Dampak Dehidrasi yang Wajib Diwaspadai, Simak Selengkapnya
Siapa pun dapat mengalami dehidrasi, tetapi kondisi ini sangat berbahaya bagi anak kecil dan orang dewasa yang lebih tua. Dehidrasi juga dapat terjadi pada semua kelompok umur jika Anda tidak minum cukup air saat cuaca panas. Lantas, apa saja dampak dehidrasi yang mungkin timbul? Berikut ulasannya.
Dehidrasi adalah sebuah kondisi di mana tubuh Anda menggunakan atau kehilangan lebih banyak cairan daripada yang Anda konsumsi. Ketika kadar air normal dalam tubuh berkurang, hal ini bisa mengganggu keseimbangan mineral (garam dan gula) dalam tubuh dan memengaruhi fungsinya.
Air membentuk dua per tiga dari tubuh manusia yang sehat. Air melumasi sendi dan mata, membantu sistem pencernaan, membuang limbah dan racun, serta menjaga kesehatan kulit. Jika Anda tidak mengganti cairan yang hilang, Anda akan mengalami dehidrasi.
-
Apa saja gejala dehidrasi? Gejala dehidrasi termasuk rasa haus yang kuat, kulit kering, dan sensitif, yang dapat menyebabkan iritasi dan reaksi alergi.
-
Bagaimana cara mengatasi gejala dehidrasi seperti kelelahan? Untuk mengatasi gejala seperti kelelahan dan keringat berlebih, masyarakat diperbolehkan mengonsumsi oralit sesuai dengan saran dokter atau tenaga medis yang merawat.
-
Bagaimana cara mencegah sakit kepala sebelah kanan karena dehidrasi? Penting untuk menjaga asupan cairan yang cukup sepanjang hari.
-
Apa saja gejala yang dialami tubuh jika mengalami dehidrasi? Tubuh yang mengalami dehidrasi dapat menunjukkan berbagai gejala yang bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa gejala umum dehidrasi yang perlu diperhatikan: 1. Mulut Kering: Salah satu gejala pertama yang sering terjadi adalah rasa kering di dalam mulut dan tenggorokan. Mulut yang kering juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan kesulitan menelan. 2. Rasa Haus yang Ekstrem: Perasaan haus yang berlebihan dan sulit diatasi, meskipun sudah minum banyak air. 3. Urine Gelap: Warna urine yang lebih gelap dari biasanya bisa menjadi tanda dehidrasi. Urine yang normalnya berwarna jernih atau kuning muda akan menjadi lebih pekat jika tubuh kekurangan cairan. 4. Kurangnya Produksi Urine: Saat tubuh mengalami dehidrasi, produksi urine dapat berkurang. Ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang mencoba untuk mempertahankan cairan yang tersisa. 5. Kulit Kering: Kulit yang kering dan kurang elastis bisa menjadi tanda dehidrasi. Kulit yang ditekan tidak kembali ke bentuk semula dengan cepat juga dapat menunjukkan dehidrasi yang serius. 6. Kepala Pusing: Dehidrasi dapat menyebabkan penurunan volume darah dan tekanan darah rendah, yang bisa membuat seseorang merasa pusing atau pingsan. 7. Kelelahan dan Kekurangan Energi: Kekurangan cairan dapat menyebabkan penurunan energi dan kelelahan yang berlebihan, bahkan setelah istirahat yang cukup. 8. Denyut Jantung Cepat: Tubuh yang mengalami dehidrasi mungkin mengalami peningkatan denyut jantung untuk mencoba mengompensasi penurunan volume darah. 9. Kram Otot: Kekurangan cairan dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, yang dapat menyebabkan kram otot atau kejang. 10. Kesulitan Berkonsentrasi: Dehidrasi juga dapat memengaruhi fungsi otak, menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, kebingungan, atau kehilangan kemampuan untuk membuat keputusan.
-
Bagaimana cara mengatasi pusing akibat dehidrasi? Penting untuk mengonsumsi cukup cairan setiap hari, terutama dalam kondisi yang meningkatkan risiko dehidrasi.
-
Mengapa dehidrasi menyebabkan badan lemas? Kondisi dehidrasi yang dialami ternyata dapat menyebabkan penurunan energi, karena rendahnya suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.
Siapa pun dapat mengalami dehidrasi, tetapi kondisi ini sangat berbahaya bagi anak kecil dan orang dewasa yang lebih tua.Dehidrasi juga dapat terjadi pada semua kelompok umur jika Anda tidak minum cukup air saat cuaca panas. Lantas, apa saja dampak dehidrasi yang mungkin timbul?
Berikut ulasannya.
Penyebab Dehidrasi
Dehidrasi terkadang disebabkan oleh beberapa hal yang nampaknya cukup sederhana. Misalnya kurang minum air putih lantaran sakit atau sibuk, atau karena Anda tidak memiliki akses ke air minum yang aman saat bepergian, hiking, atau berkemah. Mengutip Mayo Clinic, penyebab dehidrasi lainnya adalah:
1. Diare dan muntah. Diare yang parah dan akut — yaitu diare yang datang tiba-tiba dan parah — dapat menyebabkan tubuh kehilangan air dan elektrolit yang sangat banyak dalam waktu singkat. Jika Anda muntah bersamaan dengan diare, maka tubuh akan semakin kehilangan lebih banyak cairan dan mineral.
2. Demam. Secara umum, semakin tinggi demam yang diderita, semakin tinggi pula risiko Anda akan mengalami dehidrasi. Dehidrasi akan semakin memburuk jika Anda mengalami demam bersamaan dengan diare dan muntah.
3. Berkeringat berlebihan. Tubuh kehilangan air saat berkeringat. Jika Anda melakukan aktivitas berat dan tidak mengganti cairan usai melakukannya, Anda bisa mengalami dehidrasi. Cuaca panas dan lembap meningkatkan jumlah keringat dan jumlah cairan yang hilang.
4. Peningkatan buang air kecil. Kondisi ini bisa jadi karena diabetes yang tidak terdiagnosis atau tidak terkontrol. Obat-obatan tertentu, seperti diuretik dan beberapa obat tekanan darah, juga dapat menyebabkan dehidrasi karena meningkatkan intensitas buang air kecil.
Dampak Dehidrasi
Dehidrasi terbagi menjadi tiga tahap yakni ringan, sedang, atau berat tergantung pada berapa banyak berat badan yang hilang melalui cairan.
Dua tanda awal dehidrasi adalah rasa haus dan urine berwarna gelap. Kedua hal ini adalah cara tubuh mencoba meningkatkan asupan air dan mengurangi kehilangan air.
Sementara itu, dampak dehidrasi yang paling utama adalah:
- pusing
- sakit kepala
- kelelahan
- mulut, bibir, dan mata kering
- jarang buang air kecil (kurang dari tiga atau empat kali sehari)
Dampak dehidrasi lainnya adalah hilangnya kekuatan dan stamina tubuh. Anda harus segera membalikkan dehidrasi pada tahap ini dengan minum lebih banyak cairan.
Jika dehidrasi yang Anda alami berlangsung terus-menerus (kronis), kondisi ini dapat memengaruhi fungsi ginjal dan meningkatkan risiko batu ginjal. Dehidrasi juga dapat menyebabkan kerusakan otot dan sembelit.
Perawatan Dehidrasi
Untuk mendiagnosis dehidrasi, penyedia layanan kesehatan biasanya akan bertanya tentang gejala dan riwayat kesehatan Anda. Mereka juga akan bertanya tentang penyakit atau aktivitas yang Anda lakukan baru-baru ini.
Anda juga akan menjalani pemeriksaan fisik. Tekanan darah, suhu, dan detak jantung akan diperiksa. Anda mungkin juga akan menjalani tes darah atau urin.
Perawatan dehidrasi tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum Anda. Perawatan juga akan tergantung pada seberapa parah kondisinya. Anda juga mungkin perlu dirawat karena diare, muntah, atau demam tinggi jika penyakit-penyakit ini yang menjadi penyebab dehidrasi.
Untuk dehidrasi sedang hingga berat, Anda memerlukan cairan IV (intravena). Dehidrasi parah adalah keadaan darurat medis. Perlu segera diobati dengan cairan infus di rumah sakit.
Untuk dehidrasi ringan, Anda bisa meningkatkan asupan cairan. Memulihkan dehidrasi tak hanya dengan air putih biasa, tetapi juga dengan elektrolit seperti natrium dan kalium. Minuman olahraga ini dapat menggantikan air dan elektrolit. Anda juga bisa minum jus buah.
Jangan minum minuman berkafein saat sedang dehidrasi. Minuman berkafein termasuk beberapa jenis minuman energi, teh, soda, dan kopi. Jangan pula meminum alkohol. Kafein dan alkohol dapat menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak air.