Manfaat BEP bagi Perusahaan dan Cara Menghitungnya, Menarik Dipelajari
Break Even Point atau BEP adalah sebuah kondisi di mana operasional perusahaan tidak mendapat keuntungan dan juga tidak menderita kerugian. Dalam kondisi BEP, jumlah pendapatan yang diterima sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan.
Break Even Point atau BEP adalah sebuah kondisi di mana operasional perusahaan tidak mendapat keuntungan dan juga tidak menderita kerugian. Dalam kondisi BEP, jumlah pendapatan yang diterima sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan.
Dengan kata lain, BEP adalah saat antara pendapatan dan biaya pada kondisi yang sama, sehingga labanya adalah nol. Analisis Break Even Point (BEP) adalah teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara volume penjualan dan profitabilitas. Analisis ini disebut juga sebagai analisis impas.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Apa itu Ragit Jalo? Secara kasat mata, ragit jalo memiliki bentuk yang mirip dengan jala atau jaring yang dilipat-lipat hingga seperti segitiga. Ragit jalo ini tak jauh berbeda dengan roti jala khas India. Tak ketinggalan, ragit jalo disajikan dengan kuah kari yang lezat.
-
Apa itu kue talam jagung? Kue talam merupakan salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut.
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
Lebih lanjut, analisis ini digunakan untuk menentukan berapa unit yang harus dijual agar perusahaan memperoleh keuntungan, baik dalam volume penjualan dalam unit maupun rupiah. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai pengertian, cara menghitung, hingga manfaat BEP yang menarik untuk dipelajari.
Pengertian Break Even Point atau BEP
Berikut ini adalah beberapa pengertian Break Even Point atau BEP menurut para ahli yang penting diketahui sebagai awalan pembahasan mengenai BEP;
Menurut Kasmir dalam buku Analisis Laporan Keuangan (2012:333), analisis pulang pokok atau break even point (BEP) adalah suatu keadaan di mana perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak memperoleh pendapatan atau laba dan tidak pula menderita kerugian.
Artinya, dalam kondisi ini jumlah pendapatan yang diterima sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan. Lebih lanjut analisis ini digunakan untuk menentukan berapa unit yang harus dijual agar kita memperoleh keuntungan, baik dalam volume penjualan dalam unit maupun rupiah.
Sementara menurut Rudianto dalam buku Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan. Keputusan Strategis, (2013: 30) BEP atau titik impas adalah volume penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian tetapi juga tidak memperoleh laba sama sekali.
Lanjut menurut Wiwik Lestari, dkk dalam buku Akuntansi Biaya Dalam Perspektif Manajerial (2017:136), titik impas atau BEP adalah titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya atau titik di mana laba sama dengan nol atau break even.
Sedangkan menurut Henry Simamora dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia (1999:7), BEP atau titik impas adalah volume penjualan di mana jumlah pendapatan dan jumlah bebannya sama, tidak terdapat laba maupun rugi bersih. Laba bersih dapat diperoleh bilamana volume penjualan berada di atas titik impas, sedangkan rugi bersih akan diderita seandainya volume penjualan berposisi di bawah titik impas.
Manfaat BEP
BEP adalah hal yang penting bagi sebuah usaha agar tidak mengalami kerugian, baik itu usaha yang bergerak di bidang jasa atau manufaktur. Mengutip Heru Maruta dalam publikasinya di eJournal STIE Syariah Bengkalis, berikut adalah beberapa manfaat BEP yang paling utama, yang penting untuk diketahui;
1. Sebagai alat perencanaan untuk menghasilkan laba.
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3. Untuk mengetahui hubungan volume penjualan yang diproduksi, harga jual dan biaya-biaya yang dikeluarkan, sehingga laba rugi perusahaan akan diketahui.
4. Untuk mengetahui jumlah penjualan minimum (dalam unit produk maupun satuan uang) agar perusahaan tidak menderita rugi.
5. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
6. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.
7. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan harga jual.
8. Sebagai bahan atau dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap hal-hal berikut:
- Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
- Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
- Seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
- Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
Cara Menghitung BEP
Cara menghitung BEP umumnya dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu metode persamaan, metode margin kontribusi, dan metode grafis. Ketiga metode tersebut pada dasarnya adalah pendekatan yang mempunyai hasil akhir sama, akan tetapi ketiga metode tersebut memiliki perbedaan pada bentuk dan variasi dari persamaan laporan laba rugi kontribusi.
1. Metode Persamaan
Metode Persamaan (equation method) adalah metode yang berdasarkan pada pendekatan laporan laba rugi dengan persamaan dasar sebagai berikut;
- Penghasilan total = Biaya total
- Penghasilan total = Biaya variabel + Biaya tetap
Persamaan tersebut dapat diuraikan dalam rumus berikut: px = a + bx
Keterangan:
p = Harga jual per unit produk
x= Unit produk yang dijual/yang diproduksi
a= Total Biaya Tetap
b= Biaya variabel setiap unit produk
2. Metode Kontribusi Unit
Metode Kontribusi Unit merupakan variasi metode persamaan. Setiap unit atau satuan produk yang terjual akan menghasilkan jumlah margin kontribusi tertentu yang akan menutup biaya tetap.
Metode kontribusi unit adalah metode jalan pintas di mana harus diketahui nilai margin kontribusi. Margin Kontribusi adalah hasil pengurangan pendapatan dari penjualan dengan biaya variabel.Sedangkan rasio margin kontribusi adalah margin kontribusi dibagi dengan penjualan.
3. Metode Grafis
Manajer dapat menggambarkan titik impas melalui grafis. Grafis titik impas akan menunjukkan volume penjualan pada sumbu x atau garis horizontal dan biaya akan terletak pada sumbu y atau garis vertikal. Sedangkan titik impas akan terletak pada perpotongan antara garis pendapatan dan garis biaya. Garis sebelah kiri garis impas menunjukkan sisi kerugian, sebaliknya sisi kanan menunjukkan sisi laba usaha.
Dengan menggunakan metode grafis manajer dapat menghindari metode matematis pada waktu tingkat penjualan yang berbeda tengah dipertimbangkan. Metode grafis akan membantu manajer dalam mengevaluasi akibat perubahan volume tahun lalu dan dapat memproyeksikan volume penjualan pada tahun yang akan datang.