Flu Babi G4 Muncul di China dan Berpotensi Jadi Pandemi Baru, Ini 3 Faktanya
Infeksi virus corona di dunia belum juga selesai ditangani. Namun baru-baru ini peneliti China baru saja menemukan virus baru yang disinyalir memiliki efek yang tak kalah ganas. Virus tersebut dinamai virus G4 yang merupakan turunan dari H1N1 atau flu babi.
Infeksi virus corona di dunia belum juga selesai ditangani. Namun baru-baru ini, peneliti China menemukan virus baru yang disinyalir memiliki efek yang tak kalah ganas. Virus tersebut dinamai virus G4 yang merupakan turunan dari H1N1 atau flu babi.
Sontak kabar ini membuat publik kembali merasa resah. Pasalnya belum juga virus corona menemukan vaksin, kini sudah ada lagi virus baru. Peneliti khawatir jika infeksi virus ini bisa merebak menjadi pandemi.
-
Apa saja tanda-tanda kucing yang mengalami flu? Flu pada kucing umumnya ditandai dengan: 1. Bersin-BersinKucing yang mengalami flu sering bersin-bersin. Ini adalah salah satu tanda utama flu pada kucing.2. Hidung BerlendirHidung kucing yang flu mungkin akan mengeluarkan lendir yang berlebihan.3. Mata Merah dan BerairMata kucing bisa tampak merah dan berair saat mengalami flu. 4. BatukKucing juga bisa mengalami batuk ketika terkena flu. 5. Nafsu Makan MenurunKucing yang sakit flu biasanya kehilangan nafsu makannya. Ini bisa menyebabkan penurunan berat badan yang serius jika tidak ditangani.6. DemamFlu pada kucing juga dapat menyebabkan demam, yang merupakan respons tubuh terhadap infeksi.
-
Bagaimana cara merawat kucing yang sedang flu? Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk membantu kucingmu pulih lebih cepat dari flu: 2. Membersihkan Tubuh Kucing: Bersihkan mata dan hidung kucing secara lembut untuk menghilangkan lendir dan kotoran. 3. Berikan Istirahat: Pastikan kucingmu memiliki waktu istirahat yang cukup di tempat yang nyaman dan bersih. 4. Jemur di Bawah Sinar Matahari: Jika memungkinkan, jemur kucingmu di bawah sinar matahari pagi selama beberapa menit untuk membantu membasmi kuman penyebab flu. 5. Asupan Bernutris i: Berikan makanan yang kaya akan nutrisi seperti vitamin B untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. 6. Jaga Kebersihan Lingkungan
-
Kenapa kucing bisa terkena flu? Flu pada kucing dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: Virus Herpes Kucing (FHV-1): Virus ini menyebar melalui air liur atau ingus kucing yang sakit, makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, dan peralatan makan yang jarang dibersihkan. Feline Calicivirus: Virus ini juga menular melalui air liur atau ingus kucing yang sakit dan peralatan makan yang tidak bersih. 2. Alergi dan Iritasi HidungKucing juga dapat mengalami pilek akibat alergi atau iritasi. Penyebab alergi bisa bermacam-macam, termasuk debu, serangga, kutu, makanan tertentu, asap rokok, atau parfum. 3. Benda Asing dalam HidungKucing yang penasaran dengan lingkungan sekitarnya bisa menelan atau menghirup benda asing, seperti benang atau rumput, yang dapat menyebabkan pilek.
-
Kapan kucing yang terkena flu biasanya sembuh? Seperti yang diungkapkan oleh Dr. Smith, seorang dokter hewan berpengalaman, "Kucing yang flu kerap menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para pecinta kucing. Namun, dengan penanganan yang tepat, gejala flu seperti bersin, batuk, serta hidung dan mata berair bisa mereda dalam 7–10 hari."
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Melansir dari Liputan6.com, dalam jurnal berjudul Prevalent Eurasian avian-like H1N1 swine influenza virus with 2009 pandemic viral genes facilitating human infection, disebutkan babi dianggap sebagai inang penting untuk menghasilkan virus pandemi influenza. Agar tidak semakin membingungkan, berikut fakta-fakta terkait flu babi G4:
Virus Baru Menyerupai H1N1
Melalu jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, seorang peneliti bernama Hong Lei Sun memberikan penjelasan terkait flu babi jenis baru. Lei Sun mengatakan bahwa virus G4 yang ditemukan di Tiongkok ini memiliki kemiripan dengan virus H1N1. Seperti yang diketahui, infeksi virus H1N1 pernah menjadi pademi pada tahun 2009.
"Kami melaporkan pengawasan virus flu babi dari 2011 hingga 2018 di Tiongkok dan mengidentifikasi genotipe 4 (G4) yang muncul baru-baru ini menyerupai virus H1N1, yang membawa pandemi 2009," tulis peneliti Hong Lei Sun, dikutip dari jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Menimbulkan Infeksi Lebih Parah
©2020 Merdeka.com
Tidak main-main, Lei Sun menuturkan lebih lanjut, infeksi virus ini bisa terjadi lebih parah dari sebelumnya. Gejala infeksi pernafasan dan batuk juga terlihat dari infeksi virus ini.
Lebih parah dari virus G1/H1N1, virus ini bisa menyebabkan pendarahan dan pembengkakan pada tubuh.
"Kami menemukan infeksi dengan virus G4 EA mengakibatkan gejala klinis yang parah, seperti demam, bersin, mengi, dan batuk. Rata-rata penurunan berat badan maksimum yang lebih tinggi berkisar antara 7,3 hingga 9,8 persen," Lei Sun menuturkan lebih lanjut.
Vaksin Belum Tersedia
Meskipun memiliki kemiripan dengan flu babi H1N1, namun sampai sekarang vaksin virus ini belum ditemukan. Vaksin yang dapat digunakan untuk menangkal virus H1N1 belum terbukti dapat melawan virus G4.
Para peneliti berharap, publik tetap waspada terhadap ancaman virus lain selain virus corona yang tengah diperangi saat ini.