5 Fakta Kericuhan Suporter Laga Persik vs Arema, Jadi Perhatian Khusus Ketum PSSI
Kronologi lengkap kericuhan antarsuporter Persik vs Arema FC.
Kericuhan suporter masih menghantui sepak bola Indonesia.
5 Fakta Kericuhan Suporter Laga Persik vs Arema, Jadi Perhatian Khusus Ketum PSSI
Laga lanjutan BRI Liga 1 Persik Kediri menjamu Arema FC di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur pada Sabtu (15/7) diwarnai kericuhan antarsuporter. Insiden ini menjadi perhatian banyak pihak, salah satunya disorot Ketum PSSI, Erick Thohir.
Kedatangan Suporter Tamu
Video yang menunjukkan kericuhan antarsuporter di Stadion Brawijaya Kediri viral di media sosial. Kericuhan itu terjadi lantaran ada Aremania yang menyusup ke dalam stadion. Pada video yang beredar, tampak sejumlah suporter berpakaian hitam berkerumun dan terlibat baku hantam di luar stadion.
- Terkuak, Anak Perwira TNI AU Tewas di Lanud Halim Ternyata Tusuk dan Bakar Diri Sendiri
- PSIS Semarang Resmi Datangkan Evan Dimas dari Arema FC, Ini Fakta di Baliknya
- CEK FAKTA: Heboh Ikan Mati di Tuban, Gara-Gara Terkontaminasi Limbah Nuklir?
- Fakta Kronologi Perselisihan Hewan Kurban Dewi Perssik dengan Ketua RT, Mediasi Gagal
Kronologi Kejadian
Kericuhan terjadi saat tiba-tiba ada suporter tamu (Aremania) datang ke kandang lawan. Padahal menurut kesepakatan FIFA dengan pemerintah Indonesia, serta kesepakatan Liga dengan kepolisian menegaskan melarang tegas keberadaan suporter tamu saat pertandingan berlangsung. Panpel Persik Kediri menyebut kericuhan antarsuporter dapat dikendalikan. Tidak ada korban meninggal dunia, dan satu suporter Arema FC yang terluka sudah dipulangkan ke Malang. "Ada kerusuhan suporter Persik dan Arema FC. Suporter tamu yang jelas-jelas sesuai dengan kesepakatan FIFA dengan pemerintah Indonesia bahwa tidak boleh datang ke kandang lawan. Akhirnya terjadi perkelahian,” ujar Erick, dikutip dari bola.com, Minggu (16/7/2023).
Larang Suporter Tamu Datang
PSSI bersama operator kompetisi, Liga Indonesia Baru membuat kebijakan terkait larangan bagi suporter tim tamu datang langsung ke stadion pada kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2023/2024. Kebijakan itu dikeluarkan setelah tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan 135 orang pada 1 Oktober 2022. Ketum PSSI mengingatkan suporter bahwa Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) masih memantau sepak bola Indonesia selama dua tahun buntut tragedi Kanjuruhan. Ia meminta suporter ikut menjaga suasana agar tetap kondusif sebagai bagian dari transformasi sepak bola Tanah Air.
Kapolres Kediri Kota, AKBP Teddy Chandra mengatakan, tiket pertandingan Persik melawan Arema FC hanya bisa dibeli oleh suporter tuan rumah. Namun, saat pertandingan berlangsung ada Aremania yang menyusup stadion. Hal itu terlihat saat pertandingan berlangsung, ada penonton yang tidak senang saat Persik mencetak gol, suporter Persik lantas mengetahuinya. (Foto: liputan6.com)
"Jadi, sistemnya mereka perorangan dan tidak menggunakan atribut. Misalnya situasi di lapangan ada gol (Arema) senang, sehingga suporter tuan rumah tahu. Mungkin ditanya-tanya, diketahui suporter tamu," terang Kapolres Kediri AKBP Teddy. (Foto: Freepik jcomp)
Ancaman Sanksi
Erick Thohir mengungkap kemungkinan besar adanya sanksi akibat kericuhan antarsuporter pada laga Persik melawan Arema FC. “Saya yakin pasti ada (sanksi),” tegas Ketum PSSI, Minggu (16/7/2023), dikutip dari Liputan6.com. (Foto: Freepik)
Kemelut Masalah dalam Sepak Bola Indonesia
Selain kericuhan antarsuporter, sepak bola Tanah Air masih dihantui beragam masalah lain yang tak kalah genting untuk segera diselesaikan. Mulai dari isu pengaturan skor, pungli seleksi wasit, infrasturktur, dan lain sebagainya.