Cara Menghitung NPV Beserta Pengertian dan Rumusnya, Pelajari Selengkapnya
Net Present Value (NPV) adalah salah satu metode yang digunakan untuk menilai untung atau tidaknya suatu investasi. Kriteria ini nantinya yang akan dipakai untuk mengambil keputusan investasi. Lantas, bagaimana cara menghitung VPN? Berikut penjelasan lengkapnya.
Net Present Value (NPV) adalah salah satu metode yang digunakan untuk menilai untung atau tidaknya suatu investasi. Kriteria ini nantinya yang akan dipakai untuk mengambil keputusan investasi.
NPV merupakan metode yang dilakukan dengan cara membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih (proceeds) dengan nilai sekarang dari biaya pengeluaran suatu investasi (outlays).
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Bagaimana ruam eksim biasanya tampak? Eksim tampak sebagai ruam yang sangat gatal, yang sering berwarna merah, kasar atau iritasi, bersisik, dan dapat mengeluarkan darah.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
-
Apa itu kue talam jagung? Kue talam merupakan salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
NPV adalah metode analisis keuangan yang memerhatikan adanya perubahan nilai uang karena faktor waktu. Proyeksi arus kas dapat dinilai sekarang (periode awal investasi) melalui pemotongan nilai dengan faktor pengurangan yang dikaitkan dengan biaya modal (presentase modal).
Lantas, bagaimana cara menghitung VPN? Berikut penjelasan lengkapnya beserta pengertian, fungsi dan contohnya yang perlu diketahui.
Pengertian NPV
NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskonto dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkiraikan pada masa yang akan datang yang didiskontokan pada saat ini.
Cara menghitung NPV memerlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat atau benefit dari proyek yang direncanakan. Perhitungan NPV mengandalkan pada teknik arus kas yang didiskontokan.
Metode Net Present Value (NPV) digunakan untuk mengurangi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada metode Payback Period (PP). Metode Net Present Value atau NPV merupakan metode yang dilakukan dengan cara membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih (proceeds) dengan nilai sekarang dari biaya pengeluaran suatu investasi (outlays).
Oleh karena itu, untuk melakukan perhitungan kelayakan investasi dengan metode NPV diperlukan data aliran kas keluar awal (initial cash outflow), aliran kas masuk bersih di masa yang akan datang (future net cash inflows), dan rate of return minimum yang diinginkan.
Jika hasil perhitungan NPV positif berarti investasi akan memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan rate of return minimum yang diinginkan. Sebaliknya jika NPV negatif berarti investasi akan memberikan hasil yang lebih rendah dibandingkan rate of return minimum yang diinginkan, maka investasi sebaiknya ditolak.
Cara Menghitung NPV
Cara menghitung NPV menurut Brigham dan Houston oleh Ali Akbar Yulianto (2011:48) dilansir dari publikasi unpas.ac.id sebagai berikut:
- Tentukan nilai sekarang dari setiap arus kas, termasuk arus masuk dan arus keluar yang didiskontokan pada biaya modal proyek.
- Jumlahnya arus kas yang didiskontokan ini, hasil ini didefinisikan sebagai NPV proyek.
- Jika NPV adalah positif, maka proyek harus diterima, sementara jika NPV adalah negatif, maka proyek itu harus ditolak. Jika dua proyek dengan NPV positif adalah mutually exclusive, maka salah satu dengan nilai NPV tersebar harus dipilih.
Kriteria kelayakan penerimaan investasi menggunakan metode Net Present Value (NPV) adalah suatu investasi yang diusulkan dinyatakan layak jika Net Present Value (NPV)lebih besar dari nol atau bernilai positif.
Sebaliknya, jika Net Present Value (NPV) suatu investasi lebih kecil dari nol atau bernilai negatif maka investasi tersebut dinyatakan tidak layak. Apabila terdapat beberapa alternatif investasi maka untuk alternatif investasi yang terbaik dipilih dengan cara menentukan alternatif investasi yang mempunyai Net Present Value yang paling besar.
Rumus dalam Cara Menghitung NPV
Keputusan tentang apakah suatu proyek dapat diterima atau tidak, akan sangat tergantung pada hasil perhitungan net present value dari proyek tersebut. Untuk cara menghitung NPV, pertama menghitung present value dari penerimaan atau cash flow dengan tingkat discount rate tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value dari investasi.
Bila selisih antara PV dari cash flow lebih besar berarti terdapat NPV positif, artinya proyek investasi layak, sebaliknya bila PV dari cash flow lebih kecil dibanding PV investasi, maka NPV negatif dan investasi dipandang sebagai tidak.
Melansir dari publikasi yang diterbitkan oleh polsri.ac.id, rumus yang digunakan sebagai cara menghitung NPV sebagai berikut;
Net Present Value = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + … + (Ct/(1+r)t) – C0
Di mana:
- NPV = Net Present Value (dalam Rupiah)
- Ct = Arus Kas per Tahun pada Periode t
- C0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0 (dalam Rupiah)
- r = Suku Bunga atau discount Rate (dalam %)
Selain rumus NPV di atas, dapat juga menggunakan tabel PVIFA (Present Value Interest Factor for an Annuity) yang kemudian masukkan hasilnya ke persamaan atau rumus NPV di bawah ini;
NPV = (Ct x PVIFA(r)(t)) – C0
NPV sebesar nol menyiratkan bahwa arus kas proyek sudah mencukupi untuk membayar kembali modal yang diinvestasikan dan memberikan tingkat pengembalian yang diperlukan atas modal tersebut. Proyek yang memiliki NPV positif, dapat menghasilkan lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk menutup utang dan memberikan pengembalian yang diperlukan kepada pemegang saham perusahaan.