Cara Memakai Jilbab yang Benar Menurut Islam, Wajib Diketahui Wanita Muslim
Penggunaan jilbab di kalangan wanita muslimah telah berkembang menjadi tren. Banyak model jilbab yang beredar, dengan aneka motif dan warna. Namun, ketentuan dan aturan jilbab yang utama banyak yang dikesampingkan. Lantas, bagaimana sebenarnya cara memakai jilbab yang benar menurut Islam?
Cara memakai jilbab yang benar menurut Islam perlu diketahui umat muslim. Memakai jilbab adalah salah satu kewajiban bagi para wanita yang menganut agama Islam. Cara memakai jilbab yang benar menurut Islam pun telah dijabarkan sedemikian rupa dengan dasar-dasar hukum yang jelas mulai dari Al-Quran hingga hadist.
Dewasa ini, penggunaan jilbab di kalangan wanita muslimah telah berkembang menjadi sebuah tren fashion. Banyak model jilbab yang beredar, dengan aneka motif dan warna. Sehingga, tampilan para wanita berjilbab ini pun menjadi semakin modis, jauh dari kesan kuno dan ketinggalan zaman.
Tak hanya sekadar perlengkapan untuk menutup aurat, jilbab pun telah menjadi sebuah kebutuhan yang terus mengikuti perkembangan zaman dan mode. Namun, hal ini secara tidak langsung juga menimbulkan dampak negatif. Salah satunya adalah peralihan makna dan fungsi jilbab.
Dari yang semula bertujuan utama untuk menutup aurat, menjadi hanya sekadar mode belaka. Ketentuan dan aturan jilbab yang utama pun banyak yang dikesampingkan. Lantas, bagaimana sebenarnya cara memakai jilbab yang benar menurut Islam?
Awal Mula Konsep Menutup Aurat
Sebelum mengetahui cara memakai jilbab yang benar menurut Islam. Ketahui dulu bagaimana konsep menutup aurat.
Apabila membahas tentang aurat dalam Al-Qur'an, sejarahnya bisa dirunut jauh hingga ke masa Nabi Adam AS. Tentang apa yang dilakukan Nabi Adam dan pasangannya, Hawa. Sesaat setelah melanggar perintah Allah SWT untuk tidak mendekati pohon larangan. Namun, tipu daya setan berhasil sehingga keduanya mencicipinya.
Dalam hal ini Allah berfirman:
Artinya: ”Tatkala keduanya telah merasakan buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga.‟ QS. Al-Araf 7/22.
Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Adam dan Hawa segera menutupi auratnya dengan daun. Namun tidak sekedar menutupi aurat mereka dengan selembar daun, tetapi daun di atas daun. Hal tersebut mereka lakukan agar aurat mereka benar-benar tertutup.
Ayat ini menunjukkan bahwa menutup aurat adalah merupakan fitrah manusia yang diaktualkan oleh Adam dan istrinya. pada saat kesadaran mereka muncul bahwa memakan buah larangan telah menelanjangi aurat mereka.
Apa yang dilakukan Adam secara spontan dan dengan ilham dari Allah yakni untuk menutupi auratnya, adalah awal dari lahirnya budaya menutup aurat atau berpakaian.
Jilbab Sebagai Media Penutup Aurat Wanita Muslimah
Sebelum mengetahui cara memakai jilbab yang benar menurut Islam. Berikut penjelasan jilbab sebagai penutup aurat bagi wanita muslim.
Jilbab berasal dari kata "jalaba" dalam bahasa Arab yang artinya menarik, yaitu sejenis pakaian kurung yang longgar yang dilengkapi dengan kerudung yang menutupi kepala, leher, dan dada. Jilbab adalah pakaian terusan panjang yang menutupi seluruh badan kecuali muka, tangan dan kaki yang biasa dikenakan oleh para wanita muslimah.
Dalam Islam, wanita muslimah diwajibkan untuk berjilbab dengan tujuan agar ada pemisah antara dirinya dengan laki-laki yang bukan mahramnya jika terpaksa harus pergi keluar rumah. Oleh karena itu, Islam memiliki beberapa syarat dan etika mengenai hal ini. Perlindungan terhadap wanita dengan jilbab merupakan upaya melindungi masyarakatnya secara keseluruhan.
Allah SWT telah memerintahkan pemakaian jilbab bagi para wanita muslimah melalui kitab-Nya dan melalui Rasul-Nya. Hal itu pula yang diamalkan oleh Ummahatul Mukminin pada masa-masa lalu yang gemilang dan sampai masa yang akan datang. Tubuh wanita secara keseluruhan adalah aurat, dari ujung rambut sampai ke ujung kakinya. Oleh sebab itu, wanita harus menutupi seluruh tubuhnya dari laki-laki.
Cara Memakai Jilbab yang Benar Menurut Islam
Cara memakai jilbab yang benar menurut Islam sudah diatur sedemikian rupa. Cara memakai jilbab tersirat pada Surat Al Ahzab ayat 59.
"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS Al Ahzab: 59.)
Pada hakekatnya, jilbab adalah sarana untuk menutup anggota tubuh wanita yang seringkali menjadi perhatian lawan jenisnya. Oleh sebab itu muncul larangan melihat atau mempertontonkan aurat agar lawan jenis tidak menikmati kemudian mengarah kepada perbuatan keji.
Imam al-Baghawi mengatakan tidak diperbolehkan bagi seorang laki-laki melihat aurat seorang laki-laki. Aurat orang laki-laki itu adalah bagian tubuh antara pusar dan lutut. Demikian halnya wanita dengan wanita lainnya dan diperbolehkan melihat seluruh bagian badan jika tidak dikhawatirkan adanya fitnah atau bangkitnya nafsu syahwat.
Ulama mazhab sepakat bahwa semua badan wanita adalah aurat selain muka dan telapak tangan. Jadi, jilbab adalah pakaian yang digunakan oleh wanita untuk menutupi auratnya.
Adapun cara memakai jilbab yang benar menurut Islam dari Syaikh Nashiruddin Al-Albani adalah:
1. Menutupi seluruh tubuh, kecuali yang boleh ditampakkan.
2. Tidak berupa perhiasan yang mewah.
3. Tidak boleh tipis.
4. Tidak boleh ketat.
5. Tidak boleh memakai parfum yang bisa menarik perhatian banyak orang.
6. Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
7. Tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir.
8. Tidak berupa pakaian terkenal karena bisa menyebabkan kesombongan.