5 Kewajiban Anak di Rumah yang Patut Diketahui, Patuhi Semuanya
Sejak kecil, anak-anak sudah memiliki hak dan kewajiban yang harus dipatuhi. Awal mula pengenalan hak dan kewajiban berasal dari didikan orang tuanya. Untuk itu, penting bagi orang tua untuk mengenalkan dan mengajari apa saja hak serta kewajiban anak di rumah agar mereka familiar dengan konsepnya sejak dini.
Anak merupakan cikal bakal lahirnya suatu generasi baru yang merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi pembangunan nasional. Pendidikan anak berawal dari keluarga di rumah, dan hal ini sangat berkontribusi pada pembangunan karakternya.
Sejak lahir, setiap orang secara hakiki telah mempunyai hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban ini digunakan dalam setiap aspek kehidupan. Hak adalah segala sesuatu yang didapatkan setelah melakukan kewajiban. Sementara kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
-
Kenapa parenting penting bagi perkembangan anak? Parenting adalah cara orang tua dalam mendidik anak. Sebagai fondasi dari perkembangan anak, peran orang tua dalam membimbing, mendidik, dan merawat anak-anak mereka memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan dan kesejahteraan anak-anak.
-
Kapan orang tua harus memberikan dukungan kepada anak? Orang tua dapat memberikan pujian, penghargaan, dan dukungan bagi anak, dengan cara yang tulus, jujur, dan spesifik.
-
Kapan orang tua harus mulai menjalankan kewajibannya terhadap anak? Anak adalah tanggung jawab orang tua, yang mana tanggung jawab ini didasarkan atas motivasi cinta kasih, secara sadar orang tua mengemban kewajiban untuk memelihara dan membina anaknya sampai dia mampu berdiri sendiri (dewasa) baik secara fisik sosial maupun moral.
-
Apa saja kewajiban orang tua terhadap anak menurut Islam? Orang tua dalam Islam dituntut untuk bersungguh-sungguh membina, memelihara dan mendidik anak-anaknya dengan baik.
-
Kapan muntah pada anak harus diwaspadai? Orang tua perlu mewaspadai ketika anak muntah dalam kondisi berikut: 1. Terdapat Darah pada Muntahan Anak: Jika anak mengalami muntah dan terdapat darah dalam muntahannya, ini merupakan tanda yang perlu diwaspadai. Hal ini bisa menunjukkan adanya luka atau perdarahan pada saluran pencernaan anak. Sebaiknya segera periksakan anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
-
Kapan kewajiban seorang ayah menafkahi anaknya berakhir? Kewajiban ayah menafkahi anaknya gugur jika sang anak telah mencapai usia dewasa, yang menurut ukuran negara dan KHI adalah usia 21 tahun.
Sejak kecil, anak-anak sudah memiliki hak dan kewajiban yang harus dipatuhi. Awal mula pengenalan hak dan kewajiban ini tentu berasal dari didikan orang tuanya. Untuk itu, penting bagi Anda sebagai orang tua untuk mengenalkan dan mengajari apa saja hak serta kewajiban anak di rumah agar mereka familiar dengan konsepnya sejak dini.
Hak Anak Menurut Undang-Undang
Dalam Bab II Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, telah diatur tentang hak-hak anak atas kesejahteraan, yaitu:
- Hak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan.
- Hak atas pelayanan.
- Hak atas pemeliharaan dan perlindungan.
- Hak atas perlindungan lingkungan hidup.
- Hak mendapatkan pertolongan pertama.
- Hak untuk memperoleh asuhan.
- Hak untuk memperoleh bantuan.
- Hak diberi pelayanan dan asuhan.
- Hak untuk memperoleh pelayanan khusus.
- Hak untuk mendapatkan bantuan dan pelayanan.
Hak anak dalam Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 tahun 2014 Pasal 1 ayat (12) menyebutkan bahwa hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, negara, pemerintah, dan pemerintah daerah.
Dalam Konvensi Hak Anak Pasal 28 ayat (1) menyebutkan bahwa negara-negara peserta mengakui hak anak atas pendidikan dan dengan tujuan mencapai hak ini secara bertahap dan mendasarkan pada kesempatan yang sama.
Artinya, anak berhak mendapatkan pendidikan tanpa membeda-bedakan status dan golongan dan begitu pula dengan pekerja anak. Pekerja anak yang terpaksa harus bekerja mendapat kesempatan yang sama seperti anak lain untuk mendapatkan pendidikan yang murah bagi mereka.
5 Kewajiban Anak di Rumah
Selain memiliki hak, anak juga memiliki 5 kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang nomor 23/2002 Jo. 35/2014 tentang Perlindungan Anak Pasal 19. 5 kewajiban anak di rumah tersebut adalah;
- Menghormati orang tua, wali, dan guru
- Mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi teman
- Mencintai tanah air, bangsa, dan negara
- Menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya
- Melaksanakan etika dan akhlak mulia.
Negara dan pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab menghormati dan menjamin hak asasi setiap anak tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya, bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran anak, kondisi fisik, dan/atau mental anak.
Berikut uraian selengkapnya mengenai 5 kewajiban anak di rumah yang penting untuk ditanamkan oleh para orang tua sejak dini;
1. Menghormati orang tua, wali, dan guru
Ya, seorang anak wajib menghormati orang tua, wali dan juga gurunya. Hal ini harus diajarkan dan ditanamkan dalam diri anak sejak dini, agar menjadi kebiasaan hingga ia dewasa kelak. Orang tua adalah pilar utama dalam kehidupan anak-anak dan keluarga. Untuk itu, menghormati orang tua adalah kewajiban utama.
Anak-anak sudah sepantasnya menghormati orang tua yang melahirkan mereka. Pun demikian halnya dengan orang tua, yang harus mengupayakan perilaku yang membuatnya pantas menerima penghormatan dari anak tersebut. Orang tua harus memberikan contoh teladan yang baik agar anak dapat hormat kepada mereka dengan sendirinya dan tulus.
Sementara, bagi anak yang tinggal dengan wali, juga wajib menunjukkan rasa hormat. Wali pun harus bertindak sebaik-baiknya, membangun hubungan dengan anak sedekat-dekatnya, agar tercipta rasa hormat dari anak tersebut. Begitu pula dengan guru di sekolah. Sebagai pengajar dan orang tua kedua, anak wajib menghormati gurunya.
2. Mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi teman
Mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi teman adalah kewajiban kedua dari seorang anak. Saat rasa hormat kepada orang tua, wali, dan guru telah tercipta, maka akan muncul rasa cinta dari seorang anak kepada mereka sekaligus lingkungan dan orang-orang di sekitarnya, seperti teman sepermainan.
Tanamkan kepada anak sejak dini bahwa semua anggota keluarga dan orang-orang disekitarnya adalah orang-orang terdekat yang akan selalu menyayangi dan mendukungnya. Hal ini secara perlahan akan menumbuhkan kasih sayang dalam diri anak untuk anggota keluarga. Berikan kasih sayang dan perhatian yang cukup kepada anak di berbagai momen kehidupannya.
3. Mencintai tanah air, bangsa, dan negara
Ajarkan juga anak Anda agar memiliki rasa cinta terhadap Tanah Air, bangsa, dan negaranya. Adalah wajib bagi setiap warga negara untuk mencintai wilayah tempatnya berasal. Terlebih jika keluarganya telah bermukim di negara tersebut selama turun-temurun, dan memiliki banyak memori yang berharga.
4. Menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya
Sebagai negara yang mengakui 5 agama utama secara resmi, anak berkewajiban untuk menunaikan ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianut oleh keluarga. Di Indonesia, agama anak umumnya merupakan agama turunan dari orang tua dan keluarganya. Dan sejak kecil, anak biasanya telah diajarkan bagaimana caranya melakukan ibadah sesuai dengan ajaran tersebut.
Menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang diyakini adalah kewajiban seorang anak yang tak boleh dikesampingkan. Agama akan menjadi pegangan kelak dalam menghadapi berbagai rintangan dalam kehidupan, sehingga akan baik bagi anak untuk berkenalan dengan nilai-nilai agama sejak dini.
5. Melaksanakan etika dan akhlak mulia
Anak wajib menjaga etika dan berakhlak mulia dalam kesehariannya. Tindakan yang semena-mena dan jahat kepada sesama tentu akan merugikan anak. Anak bisa saja dijauhi dan tidak memiliki teman. Untuk itu, penting bagi anak untuk selalu menerapkan etika yang baik dan akhlak yang mulia dalam kesehariannya.
Menjaga etika dan akhlak mulia tak hanya ditujukan pada orang tua, melainkan juga guru, kerabat, tetangga, teman, dan sahabat. Anak sebagai individu dianjurkan untuk mempraktikkan perilaku yang baik dan saling menyayangi.