Tes Bipolar Online bagi Kesehatan Mental, Simak Fungsi dan Penjelasannya
Penderita gangguan kesehatan mental umumnya memiliki suasana hati yang berubah secara drastis. Lebih parahnya, sebagian orang penderita gangguan kesehatan mental ini tidak menyadari bahwa mereka mengidap bipolar.
Gangguan kesehatan mental yang sering terjadi salah satunya adalah bipolar. Bipolar merupakan gangguan kepribadian yang mempengaruhi kesehatan mental.
Bagi orang yang normal, emosi dapat dibedakan dengan mudah dari emosi satu ke emosi yang lainnya. Namun, hal itu tidak berlaku untuk orang yang mempunyai gangguan mental bipolar. Secara medis, bipolar merupakan gangguan psikologis yang menyebabkan penderitanya tidak memiliki kemampuan untuk mengatur emosi.
-
Mengapa mental health penting? Kesehatan mental sangat penting karena memengaruhi cara seseorang menangani stres, hubungan interpersonal, dan pengambilan keputusan. Pentingnya kesehatan mental tidak bisa diabaikan karena berdampak langsung pada kualitas hidup seseorang.
-
Mengapa kesehatan mental sangat penting? Sebab, kesehatan mental merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan pada setiap manusia. Sejatinya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kondisi jasmani seseorang.
-
Kenapa Hari Kesehatan Mental Sedunia penting? Kesehatan mental sendiri merupakan salah satu unsur penting yang perlu ada di setiap manusia. Jika kesehatan mantal terganggu, maka tak mustahil jika seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan lainnya. Bahkan, kesehatan mental yang mengalami gangguan dapat mendatangkan beragam permasalahan sosial hingga ekonomi. Maka dari itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan mental.
-
Kenapa menjaga mental health itu penting? Sebab, kesehatan mental pada akhirnya juga akan mempengaruhi kesehatan fisik secara keseluruhan.
-
Apa itu mental health? Mental health adalah istilah bahasa Inggris yang berarti kesehatan mental. Ini merujuk kepada kondisi kesehatan mental atau pikiran yang dimiliki seseorang. Layaknya fisik, kesehatan mental juga perlu dijaga untuk meningkatkan kualitas hidup.
-
Gimana cara menjaga kesehatan mental? Untuk menjaga kesehatan mental sehari-hari, dibutuhkan komitmen untuk menerapkan kebiasaan baik dalam hidup. Mulai dari olahraga, konsumsi makanan sehat, kelola kebutuhan tidur, hingga praktikkan rasa syukur.
Penderita gangguan kesehatan mental umumnya memiliki suasana hati yang berubah secara drastis. Lebih parahnya, sebagian orang penderita gangguan kesehatan mental ini tidak menyadari bahwa mereka mengidap bipolar.
Perlu deteksi secara dini apakah seseorang mengalami gangguan kesehatan mental bipolar. Bipolar dapat diobati secara bertahap, namun penting untuk mengetahui penyebabnya melalui tes bipolar.
Akhir-akhir ini banyak beredar laman internet yang menyediakan tes bipolar online. Sebuah kuesioner dengan beberapa pertanyaan yang dapat mengetahui risiko seseorang terkena bipolar. Tes bipolar online ini cenderung singkat namun seringkali disalah artikan tes bipolar online menjadi alat diagnosa bipolar.
Sebagaimana mengutip University of Washington, nilai hasil tes bipolar online bersifat informasional, bukan untuk mendiagnosis seseorang terkena penyakit gangguan kesehatan mental. Tes bipolar online hanya sebatas membantu menentukan apakah seseorang memungkinkan terkena risiko penyakit gangguan kesehatan mental.
Namun sebelum melakukan tes bipolar, perlu diketahui apa saja ciri-ciri bipolar dan penyebabnya yang nanti merepresentasikan pertanyaan dalam tes bipolar online.
Berikut ulasannya melansir dari Healthline dan Liputan6.
Tes Bipolar Online bagi Kesehatan Mental, Apakah Efektif?
©2020 Merdeka.com/Pixabay.com
Melansir dari Psycom, pertanyaan yang akan diajukan dalam tes bipolar online berkaitan dengan pengalaman hidup yang umum di antara orang-orang yang memiliki gangguan bipolar. Dalam laman ini juga menegaskan tes bipolar online bukanlah alat diagnosis, tes bipolar gangguan kesehatan mental hanya dapat didiagnosis oleh profesional kesehatan mental atau dokter berlisensi.
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, tes bipolar online hanya dapat mendeteksi kemungkinan seseorang memiliki risiko terkena bipolar. Tes bipolar online harus ditindaklanjuti penanganannya oleh ahli kejiwaan dengan menyajikan penanganan yang lebih kompleks.
Pengujian untuk gangguan bipolar tidak sesederhana mengambil tes pilihan ganda atau mengirim darah ke laboratorium. Pasalnya, gangguan bipolar memang menunjukkan gejala yang berbeda, tidak ada tes tunggal untuk mengkonfirmasi kondisi tersebut. Seringkali, kombinasi metode digunakan untuk membuat diagnosis.
Bagi seorang dokter, ia punya data medis riwayat jangka panjang pasien. Psikiater mewawancarai bagaimana kehidupannya sejak kecil. Adakah riwayat gejala depresi atau manik semasa hidupnya. Karena jika saat diwawancarai kondisinya sedang dalam normal sulit untuk diketahui.
Wawancara psikiater dengan pasien gangguan jiwa harus menggunakan teknis khusus. Seorang dokter spesialis kejiwaan butuh waktu empat tahun untuk mempelajari.
Selain bertanya pada pasien, dokter juga mengumpulkan data dari orang-orang terdekat pasien untuk melengkapi data medis riwayat jangka panjang agar diketahui ada tidaknya ketidakstabilan emosi baik manik atau depresi.
Melakukan Persiapan Sebelum Tes Bipolar
©2015 Merdeka.com
Sebelum melakukan diagnosis tes bipolar, Anda mungkin mengalami suasana hati yang berubah dengan cepat dan emosi yang membingungkan. Mungkin sulit untuk menggambarkan dengan tepat bagaimana perasaan yang dialami, tetapi Anda mungkin tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Perasaan kesedihan dan keputusasaan bisa menjadi lebih sering terjadi. Ini bisa terasa seolah-olah Anda tenggelam dalam keputusasaan suatu saat, dan kemudian muncul rasa optimis dan penuh energi.
Periode emosional yang rendah tidak jarang terjadi dari waktu ke waktu. Banyak orang menghadapi periode ini karena tekanan sehari-hari. Namun, pasang surut emosional yang terkait dengan gangguan bipolar bisa lebih parah. Anda mungkin melihat perubahan dalam perilaku Anda, namun Anda tidak berdaya untuk membantu diri sendiri.
Teman dan keluarga juga dapat melihat perubahan. Jika Anda mengalami gejala manik, Anda mungkin tidak perlu mencari bantuan dari dokter. Anda mungkin merasa hebat dan tidak memahami kekhawatiran orang-orang di sekitar Anda sampai suasana hati Anda berubah lagi.
Untuk itu, jangan mengabaikan apa yang Anda rasakan. Temui dokter jika suasana hati ekstrem mengganggu kehidupan sehari-hari. Inilah saat yang tepat untuk melakukan tes bipolar.
Penanganan Lanjutan Setelah Tes Bipolar
Setelah pertanyaan dari dokter terlampaui akan ada tes secara medis kepada pasien. Sebuah tes fungsi tiroid adalah tes darah yang mengukur seberapa baik tiroid Anda kelenjar fungsi. Tiroid memproduksi dan mengeluarkan hormon yang membantu mengatur banyak fungsi tubuh.
Jika tubuh Anda tidak menerima cukup hormon tiroid, yang dikenal sebagai hipotiroidisme, otak Anda mungkin tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, Anda mungkin memiliki masalah dengan gejala depresi atau mengalami gangguan mood.
Terkadang, masalah tiroid tertentu menyebabkan gejala yang mirip dengan gangguan bipolar. Gejala juga mungkin merupakan efek samping dari obat-obatan. Setelah kemungkinan penyebab lain disingkirkan, dokter Anda kemungkinan akan merujuk Anda ke spesialis kesehatan mental.
Perawatan Bipolar yang Dapat Dilakukan
©Leonardo Munoz AFP
Setelah melakukan tes bipolar, ada beberapa perawatan, melansir Medical News Today menyarankan tips yang bisa dilakukan penderita gangguan bipolar, antara lain:
Konsumsi Obat-obatan
Untuk mengatasi maniak dan depresi dokter biasanya akan meresepkan beberapa jenis obat-obatan. Obat-obatan tersebut biasanya diresepkan dalam jangka panjang, setidaknya 6 bulan.
Terapi Psikoterapi
Konseling psikologis atau yang kerap disebut psikoterapi juga biasanya dilakukan untuk mengontrol gejala gangguan bipolar. Tak hanya konseling, biasanya psikoterapi juga mencakup pendidikan dan dukungan dari orang-orang terdekat.
Terapi perilaku kognitif (CBT)
Terapi ini berfokus pada individu dan keluarga. Hal ini bertujuan untuk mencegah kambuhnya gejala dari gangguan bipolar. Terapi ritme interpersonal dan sosial yang dikombinasikan dengan CBT juga bisa membantu meredakan gejala depresi.
Terapi Electroconvulsive (ECT)
Berbeda dengan CBT. Terapi ini menggunakan anestesi dan sedikit kejutan listrik. Sebenarnya terapi ini baru akan digunakan ketika bentuk terapi lain tidak efektif untuk perawatan penderita bipolar.
Gaya Hidup yang Baik
Selain perawatan dari dokter, penderita bipolar harus sadar akan penyakit yang dideritanya. Memiliki gaya hidup sehat bisa membantu mengontrol gejala dari gangguan bipolar. Rutinitas seperti makan makanan sehat, tidur teratur dan cukup, serta berolahraga bisa menjaga stabilitas suasana hati seseorang.