaten Cilacap yang wilayahnya sangat luas. Oleh karena itu, pihaknya akan mengajukan permohonan bantuan armada tangki air ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Mengenai alokasi anggaran penyaluran bantuan air bersih, BPBD Cilacap akan mengalokasikan anggaran Rp80 juta. Namun jika melihat jumlah wilayah rawan kekeringan yang mencapai 73 desa, alokasi anggaran itu tidak mencukupi kebutuhan karena biaya yang dikeluarkan setiap kali mengirimkan bantuan air bersih adalah Rp1,5 juta per armada. Akan tetapi Wijonardi berjanji tetap memberikan pelayanan terbaik seperti apapun kondisinya.
(mdk/shr)