4 Fakta Menarik Benteng Pendem, Objek Wisata Favorit di Ngawi yang Ditutup Sementara
Benteng Pendem di Ngawi yang dikenal luas oleh masyarakat ditutup sementara oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi. Benteng yang bernama asli Benteng Van den Bosch itu ditutup selama 14 hari terhitung sejak tanggal 16-29 Maret 2020. Di Benteng Van den Bosch Ngawi terdapat sarang kelelawar.
Benteng Pendem di Ngawi yang dikenal luas oleh masyarakat ditutup sementara oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi. Benteng yang bernama asli Benteng Van den Bosch itu ditutup selama 14 hari terhitung sejak tanggal 16-29 Maret 2020. Dikutip dari Antara, penutupan benteng itu sebagai antisipasi dari penyebaran wabah corona.
Di Benteng Van den Bosch Ngawi terdapat sarang kelelawar. Hal ini ditakutkan akan meningkatkan risiko penularan corona.
Selain itu, bangunan bersejarah ini juga menjadi salah satu destinasi wisata di Ngawi yang paling sering dikunjungi orang. Penutupan Benteng Van den Bosch juga berfungsi untuk membatasi kerumuman massa dalam suatu tempat.
Terletak di Tengah Kota
2020 Merdeka.com/ihategreenjello.com
Benteng Van den Bosch terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Berada di pusat kota, jarak Benteng Pendem dengan Kantor Pemerintahan Kabupaten Ngawi hanya sekitar 1 kilometer.
Dari Kantor Pemerintahan Kabupaten Ngawi, Benteng Van den Bosch berada di sebelah timur laut. Letak Benteng Pendem berada di sudut pertemuan antara Sungai Madiun dan Sungai Bengawan Solo.
Penyebutan Benteng Van den Bosch sebagai Benteng Pendem bukan tanpa sebab. Benteng ini sengaja dibangun lebih rendah dari tanah di sekelilingnya. Dari arah luar, kesan yang muncul ketika melihat bangunan bersejarah itu adalah bangunan yang terpendam.
Pusat Pertahanan Belanda
2020 Merdeka.com/situsbudaya.id
Sebagaimana dihimpun Merdeka.com dari berbagai sumber, benteng Van den Bosch merupakan benteng pertahanan Belanda pada masa Perang Diponegoro. Daerah Ngawi sendiri pada masa itu menjadi pusat perdagangan dan pelayaran di kawasan Jawa Timur. Keberadaan Benteng Van den Bosch menjadi demikian vital bagi Belanda.
Benteng yang selesai dibangun tahun 1845 itu berfungsi untuk mempertahankan kedudukan Pemerintah Hindia Belanda. Selain itu, juga berfungsi untuk mempertahankan posisi strategis Ngawi sebagai jalur perdagangan.
Penamaan Benteng Van den Bosch sendiri merujuk kepada pimpinan Pemerintah Hindia Belanda yang menguasai Ngawi saat itu, Johannes van den Bosch. Di bawah pimpinan Johannes van den Bosch, ada 250 tentara Belanda yang bersenjatakan bedil, 6 orang bertanggung jawab pada meriam api, serta 60 orang kavaleri. Mereka semua menghuni Benteng Van den Bosch.
Makam Pengikut Pangeran Diponegoro
2020 Merdeka.com/mistikus-sufi.blogspot.com
Di dalam Benteng Van den Bosch terdapat sebuah makam. Makam itu merupakan makam salah satu pengikut Pangeran Diponegoro yang bernama Muhammad Nursalim.
Nursalim ditangkap dan dibawa ke area Benteng Pendem oleh tentara Belanda pada masa itu. Jejak Nursalim juga dikenang sebagai penyebar agama Islam pertama di daerah Ngawi.
Dari Wisata sampai Foto Pranikah
2020 Merdeka.com/liputan6.com
Sejak tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Ngawi membuka Benteng Van den Bosch untuk para wisatawan. Benteng yang memiliki luas bangunan 165 meter x 80 meter itu menjadi salah satu ikon wisata Ngawi yang paling populer.
Benteng Pendem sendiri terdiri dari beberapa ruangan seperti tempat penyimpanan peluru, dapur, ruang rapat, termasuk lahan parkir yang luas. Para pengunjung yang datang untuk melihat peninggalan sejarah ini tidak hanya datang dari Ngawi. Banyak wisatawan dari luar daerah yang sengaja berkunjung ke Benteng Van den Bosch ini.
Kesan heritage membuat para wisatawan senang mengambil foto dengan latar belakang bangunan benteng. Selain wisatawan biasa, Benteng Van den Bosch juga menjadi salah satu destinasi foto favorit bagi calon pengantin.