Bacaan Doa Berpakaian Arab Latin Lengkap dengan Terjemahannya, Wajib Hafal
Pakaian dapat membantu melindungi tubuh manusia. Untuk itu dalam mengenakannya, umat Islam sebaiknya paham tentang adab berpakaian seperti yang telah dianjurkan. Salah satunya adalah membaca doa berpakaian terlebih dahulu. Berikut ulasan lengkapnya.
Dalam Islam, saat melakukan berbagai kegiatan kecil sehari-hari dianjurkan untuk membaca doa. Salah satunya ketika akan berpakaian. Pakaian adalah hal pokok yang menjadi kebutuhan setiap manusia. Setiap harinya, manusia melaksanakan berbagai aktivitas berbalut pakaian-pakaian ini.
Pakaian dapat membantu melindungi tubuh manusia dari teriknya panas, dinginnya malam, cipratan air hujan, dan masih banyak lagi. Untuk itu dalam mengenakannya, umat Islam sebaiknya paham tentang adab berpakaian seperti yang telah dianjurkan. Salah satunya adalah membaca doa berpakaian terlebih dahulu.
-
Kapan Mahalini resmi memeluk agama Islam? Yang pasti, Mahalini menjadi mualaf bulan ini setelah acara memapit kemarin," ujarnya.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi Tamat Qur'an di Betawi? Tradisi yang juga dikenal dengan nama Tamat Qur'an ini populer di kalangan warga pinggiran Jakarta, terutama yang masih kental dengan budaya Betawi. Biasanya, acara ini dirayakan oleh anak-anak yang mampu menyelesaikan sebanyak 30 juz. Yang menarik, anak-anak akan diarak keliling kampung sebagai ungkapan rasa bahagia sekaligus menjadi motivasi bagi anak-anak lainnya agar bisa turut menyelesaikannya.
-
Apa pengertian akhlak menurut agama Islam? Secara sederhana, akhlak adalah tingkah laku yang dilakukan secara berulang kali. Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang pengertian akhlak, sekaligus macam dan manfaatnya menurut agama Islam.
-
Bagaimana Tradisi Ya Lail dilakukan? Pelaksanaannya dimulai dengan kedatangan pengantin pria ke rumah pengantin perempuan dan disaksikan oleh sanak saudara serta masyarakat sekitar. Ketika tradisi dilakukan, pengantin perempuan akan duduk terbalik dengan pengantin laki-laki. Keduanya dihalingi oleh kain penghalang yang menjadi syarat sekaligus ciri khas adat tersebut.
-
Di mana Sunan Ampel menyebarkan agama Islam? Di tempat ini, Sunan Ampel menyebarkan agama Islam dengan mulai mendirikan Pesantren Ampel Denta.
-
Di mana Tradisi Ya Lail dilakukan? Tradisi ini dipraktikkan oleh Masyarakat di Kampung Pakuncen, Cilegon, Serang, Provinsi Banten.
Selain doa berpakaian, ada juga doa melepas pakaian yang wajib dihafalkan oleh umat Muslim. Melansir dari islam.nu.id, berikut ulasan lengkapnya mengenai doa berpakaian tersebut.
Bacaan Doa Berpakaian dan Melepasnya
- Bacaan doa berpakaian:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا هُوَ لَهُ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا هُوَ لَهُ
Allâhumma innî as'aluka min khairhi wa khaira mâ huwa lahu, wa a'ûdzubika min syarrihi wa syarri mâ huwa lahu
Artinya: Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu kebaikan pakaian ini dan kebaikan sesuatu yang di dalamnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pakaian ini dan keburukan sesuatu yang ada di dalamnya.
- Bacaan doa melepas pakaian:
Artinya: "Dengan nama Allah yang tiada tuhan selain Dia."
Bacaan Doa Berpakaian Baru
Saat memakai pakaian baru, hendaknya Anda sebagai umat Muslim juga berdoa sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
- Bacaan doa berpakaian baru:
اللَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ أنْتَ كَسَوْتَنِيهِ أسألُكَ خَيْرَهُ وَخَيْرَ ما صُنِعَ لَهُ وأعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرّ ما صُنِعَ لَهُ
Allâhumma lakal hamdu anta kasautanîhi, as-aluka khairahu wa khaira mâ shni‘a lahû wa a‘ûdzu bika min syarrihi wa syarri mâ shuni‘a lahu
Artinya: "Ya Allah bagi-Mu segala puji. Engkau telah memakaikannya untukku, aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan apa yang ia dijadikan untuknya, dan aku berlindung dari keburukannya dan keburukan apa yang ia dijadikan untuknya."
Dalam riwayat lain, saat pemilik pakaian hendak mengenakannya juga bisa membaca doa di bawah ini:
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَساني ما أُوَاري بِهِ عَوْرَتي وَأَتَجَمَّلُ بِهِ في حياتي
Alhamdulillâhil ladzî kasânî mâ uwâriy bihi ‘aurâtî wa atajammalu bihi fî hayâtî
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberiku pakaian sebagai penutup auratku dan penghias dalam hidupku."
Adab Berpakaian dari Sayyid Abdullah Al-Haddad
Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam kitabnya berjudul Risâlatul Mu‘âwanah wal Mudzâharah wal Muwâzarah (Dar Al-Hawi, 1994, hal. 82-83), menjelaskan tentang pokok-pokok adab berpakaian seperti yang tertuang di bawah ini:
واعلم أنه نه ينبغي لك أن تصدر جميع أمورك باسم الله. فإن نسيت أن تسمي في أول الأمر فقل إذا تذكرت باسم الله في أوله وآخره. فإذا لبست ثوبك فانو به ستر عورتك التي أمرك الله بسترها. وابدأ باليمين وأخِّرها في النزع. وارفع إزارك وقميصك إلى نصف الساق، فإن أبيت فلا تجاوزن الكعب. وللمرأة إرسال ثوبها على الأرض. واجعل كم قميصك إلى الرسغ أو إلى أطراف الأصابع وإن زدت فلا تسرف. ولا تتخذ من الملابس إلا ما تحتاج إلى لبسه. ولا تتحر أنفس الملبوس ولا أخشنه وتوسط في ذلك. ولا تكشف عورتك ولا شيئاً منها لغير حاجة. ومتى دعت الحاجة إلى كشف شيء منها فقل عنده: بسم الله الذي لا إله إلا هو. وقل إذا لبست ثوبك:
Artinya: "Hendaklah memulai segala urusan dengan membaca basmalah, jika lupa mengucapkannya di awal, maka ucapkanlah segera ketika ingat dengan membaca bismillâhi fi awwalihi wa âkhirihi, ketika berpakaian niatilah menutupi aurat yang itu merupakan perintah Allah, mulailah dengan sisi kanan pada waktu mengenakan dan sisi kiri pada waktu melepas, angkatlah sarung dan baju gamis sampai batas pertengahan batang kaki, atau tidak melampaui mata kaki, bagi perempuan boleh memanjangkan pakaiannya hingga menyentuh tanah, panjangkan lengan baju atau gamis sampai pada pergelangan tangan atau sampai ujung-ujung jari, dan jangan melampaui batas itu, jangan memiliki pakaian melebihi jumlah yang diperlukan, jangan memilih pakaian yang terlalu bagus dan juga jangan memilih yang terlalu buruk, jangan membuka aurat seluruhnya ataupun sebagian, kecuali ada perlu, ketika ada keperluan membukanya ucapkanlah bismillâhil ladzî lâilâha illâ huwa, setiap kali selesai mengenakan pakaian ucapkanlah alhamdulillâhil ladzî kasânî hâdzâ min ghairi haulin minnî walâ quwwatin."