8 Larangan Ibu Hamil Menurut Adat Jawa yang Menarik Diketahui, Baca Lebih Lanjut
Masyarakat Jawa sangat percaya dengan mitos-mitos yang dikembangkan oleh kaum pendahulunya. Dalam budaya dan adat Jawa, para wanita yang sedang hamil memiliki beberapa pantangan atau hal-hal yang tak boleh dilakukan. Berikut adalah beberapa larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang menarik untuk diketahui.
Indonesia adalah negara yang kental akan adat dan budaya leluhur. Hal ini menyebabkan banyak lapisan masyarakat kesulitan untuk memisahkan beberapa aspek. Salah satu aspek yang banyak berselisih atau bertentangan dengan budaya dan adat istiadat adalah aspek kesehatan.
Faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan dalam masyarakat di mana mereka berada sangat memengaruhi persepsi dan keyakinan. Masyarakat Jawa sangat percaya dengan mitos-mitos yang dikembangkan oleh kaum pendahulunya.
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
-
Apa saja ciri-ciri gangguan kesehatan mental pada ibu hamil? "Kalau pada ibu hamil khususnya ada perasaan tertekan sepanjang hari, ada insomnia atau hypersomnia, jadi kebanyakan tidur atau sulit tidur, kebanyakan makan atau sulit makan," kata Lenny beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Bagaimana Islam memandang pentingnya kesehatan ibu hamil? Secara keseluruhan, dalam Islam, perawatan terhadap ibu hamil sangat ditekankan untuk memastikan kelahiran anak yang sehat dan kuat serta untuk menjaga kesejahteraan ibu.
-
Kenapa menjahit dianggap berbahaya bagi ibu hamil? Dalam larangan tersebut diungkapkan bahwa menjahit saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir cacat atau mengalami bibir sumbing. Mengerikan, bukan? Namun, apakah benar demikian?
-
Apa saja masalah kesehatan yang biasanya dialami oleh ibu hamil? Masalah Kesehatan yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil Pada saat kehamilan, wanita mengalami sejumlah perubahan pada tubuhnya baik secara anatomi, fisik, serta psikologi. Perubahan di dalam tubuh ini dimulai ketika mulai hamil dan berdampak pada seluruh tubuh. Gejala yang muncul ini biasanya akan berkurang dan mereda sendiri setelah melahirkan.
-
Bagaimana buah-buahan membantu ibu hamil? Buah-buahan mengandung sejumlah nutrisi penting, termasuk vitamin C, folat, dan serat. Vitamin C memiliki peran penting dalam pembentukan kolagen, suatu protein yang diperlukan untuk pembentukan tulang, gigi, dan jaringan ikat. Selain itu, folat sangat penting untuk mencegah kelainan pada tabung saraf janin. Serat yang terkandung dalam buah-buahan membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan ibu hamil dan mencegah sembelit, suatu masalah umum selama kehamilan.
Dalam budaya dan adat Jawa, para wanita yang sedang hamil memiliki beberapa pantangan atau hal-hal yang tak boleh dilakukan. Banyak sekali mitos yang berkembang di masyarakat Jawa, di antaranya mengenai kepercayaan bahwa ibu yang sedang hamil tidak boleh membatin kejelekan atau cacat orang lain.
Seorang ibu hamil atau suami yang mengejek dan membatin orang yang bibir sumbing, maka anak yang nanti dilahirkan juga akan mengalami bibir sumbing. Berikut adalah beberapa larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang menarik untuk diketahui, dilansir dari fimela.com.
1. Tak Boleh Duduk di Tengah Pintu
Larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang pertama adalah bahwa seorang ibu hamil tidak boleh duduk di tengah pintu. Wanita hamil dilarang duduk di tengah pintu rumah karena menurut mitos Jawa, duduk di tengah pintu ini akan membuat proses kelahiran menjadi susah serta menyakitkan.
2. Tidak Boleh Merendam Pakaian Kotor Terlalu Lama
Larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang kedua adalah seorang ibu hamil tak diperbolehkan merendam pakaian atau cucian kotor terlalu lama. Menurut adat Jawa, mengapa wanita hamil dilarang merendam pakaian kotor terlalu lama karena dipercaya bisa membuat kaki ibu hamil bengkak dan terasa berat.
3. Tidak Boleh Membunuh Hewan
Larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang ketiga adalah bahwa ibu hamil tidak boleh membunuh hewan. Tidak diperkenankan bagi ibu hamil untuk membunuh segala macam hewan, apapun alasannya. Suami wanita yang sedang hamil juga dilarang membunuh hewan karena dipercaya bisa membuat janin di kandungan cacat atau bahkan gugur.
4. Tidak Boleh Membatin
Larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang keempat adalah bahwa ibu hamil tidak boleh membatin. Wanita hamil dilarang bergumam atau "mbhatin" tentang sesuatu hal yang dirasa cukup aneh. Karena, hal ini dipercaya akan membuat bayi yang dikandung mengalami hal serupa dengan apa yang digumamkan ibunya.
5. Tidak Boleh Menggaruk Perut atau Bokong
Larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang kelima adalah bahwa ibu hamil tidak diperbolehkan menggaruk perut dan bokongnya. Ibu hamil dilarang menggaruk perut atau bokong yang gatal karena hal ini dipercaya bisa membuat kulit bayi di dalam kandungan lebam.
6. Suami Tidak Boleh Memancing atau Berburu Hewan
Larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang berikutnya adalah bahwa suami wanita yang sedang hamil tersebut tidak boleh pergi memancing atau berburu hewan. Suami wanita yang sedang hamil dilarang memancing atau pun berburu hewan apapun itu. Menurut mitos Jawa, suami yang memancing atau berburu bisa menyebabkan bayi di dalam kandungan cacat atau sumbing.
7. Tidak Boleh Menjahit Secara Manual
Larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang selanjutnya adalah tidak boleh menjahit secara manual. Menurut adat Jawa, wanita yang sedang hamil dilarang menjahit kain dengan jarum secara manual. Orang tua pada zaman dulu percaya bahwa aktivitas menjahit dengan tangan ini bisa menyebabkan bayi lahir cacat.
8. Tidak Boleh Membakar Peralatan Bayi atau Peralatan Pembersih Tubuh
Larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang terakhir adalah bahwa seorang ibu hamil tidak diperbolehkan membakar-bakar peralatan bayi dan juga peralatan mandinya. Wanita yang sedang hamil dilarang membakar peralatan bayi atau peralatan untuk membersihkan tubuh seperti bungkus sabun, tisu dan sejenisnya. Orang tua zaman dulu percaya jika membakar benda-benda ini bisa membuat kulit bayi ruam bahkan seperti terbakar.
Bolehkah Ibu Hamil Melayat menurut Jawa?
Adat Jawa kaya akan tradisi dan kepercayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu kepercayaan yang berkembang adalah mengenai ibu hamil yang melayat.
Dalam tradisi Jawa, terdapat keyakinan bahwa ibu hamil sebaiknya tidak menghadiri upacara pemakaman. Hal ini didasarkan pada beberapa alasan dan kepercayaan.
Pertama, ada anggapan bahwa roh orang yang meninggal bisa mengganggu janin yang berada di dalam kandungan. Menurut kepercayaan ini, roh yang belum tenang atau yang masih berkeliaran di sekitar tempat pemakaman bisa masuk ke dalam tubuh ibu hamil dan mempengaruhi perkembangan janin. Selain itu, kondisi emosional ibu hamil yang mungkin terpukul dan sedih saat menghadiri pemakaman juga diyakini dapat mempengaruhi kondisi janin.
Kedua, ada juga keyakinan bahwa tempat pemakaman adalah tempat yang memiliki energi negatif. Ibu hamil, yang dianggap dalam kondisi rentan, sebaiknya menghindari tempat-tempat yang memiliki energi negatif demi menjaga kesehatan dan keselamatan janin.
Namun, ada juga pandangan lain yang lebih modern dan rasional. Beberapa orang Jawa yang lebih terbuka terhadap perubahan budaya dan kemajuan medis percaya bahwa selama ibu hamil merasa sehat dan nyaman, tidak ada larangan khusus untuk melayat. Mereka berpendapat bahwa keyakinan ini lebih kepada mitos yang tidak didasarkan pada bukti ilmiah.
Tradisi dan kepercayaan ini bisa berbeda antar daerah dan keluarga di Jawa. Jadi, keputusan untuk melayat atau tidak bagi ibu hamil sering kali diserahkan kepada pertimbangan pribadi dan keluarga.