Unik, Masyarakat Gunung Slamet Manfaatkan Daun Nyangku untuk Bungkus Daging Kurban
Cara ini dinilai dapat menjaga lingkungan dan salah satu bentuk dari kearifan lokal
Cara ini dinilai dapat menjaga lingkungan dan salah satu bentuk dari kearifan lokal
Unik, Masyarakat Gunung Slamet Manfaatkan Daun Nyangku untuk Bungkus Daging Kurban
Daun ini telah digunakan untuk membungkus nasi, lauk, hingga daging kurban Idul Adha.
-
Apa itu Nasi Dagang? Nasi Dagang secara umum mirip seperti nasi uduk yang kerap kita jumpai. Hanya saja, Nasi Dagang khas Kepri ini dikukus dengan santan kelapa dan disajikan dengan berbagai lauk pauk yang menggugah selera.
-
Kenapa nyamuk menghisap darah? Jawaban: Karena tidak punya uang untuk menghisap rokok.
-
Kenapa Nasi Dagang dibungkus daun pisang? Tampilannya unik dan begitu sederhana hanya dibungkus menggunakan daun pisang.
-
Apa itu Daluang? Daluang merupakan kertas yang berasal dari kulit pohon glugu (Jawa) atau pohon saeh (Sunda). Nama latin dari pohon ini adalah Broussonetia papyrivera Vent yang dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan sebutan paper mulberry.
-
Di mana daun singkong direbus? Daun singkong boleh dicuci dulu, boleh tidak Panaskan air hingga mencapai titik didih, kemudian tambahkan daun singkong ke dalam air yang sudah dipanaskan tersebut. Gunakan panci yang cukup besar untuk menampung semua daun singkong dengan baik. Daun singkong dapat langsung dimasukkan tanpa harus dicuci terlebih dahulu, tergantung pada preferensi masing-masing.
Masyarakat di sekitar Gunung Slamet di Jateng memanfaatkan daun nyangku sebagai pengganti bungkus plastik.
Karena sering digunakan sebagai pembungkus nasi, masyarakat setempat juga punya kuliner khas yang disebut nasi nyangku. Nama itu diambil dari daun nyangku yang membungkus nasi rames.
Dikutip dari Liputan6.com, cara menggunakan daun nyangku untuk membungkus daging kurban cukup mudah. Daging dibungkus oleh daun, lalu di bagian atas daun ditali dengan nyangku.
Daun nyangku punya bentuk yang lebar dan panjang. Karena cukup panjang, cara membawanya cukup mudah yaitu cukup dengan dijinjing. Selain itu, daun tersebut juga tidak mudah sobek seperti daun pisang. Tak heran kalau daun ini kerap digunakan sebagai pembungkus apa saja.
Daun nyangku banyak tumbuh di sekitar hutan di Dusun Pesawahan Gunung Slamet. Biasanya masyarakat mencari daun nyangku satu hari sebelum digunakan. Hal ini dilakukan karena kadar air pada daun nyangku cukup tinggi.