Ziarah ke Makam Mbah Lancing Kebumen, Pusara Keramat Bertumpuk Kain
Tak seperti makam pada umumnya, Makam Mbah Lancing terlihat berbeda. Nisan Mbah Lancing tidak terlihat. Setumpuk kain menggunung memenuhi tempat peristirahatan Mbah Lancing. Makam Mbah Lancing memang terkenal keramat oleh warga sekitar. Makam di Kebumen ini selalu ramai pengunjung.
Kebumen, Jawa Tengah rupanya memiliki banyak tujuan wisata religi. Di kota ini, ada banyak tujuan wisata ziarah makam. Salah satunya ialah Makam Mbah Lancing. Makam yang terletak di Bedahan Wetan, Mirit, Kec. Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah ini menjadi makam yang ramai dikunjungi.
Tak seperti makam pada umumnya, Makam Mbah Lancing terlihat berbeda. Nisan Mbah Lancing tidak terlihat. Setumpuk kain menggunung memenuhi tempat peristirahatan Mbah Lancing. Sajian dan kemenyan berjejer penuh di makam tersebut.
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Bagaimana cara melakukan Tradisi Ujungan? Tradisi ini dilakukan dengan cara saling pukul satu sama lain menggunakan sebilah batang rotan.
-
Dimana Tradisi Ujungan dilakukan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Di mana tradisi umbah-umbah kloso dilakukan? Di Pandak, Bantul, ada tradisi unik dalam menyambut Bulan Suci Ramadan. Tradisi itu bernama umbah-umbah kloso.
-
Kapan Tradisi Mantu Kucing dimulai? Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
-
Apa itu tradisi "nutu pare" di Kampung Adat Urug? Nutu pare memiliki arti menumbuk padi di atas lesung. Padi yang sudah dipanen akan dipisahkan dari sekam dengan cara ditumbuk. Uniknya, muncul irama-irama tertentu dari aktivitas tersebut.
Dari pagi hingga petang, makam Mbah Lancing memang tak pernah sepi khususnya Malam Jumat Kliwon. Makam Mbah Lancing akan semakin ramai saat jelang pemilu, ada banyak caleg yang ziarah dan mengirimkan doa untuk Mbah Lancing. Berharap para caleg akan memenangkan pemilihan.
©2021 Merdeka.com/Fadkus
Makam Mbah Lancing memang terkenal keramat oleh warga sekitar. Para pengunjung yang berziarah biasa berdoa agar keinginannya terwujud. Dari posisi kedudukan, ingin kaya, dan lain sebagainya. Namun, juga ada pengunjung yang datang sekedar berwisata religi saja.
Dilansir dari channel YouTube Djangkaru Bumi, kain yang menumpuk di atas batu nisan pemberian dari ziarah. Jika terkabul keinginannya, peziarah biasanya kembali berkunjung dan memberikan kain di atas makam Mbah Lancing. Entah sudah berapa puluh kain yang menumpuk di atas batu nisan tersebut.
©2021 Merdeka.com/Fadkus
Mbah Lancing memiliki nama asli adalah Abdulloh Iman yang disebut Kyai Baji bin Dipodrono bin Keti Joyo. Lancing artinya kain pengikat kepala. Semasa hidup Kyai Baji ini gemar menggunakan pengikat kepala Lancing. Alhasil, orang-orang menyebutnya dengan nama Mbah Lancing.
Dilansir dari Facebook, Kisah Ulama Dan Sejarah Nusantara. Mbah Lancing seorang wali. Ia dianggap berperan penting dalam penyebaran Islam di pesisir selatan tanah jawa dan bersama Mbah Kyai Marwi merintis permukiman di Desa Mirit.
©2021 Merdeka.com/Fadkus
Situs Makam Mbah Lancing di Desa Tlogodepok Kecamatan Mirit termasuk dalam kawasan Cagar Budaya Kebumen dan dilindungi oleh undang-undang.
Secara keseluruhan, Makam Mbah Lancing dibuat dengan rumah adat Joglo. Di bagian dalamnya terdapat ruang kosong dengan karpet yang telah disediakan. Meski begitu, makam Mbah Lancing berada di belakang tanpa atap. Bersandingan dengan makam sang ayah, Ketijoyo.
Pada 2017 lalu, oleh orang tak bertanggung jawab melakukan pengrusakan makam Mbah Lancing yang merupakan benda cagar budaya tersebut. Ada 5 orang peziarah yang berkunjung dan merusak makam keramat ini.
©2021 Merdeka.com/Fadkus
Untuk berziarah ke makam ini tidak dipungut biaya apapun, para peziarah yang berkunjung biasanya meminta izin pada juru kunci makam Bapak Ahmad Kamdi. Makam Mbah Lancing dapat dikunjungi kapan saja.
Selain Makam Mbah Lancing, di Kebumen ada beberapa situs makam yang termasuk cagar budaya. Situs makam lainnya yang bisa dikunjungi, seperti makam Mbah Somalangu, Makam Mbah Untung, Makam Mbah Agung, Makam Mbah Pako dan Makam Mbah Pagerjawa.
(mdk/Tys)