Masjid Al-Akbar Surabaya Tiadakan Salat Idul Fitri, Ini 3 Hal yang Harus Diperhatikan
Masjid Nasional Al Akbar Surabaya resmi tiadakan salat Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyah. Keputusan meniadakan salat Idul Fitri dilatarbelakangi oleh situasi dan kondisi di tengah pandemi COVID-19. Jawa Timur sendiri bahkan menjadi urutan ketiga dengan jumlah kasus positif COVID-19 paling banyak di Indonesia.
Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya resmi tiadakan salat Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyah. Keputusan ini diumumkan melalui keterangan pers kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu, 18 Mei 2020, seperti dikutip dari Antara.
Keputusan meniadakan salat Idul Fitri dilatarbelakangi oleh situasi dan kondisi di tengah pandemi COVID-19. Jawa Timur sendiri bahkan menjadi urutan ketiga dengan jumlah kasus positif COVID-19 paling banyak di Indonesia. Selain itu, sesuai peraturan pemberlakuan PSBB Surabaya Raya, Idul Fitri harus dilalui dalam suasana PSBB.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Cabut Surat Edaran Sebelumnya
©2020 Merdeka.com/commons.wikimedia.org
Sebelumnya, pihak pengelola masjid kedua terbesar di Indonesia itu telah menyebarkan surat edaran terkait salat Idul Fitri.
"Ini setelah dilakukan rapat bersama tim serta disepakati bahwa surat edaran telah ditinjau kembali dan tidak berlaku," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono, Minggu (18/5), dikutip dari Antara.
Dengan demikian, SE Sekdaprov Jatim Nomor 451/7809/012/2020 tertanggal 14 Mei 2020 tentang Imbauan Kaifiat Takbir dan Shalat Idul Fitri yang ditujukan kepada Ketua Badan Pelaksana Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya juga dicabut.
Kasus COVID-19 di Jawa Timur Masih Tinggi
©2020 Merdeka.com/shutterstock
Berdasarkan keterangan Heru, pembatalan sekaligus pencabutan surat edaran merujuk pada pertimbangan masih tingginya jumlah kasus dan angka penyebaran COVID-19 di Provinsi Jawa Timur. Lebih khusus di Kota Surabaya.
Pencabutan surat edaran itu tidak terlepas dari adanya pro kontra di masyarakat, khusunya di kalangan umat Islam.
"Kami juga ingin menghindari adanya pro kontra terhadap isi surat. Apalagi berlaku bias dalam implementasi masyarakat terhadap surat itu. Namun, sekali lagi saya tegaskan, surat tersebut sebenarnya hanya untuk masjid Al-Akbar, bukan untuk umum," jelas Heru.
Pertimbangkan Kaidah Ushul Fiqh
©2020 Merdeka.com/Instagram @lovesuroboyo
Rapat koordinasi pembatalan pelaksanaan penyelenggaraan salat Idul Fitri tersebut dihadiri perwakilan dari Pemprov dan badan pengelola Masjid Al-Akbar Surabaya.
Sekretaris Badan Pengelola Masjid Al-Akbar Surabaya Helmy M Noor mengungkapkan, awalnya disepakati pelaksanaan salat Idul Fitri dengan kewajiban memenuhi protokol kesehatan.
"Setelah kami tindaklanjuti, pengurus menyiapkan SOP dan ada 13 poin untuk protokol kesehatan. Termasuk tentang kapasitas jemaah di dalam masjid," ujar Helmy, dikutip dari Antara.
Meski demikian, pihaknya bersama dengan Pemprov juga mempertimbangkan kaidah ushul fiqh. "Dar'ul mafaasidi muqaddamun alaa jalbil mashaalihi" yang artinya menghindari keburukan harus lebih diutamakan daripada meraih kebaikan.
"Maka Masjid Al-Akbar tidak menyelenggarakan Sholat Idul Fitri 1441 Hijriyah. Semoga Allah SWT segera mengangkat virus corona dari bumi Jawa Timur dan Indonesia," pungkas Helmy.