Macam-Macam Kopi Beraroma Khas, dari Robusta hingga Excelsa
Dari sekian banyak macam-macam kopi, sebagian besar di antaranya memiliki aroma yang khas. Aroma inilah yang membuat daya tarik dan keunikan dari setiap kopi. Selain itu, kopi juga memiliki jenis biji kopi, spektrum roasting, dan perpaduan kopi, yang semuanya masing-masing memiliki rasa, isi, dan tingkat keasaman.
Jika Anda gemar meminum kopi, mungkin bertanya-tanya ada berapa banyak macam-macam kopi yang ada di dunia ini. Macam-macam kopi ini memiliki jenis biji kopi, spektrum roasting, dan perpaduan kopi, yang semuanya masing-masing memiliki rasa, isi, dan tingkat keasaman berbeda-beda.
Dari sekian banyak macam-macam kopi, sebagian besar di antaranya memiliki aroma yang khas. Aroma inilah yang membuat daya tarik dan keunikan dari setiap kopi.
-
Bagaimana Kopi Arabika Mandailing ditandai? Kopi Arabika Mandailing memiliki cita rasa tegas dengan sensasi halus dan rasa yang kompleks.
-
Di mana Kopi Gunung Puntang ditanam? Sesuai namanya, komoditas ini berasal dari dataran tinggi Gunung Puntang yang ada di Kecamatan Cimaung, Desa Campaka Mulya dan Desa Pasir Mulya.
-
Bagaimana ular sowo kopi berburu mangsanya? Ular sowo kopi merupakan ular tidak berbisa. Mereka cenderung mengandalkan gigitan dan lilitannya untuk berburu mangsa.
-
Di mana Kedai Kopi Berbagi berlokasi? Kedai Kopi Berbagi yang berlokasi di Margahayu, Jalan Mars Utara III, Kota Bandung ini begitu menginspirasi.
-
Apa yang diibaratkan sebagai kopi dalam kata mutiara kopi? Dia adalah krim saya, dan saya adalah kopinya - Dan ketika Anda menuangkan kami bersama, itu menjadi sesuatu.
-
Apa itu Kopi Andaliman? Kopi Andaliman merupakan minuman yang dicampur dengan Andaliman, rempah khas Sumatra Utara yang sering disebut 'Merica Batak'.
Dalam artikel ini, kita membahas tentang biji kopi apa saja yang ada di dunia. Namun sebelumnya, akan dibahas dulu apa itu perpaduan kopi dan juga spektrum roasting atau pemanggangan.
Apa Itu Perpaduan Kopi?
Sebuah perpaduan kopi adalah sekantung kopi yang mengandung macam-macam kopi yang masih berupa beans. Perpaduan ini terdiri dari dua atau lebih negara, atau lebih dari satu daerah. Perpaduan macam-macam kopi ini dapat terdiri dari delapan negara, tetapi rata-rata roaster atau pemanggang hanya menggunakan sekitar empat negara.
William Moreland/Unsplash 2020 Merdeka.com
Spektrum Roasting atau Pemanggangan
Kebanyakan penjual kopi eceran menjual beberapa perpaduan biji kopi dengan jumlah besar. Macam-macam kopi kopi tersebut bervariasi dan terbagi menjadi light roast, medium, medium-dark roast, dan dark roast.
Lamanya waktu sebuah biji kopi dipanggang menentukan sedikit perbedaan dalam tingkat kafein, seberapa asam kopi, seberapa banyak isi yang dimiliki, dan terkadang juga intensitas rasanya.
Empat jenis roast tersebut antara lain:
- Light Roast
Light roast dipanggang untuk jumlah waktu paling singkat. Biji kopi dengan panggangan light roast umumnya mencapai suhu internal 180 C 205 C, tepat setelah retakan pertama terjadi.
Biji kopi ini cenderung tidak mengandung minyak karena tidak dipanggang pada suhu yang cukup tinggi. Semakin lama biji kopi dipanggang, semakin banyak panas yang menarik kafein dan keasamannya. Yang berarti light roast mengandung kafein dan asam paling banyak.
- Medium Roast
Biji kopi dengan medium roast dapat mencapai suhu internal 210 C 220 C. Ini setelah retakan pertama dan sesaat sebelum yang kedua terjadi. Biji kopi akan memiliki isi yang sedikit lebih banyak daripada light roast dan keasaman yang lebih sedikit.
Medium-Dark RoastBiji kopi dengan medium-dark roast dapat mencapai suhu internal 225 C 230 C. Ini terjadi saat atau langsung setelah retakan kedua terjadi. Jenis roast ini juga akan mulai menunjukkan minyak pada permukaan biji kopi karena suhu yang cukup tinggi. Jenis roast ini memiliki rasa yang lebih kaya, lebih penuh, lebih banyak isi, dan lebih sedikit keasamannya.
- Dark Roast
Biji kopi dengan dark roast dapat mencapai suhu internal 240 C 250 C. Ada minyak terlihat pada biji kopi dengan dark roast. Biasanya Anda tidak bisa merasakan rasa asli dalam dark roast, hanya mempengaruhi proses memanggang pada jenis biji kopi. Dark roast memiliki rasa lebih manis.
Proses pemanggangan yang lebih lama membantu dalam mengembangkan rasa yang lebih kaya dan isi yang penuh. Biji kopi ini juga memiliki keasaman paling rendah dari semua jenis roast. Dark roast memiliki jumlah kafein paling sedikit karena biji kopi tersebut terpanggang paling lama.
Mengenal 4 Jenis Biji Kopi
Setelah memahami arti perpaduan kopi dan spektrum roasting atau pemanggangan, selanjutnya akan dibahas macam-macam biji kopi. Biji kopi memiliki empat jenis utama. Semua biji kopi ini ditanam dan dikenal sebagai Coffee Belt atau Sabuk Kopi.
Coffee Belt atau Sabuk Kopi berada di sepanjang garis katulistiwa, karena sebagian besar biji kopi tumbuh di iklim panas. Kondisi pertumbuhan bervariasi di antara biji kopi tersebut: ada yang lebih tumbuh di tempat atau curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan yang lain.
1. Biji Kopi Arabika
2020 Merdeka.com
Sebesar 60% total konsumsi kopi di dunia menggunakan biji kopi Arabika. Pemanggangan atau roast yang dibuat dari biji kopi Arabika dianggap memiliki kualitas lebih tinggi dan seringkali lebih mahal. Coffee shop biasanya menyajikan menu kopi dengan perpaduan biji kopi Arabika. Secara keseluruhan, biji kopi ini memiliki lebih banyak keasaman dan lebih sedikit kafein dibandingkan biji kopi Robusta.
Biji kopi Arabika ditanam di sepanjang Coffee Belt atau Sabuk Kopi, tetapi lebih banyak berada di daerah Amerika Latin. Biji kopi tersebut dapat memiliki rasa yang sangat berbeda, tergantung di mana biji kopi tersebut tumbuh di tiga daerah Coffee Belt atau Sabuk Kopi.
2. Biji Kopi Robusta
2020 Merdeka.com
Biji kopi Robusta adalah biji kopi kedua yang paling banyak digunakan setelah Arabika. Biji kopi Robusta mengandung kafein dua kali lebih banyak daripada biji kopi Arabika. Bentuknya terlihat seperti bola kecil, bukan berbentuk kacang almond seperti yang biasa kita bayangkan.
Biji kopi Robusta cenderung lebih keras dan lebih pahit karena efek panggangnya. Namun, biji kopi ini bagus untuk membuat espresso shot karena rasanya yang dalam. Biji kopi ini tahan lebih baik saat Anda menambahkan krim dan gula, tidak seperti biji kopi Arabika yang rasanya cenderung berubah.
Biji kopi Robusta hanya ditanam di belahan bumi timur, dan karena itu hanya muncul di dua dari tiga wilayah di Coffee Belt atau Sabuk Kopi. Biji kopi ini tumbuh terutama di Afrika dan Indonesia. Dan lebih mudah tumbuh daripada biji kopi Arabika karena biji kopi ini dapat tumbuh subur di dataran rendah dan tinggi.
3. Biji Kopi Liberika
2020 Merdeka.com
Biji kopi Liberika hanya tumbuh di Filipina. Biji kopi ini memiliki aroma bunga, buah, tetapi menghasilkan kopi yang memiliki isi penuh dan rasa seperti kayu yang berasap. Kekurangan biji kopi Arabika pada tahun 1890 mengakibatkan Amerika Serikat mengimpor biji kopi Liberika dari Filipina. Hal ini berlanjut hingga Filipina mengklaim kemerdekaan mereka dan Amerika Serikat menghentikan perdagangannya.
4. Biji Kopi Ekselsa
shutterstock 2020 Merdeka.com
Biji kopi Ekselsa tidak digunakan secara luas, penggunaan biji kopi ini hanya 7% dibandingkan biji kopi lainnya di dunia. Biji kopi ini tumbuh di Asia Tenggara dan dianggap sebagai marga dari biji kopi Liberika. Namun, rasanya yang lebih pedas dan seperti buah-buahan.