Kisah “Profesor” Melon dari Perdesaan Bojonegoro, Telaten Rawat Buah Premium Cuan Puluhan Juta per Bulan
Sempat susah dapat kerja, pemuda 26 tahun ini memutuskan jadi petani melon. Kini penghasilannya mencapai Rp45 juta per bulan.
Pemuda 26 tahun ini pilih jadi petani karena melihat peluang bisnisnya di masa depan
Kisah “Profesor” Melon dari Perdesaan Bojonegoro, Telaten Rawat Buah Premium Cuan Puluhan Juta per Bulan
Krekkk... krekk...
Aplikasi petunjuk arah google maps memberitahu bahwa saya sudah tiba di lokasi tujuan, Greenhouse Fatkul Ilma Djoyo Tani. Saat itu, saya persis berada di bawah pohon bambu yang rimbun di kawasan persawahan Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Sesekali terdengar krekkk… krekkk… suara pohon bambu tertiup angin. Saya menikmati suasana khas perdesaan itu sembari menunggu Fatkul Ilma, petani milenial yang menekuni tanaman melon.
-
Kenapa ucapan Idul Fitri penting? Momen Idulfitri menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk saling memaafkan dan merajut kembali tali persaudaraan. Ucapan-ucapan yang disampaikan pada Hari Raya ini tidak hanya sekadar kata-kata, tetapi juga sebuah ungkapan ketulusan dan keikhlasan dalam memaafkan dan memperbaiki hubungan antarindividu.
-
Kenapa ucapan selamat Idul Fitri penting? Dengan demikian, maka tali silaturahmi antar sesama umat Islam masih dapat terjaga dengan baik.
-
Apa arti dari lafadz takbiran Idul Fitri? "Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan(yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafiq, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaan-Nya, Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentaraNya dan menyiksa musuh dengan keesaan-Nya. tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah."
-
Kapan KLBB BRI Festival 2024 digelar? KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024, sebagai festival Ramadan terbesar di Jakarta, akan kembali digelar selama dua hari pada tanggal 23-24 Maret 2024.
-
Apa yang diungkapkan doa Idul Fitri? Doa-doa yang dipanjatkan pada Hari Raya Idul Fitri juga menjadi ungkapan dari kerinduan umat Muslim untuk terus diberkahi dan dijauhkan dari segala keburukan di masa mendatang.
-
Di mana KLBB BRI Festival 2024 diselenggarakan? Acara ini akan digelar di Plaza Parkir Timur GBK, Jakarta, kembali hadir dengan dukungan sponsor dari BRI, Mie Sedaap, Iso Plus, Mitsubishi Motors, Universitas Terbuka, Stella, dan Axis.
Dari areal pohon bambu, kami naik motor melewati pematang sawah sepanjang 100 meter. Motor kemudian diparkir di salah satu sisi pematang sawah. Dari situ, kami berjalan kaki sekitar 10 meter untuk sampai di greenhouse Djoyo Tani.
Dihadapkan dengan greenhouse yang berdiri di lahan seluas 1.000 meter persegi, saya penasaran berapa biaya pembangunan fasilitas pertanian modern ini.
“Semuanya sekitar Rp500 juta, uangnya dari KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan hasil nabung setiap panen,” ungkap Fatkul, Minggu (19/11/2023) siang.
(Foto: Rizka Nur Laily M)
Manfaat KUR BRI
Fatkul mengajukan KUR di Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan mendapatkan nominal sebesar Rp50 juta. Uang itu ia gunakan untuk membangun greenhouse pertama di lahan sawah milik orang tuanya. Dari hasil panen melon yang ditanam di greenhouse pertama, Fatkul konsisten menabung untuk membangun greenhouse baru di lahan yang sama.
Menurut Fatkul, keberadaan KUR BRI sangat membantu dirinya sebagai petani.
“Pertanian dengan konsep modern seperti ini (greenhouse) modalnya besar, jadi KUR BRI sangat membantu karena saya tidak punya modal sendiri,” terangnya di gubuk bambu depan greenhouse Djoyo Tani.
Manfaat KUR BRI untuk pengembangan kebun melon juga dirasakan Mujito, petani holtikultura yang sudah menekuni tanaman melon sejak tahun 1996. Mujito pertama kali mengajukan KUR BRI pada 2014 silam. Saat itu, ia butuh modal lebih besar karena baru pertama kali menanam melon premium golden.
(Foto: Rizka Nur Laily M)
Mujito mengungkapkan, ia dan empat petani melon binaannya memanfaatkan KUR BRI untuk cadangan jika sewaktu-waktu mereka kekurangan modal di tengah jalan. Mengingat varietas melon yang dikembangkan adalah jenis premium, perawatannya pun membutuhkan biaya ekstra. Ada kalanya uang KUR BRI baru dimanfaatkan pada fase akhir sebelum tanaman melon memasuki masa panen.
Gagal Berulang Kali
Perkenalan Mujito dengan melon berawal dari ketidaksengajaan. Pada tahun 1995, Mujito bermain ke rumah temannya di Kawasan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di sana, ia disuguhi buah melon. Itu pertama kalinya Mujito melihat dan makan buah melon.
(Foto: Dok. Fatkul Ilma)
Saat itu, di daerahnya buah melon masih langka dan belum banyak orang tahu. Berbeda dengan panen semangka yang selalu ludes terjual saat masih di ladang, pada tahun 1996 saat panen melon pertama, Mujito bingung ke mana harus menjualnya.
Setelah berbagai usaha yang dilakukan, Mujito akhirnya menemukan satu pedagang di pasar buah Bojonegoro yang bersedia membeli melonnya. Sejak saat itu, ia termotivasi terus menanam melon hingga sekarang.
“Gagal berkali-kali, macem-macem masalahnya. Saya cari terus kenapa, guru saya ya (tanaman) melon itu sendiri. Dulu enggak ada orang yang bisa ditanya, sekarang ada masalah apa bisa tanya google,” ujar Mujito yang hari itu mengenakan kaus lengan panjang dipadu celana training, serta bertopi dan bersepatu selop.
(Foto: Rizka Nur Laily M)
- Curi Perhatian Berbagai Instansi, Ini Kisah Inspiratif Pemuda Asal Temanggung Kembangkan Pertanian Melon di Lereng Gunung Sindoro
- Petani Melon di Pangandaran Izinkan Warga Ngabuburit di Kebunnya, Bisa Petik Buah Sendiri dengan Harga Terjangkau
- Karyawan Bobol Gudang Sembako Milik Bosnya, Mentega Senilai Rp200 Juta Raib Dicuri
- Bisa Bertani dari Jarak Jauh, Pria Indramayu Ini Sukses Budidaya Melon Lewat HP dan Raup Omzet Jutaan Rupiah
Greenhouse itu awalnya ia gunakan untuk pembibitan bawang merah. Sayangnya, setiap kali panen, harga bawang merah anjlok dan membuat Fatkul merugi.
Dia kemudian mengalihkan fungsi greenhouse menjadi laboratorium untuk mengenali tanaman melon. Setiap hari selama setahun lebih, Fatkul melakukan berbagai percobaan menanam melon dan berkali-kali gagal.
“Aku belajar menanam melon di greenhouse nonton lewat YouTube. Kenapa pilih menanam melon karena harganya stabil tinggi, terus berani bikin greenhouse karena yakin pasti untung,” ujar penerima penghargaan Pemuda Pelopor Nasional tahun 2022 itu.
(Foto: Rizka Nur Laily Muallifa)
Mengutip Hery Toiba, dkk (Jurnal Dinamika Pengabdian Universitas Hasanudin, 2023), tanaman pada greenhouse dapat tumbuh dan berproduksi sepanjang tahun secara berkesinambungan tanpa dipengaruhi musim.
Selain itu, kualitas hasil tanam lebih terjamin, penggunaan pupuk dan pengairan lebih efisien, serta risiko serangan hama dan ancaman penyakit pada tanaman lebih rendah. Petani Milenial
Bukan Pilihan Pertama
Sebenarnya, menjadi petani bukan pilihan pertama dalam cita-cita karier Fatkul. Setelah pengabdiannya di sebuah pondok pesantren berakhir pada 2020 silam, ia pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Bojonegoro.
(Foto: Dok. Fatkul Ilma)
“Saya lalu berpikir, kalau susah dapat kerja pilihannya menciptakan pekerjaan sendiri. Akhirnya memutuskan jadi petani karena melihat peluang ke depan. Menurut saya, bisnis paling menguntungkan itu ada dua, di bidang energi dan pangan,” papar pemuda yang hobi mengutak-atik drone tersebut.
Cuan Melimpah
Kegagalan-kegagalan di masa lalu, kini berbuah manis. Ribuan tanaman melon yang ditanam Fatkul di dalam dua greenhouse miliknya punya masa panen bergantian. Masa panen melon dua bulan sekali. Artinya, nyaris setiap bulan Fatkul panen melon. Cuan yang dihasilkan pun tidak sedikit, yakni mencapai puluhan juta rupiah per bulan.
“Modal menanam melon di satu greenhouse (ukuran 30 x 50 meter) sekitar Rp15 juta. Hasilnya pas panen sekitar Rp30 juta sampai Rp45 juta, kalau (hasil panen) bagus ya sampai Rp45 juta,” papar Fatkul.
Sementara itu, dengan modal Rp15 juta, Mujito bisa menghasilkan uang Rp45 juta sampai Rp60 juta setiap kali panen. Ia mengaku keuntungannya lebih banyak sejak tidak menjual melon kepada tengkulak.
(Foto: Dok. Mujito)
Setiap kali panen, kebun melon miliknya disulap jadi agrowisata. Para pembeli datang dari berbagai daerah di Bojonegoro bahkan luar kota untuk memilih langsung melon yang ingin mereka beli.
(Foto: Dok. Mujito)
Mujito punya cara marketing unik. Khusus saat berada di kebun, pembeli gratis mencicipi melon sepuasnya.
“Akhirnya mereka merasakan melonnya enak, terus belinya tambah banyak,” ungkap Mujito sembari tertawa.
(Foto: Freepik azerbaijan_stockers )