Mengenal Gili Iyang Sumenep, Pulau Beroksigen Tinggi Bikin Warga Jarang Sakit
Pulau Gili Iyang yang terletak di sebelah timur Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dikenal memiliki kadar oksigen tinggi hingga mencapai 21%. Angka ini termasuk kedua tertinggi di dunia setelah Laut Mati, sebuah danau di Yordania. Warga yang tinggal di sana jarang terserang penyakit. Ini fakta selengkapnya.
Pulau Gili Iyang yang terletak di sebelah timur Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dikenal memiliki kadar oksigen tinggi hingga mencapai 21%. Angka ini termasuk kedua tertinggi di dunia setelah Laut Mati, sebuah danau di Yordania.
Selain dikenal dengan kadar oksigennya yang tinggi, Pulau Gili Iyang juga memiliki pantai dengan hamparan pasir putih yang lembut dan menawan.
-
Apa itu Tari Sintung Sumenep? Tari Sintung merupakan salah satu ekspresi keimanan umat muslim di Kabupaten Sumenep kepada Tuhan Yang Maha Esa.
-
Apa yang diperlihatkan oleh suporter Timnas Indonesia di tribun utara? Apa yang diperlihatkan oleh suporter Timnas Indonesia di tribun utara sangat mampu memotivasi Jay Idzes dan rekan-rekannya. Apalagi, ini adalah pertandingan perdana Skuad Garuda di kandang sendiri pada Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
-
Apa itu Sebelik Sumpah? Sebelik Sumpah, sebuah cendera mata atau sejenis perhiasan milik Orang Rimbo di Provinsi Jambi. Tiap daerah di Indonesia memiliki kerajinan tradisional yang digunakan sebagai perhiasan atau cendera mata oleh penggunanya. Bahkan, benda tersebut disebut-sebut memiliki kisah dan mitos dibaliknya.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Siapa yang membawa Tari Sintung ke Sumenep? Kesenian ini dibawa oleh para pedagang Gujarat (India), bersamaan dengan misi mereka menyebarkan agama Islam.
-
Siapa Briptu Mustakim? Briptu Mustakim adalah seorang polisi yang berhasil menarik perhatian banyak orang berkat penampilannya yang menawan. Banyak yang berkata bahwa ia mirip dengan beberapa aktor ternama seperti Ali Syakieb dan Herjunot Ali.
Keistimewaan
©2021 Merdeka.com/jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id
Keberadaan Pulau Gili Iyang sudah banyak diketahui masyarakat Sumenep, namun belum dengan keistimewaan yang dimilikinya. Bahkan, majalah POTENSI edisi 44 yang terbit Agustus 2014 mengungkapkan, di tahun itu warga Desa Banra’as dan Desa Bancamara yang tinggal di pulau tersebut belum lama mengetahui potensi istimewa Pulau Gili Iyang.
Keindahan Pulau
©2021 Merdeka.com/jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id
Pulau Gili Iyang seluas hampir sembilan kilometer persegi itu bisa ditempuh melalui perjalanan laut. Keindahan pulau sudah tampak saat pengunjung masih dalam perjalanan laut. Selain itu, pengunjung bisa melihat para nelayan menebar jala dan menjaring ikan di sekitar pulau.
Saat perahu penumpang bersandar di dermaga kecil Desa Banra’as, pengunjung akan merasakan sensasi menghirup udara yang terasa begitu ringan. Ditambah angin yang bertiup sepoi-sepoi dari arah laut.
Suasana di Gili Iyang sangat berbeda dengan wilayah perkotaan. Jika kadar oksigen di area perkotaan rata-rata 16-17%, kadar oksigen di Pulau Gili Iyang bisa mencapai 21%.
Penelitian Kadar Oksigen
©2021 Merdeka.com/jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id
Carik Desa Banra’as saat itu, Mutawajih menjelaskan, keistimewaan udara di Pulau Gili Iyang diketahui pada 2006 lalu. Saat itu, peneliti di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mendapati dari pantauan satelit bahwa kandungan oksigen di Gili Iyang cukup tinggi. LAPAN memutuskan melakukan penelitian selama tiga bulan dengan menebar delapan alat pengukur kandungan oksigen di udara.
Selama tiga bulan penelitian dilakukan terus menerus, sampai LAPAN benar-benar mendapati bahwa kandungan udara di Gili Iyang cukup tinggi. Bahkan, kandungan oksigennya pernah mengalahkan Laut Mati di Yordania.
Penelitian itu diperkuat dengan temuan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jawa Timur. Berdasarkan survei sementara, kadar oksigen di Gili Iyang mencapai 21,5 persen. Hal itu tak jauh berbeda dengan hasil survei Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jatim pada 2011 silam.
Kandungan oksigen yang cukup tinggi muncul karena pengaruh perputaran udara dari laut sekitar pulau. “Kawasan Pulau Gili Iyang itu masih belum banyak pencemaran udara, kawasannya masih alami dan bersih,” ungkap Mutawajih.
Warga Jarang Sakit
©2021 Merdeka.com/jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id
Mutawajih mengungkapkan, kualitas udara di desanya sudah dirasakan masyarakat setempat. Masyarakat yang tinggal di Pulau Gili Iyang diketahui jarang terserang penyakit. Selain itu, usianya juga relatif lebih panjang.
Di Gili Iyang, kebanyakan yang meninggal lebih dulu adalah laki-laki. Pasalnya, mayoritas laki-laki di sana perokok, sedangkan perempuan tidak. “Di sini perempuan usianya bahkan bisa sampai 100 tahun lebih,” imbuhnya.