Penyebab Anak Autis Beserta Gejala dan Pengobatannya, Orang Tua Wajib Tahu
Anak yang telah menderita autisme biasanya akan memiliki gejala sebelum berusia 3 tahun. Biasanya, untuk mengatasi gejala ini pada umumnya dapat diatasi dengan terapi. Pasalnya, jika setelah berusia 3 tahun maka perkembangan anak-anak akan berhenti atau mundur.
Autisme merupakan suatu kondisi di mana adanya gangguan perkembangan yang ada di otak yang akan memengaruhi kemampuan penderitanya di dalam berkomunikasi serta berinteraksi dengan orang lain. Namun, hingga saat ini masih belum ada bukti kuat untuk mengetahui penyebab anak autis.
Jika kita menganggap orang tua sebagai penyebab anak autis, hal tersebut juga belum sepenuhnya benar. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa adanya faktor lain yang menjadi penyebab dari autisme ini.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa masalah utama yang dihadapi Yogyakarta terkait sampah? Sampah di Yogyakarta ini rasane ora kelar-kelar, ora uwis-uwis (rasanya enggak pernah selesai, enggak ada habisnya). Pertanyaannya, kepiye kok ngene? Gitu kan? Terus muncul timbunan sampah di 14 depo yang ada di kota,
-
Apa bisnis yang dirintis oleh Risma di Yogyakarta? Risma memulai usaha kecil-kecilan dari pre-order di rumah. Dari sinilah Risma mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka bisnis ramen.
-
Apa yang dinikmati oleh Kasad dan keluarganya di Yogyakarta? Saat sampai di Yogyakarta, ketiganya langsung menikmati kuliner khas kota tersebut. Mereka tampak datang dan menikmati sajian khas dari Yogyakarta yaitu Gudeg.
-
Apa arti dari 'Ya Rahman Ya Rahim'? Secara harfiah, Ya Rahman Ya Rahim berarti "Wahai Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang". Dua kata "Rahman" dan "Rahim" secara khusus menggambarkan sifat-sifat Allah yang amat penyanng.
Anak yang telah menderita autisme biasanya akan memiliki gejala sebelum berusia 3 tahun. Biasanya, untuk mengatasi gejala ini pada umumnya dapat diatasi dengan terapi. Pasalnya, jika setelah berusia 3 tahun maka perkembangan anak-anak akan berhenti atau mundur.
Melansir dari Liputan6, berikut ini kami telah rangkum penyebab anak autis beserta gejala dan pengobatannya yang perlu orang tua tahu.
Mengenal Pengertian Autisme
©Shutterstock.com/CTR Photos
Sebelum kita mengetahui penyebab anak autis, ada baiknya kita juga mengetahui tentang apa itu penyakit autisme. Autisme dapat dikatakan sebagai sebuah gangguan terhadap perkembangan dari fungsi otak. Gangguan ini memengaruhi kemampuan penderitanya dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Selain hal tersebut, autisme juga akan dapat menyebabkan gangguan perilaku serta membatasi minat penderitanya. Pada beberapa kasus, kebanyakan dari penderitanya akan mengalami keterlambatan berbicara, perilaku acuh tak acuh, serta lain sebagainya.
Kebiasaan yang dapat terjadi di luar perilaku normal biasanya akan mulai terlihat pada anak yang berusia 3 tahun. Pada saat ini, kebanyakan orang tua baru menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda pada anaknya.
Penyebab anak autis sebenarnya masih dikatakan belum jelas hingga saat ini. Namun, sebagai langkah antisipasi, orang tua juga wajib mengetahui serta mewaspadai adanya gejala-gejala autisme pada anak sedini mungkin.
Penyebab Anak Autis
©Shutterstock.com/wavebreakmedia
Penyebab anak autis tak bisa sepenuhnya menyalahkan bagaimana pola asuh orang tua serta garis keturunannya. Ada juga beberapa faktor yang akan dapat menyebabkan penyakit autis ini dapat dialami oleh anak-anak, yaitu:
- Jenis Kelamin: umumnya anak laki-laki berisiko empat kali lebih besar mengalami autisme dibanding anak perempuan.
- Usia: semakin tua Anda memiliki anak, semakin tinggi risiko anak mengalami autis. Pada pria, memiliki anak di usia 40-an akan berisiko memiliki anak autis lebih tinggi. Sedangkan pada wanita yang melahirkan di atas usia 40-an, juga meningkatkan risiko memiliki anak autis dibandingkan melahirkan di bawah usia 25 tahun.
- Faktor genetik: pada hasil penelitian ditemukan bahwa 2-4 persen dari saudara kandung juga menderita penyakit yang sama.
- Kelahiran prematur serta terlahir kembar: pada bayi yang lahir pada masa kehamilan 26 minggu atau kurang berisiko terjangkit autisme. Selain itu, anak lahir tidak identik juga memengaruhi kembarannya juga mengalami autisme. Pengaruh autisme semakin besar pada anak yang terlahir kembar identik.
- Pengaruh gangguan lainnya: gangguan yang bisa menyebabkan anak autis seperti distrofi otot, fragile X syndrome, lumpuh otak atau cerebral palsy, neurofibromatosis, sindrom Down, dan sindrom Rett.
- Pajanan selama dalam kandungan : konsumsi minuman beralkohol ataupun obat-obatan saat hamil akan mampu meningkatkan penderita autisme.
Gejala Anak Autisme
Penyebab anak autis sebetulnya dapat dilihat dari gejala-gejala yang mereka tunjukkan. Biasanya, gejala ini akan dapat kita lihat sebelum anak berusia 3 tahun. Beberapa gejala autisme pada anak yang bisa kita kenali antara lain:
- Terganggunya interaksi sosial
- Mengalami hambatan dalam komunikasi ucapan dan bukan ucapan (bahas tubuh dan isyarat)
- Kegiatan dan minat yang aneh atau sangat terbatas
Selain itu, ada gejala autis pada anak lainnya yang mudah untuk dideteksi. Berikut gejala autis pada anak yang bisa Anda kenali:
- Sulit bergabung dengan anak-anak lainnya
- Tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya
- Menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan kontak mata
- Menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri
- Lebih senang menyendiri atau menarik diri dari pergaulan
- Gemar memutar benda atau terpaku pada benda tertentu
- Sangat tergantung kepada benda yang sudah dikenalnya dengan baik secara fisik
- Aktif atau justru tidak aktif sama sekali
- Tertarik pada hal-hal yang serupa, tidak mau menerima atau mengalami perubahan
- Tidak takut akan bahaya
- Terpaku pada permainan yang ganjil
- Suka mengulang kata-kata atau suku kata
- Tidak mau dipeluk
- Tidak memberikan respon terhadap kata-kata, bersikap seolah-olah tuli
- Mengalami kesulitan dalam mengungkapkan kebutuhannya melalui kata-kata
- Senang meminta melalui isyarat tangan atau menunjuk
- Mudah jengkel atau kesal membabi buta
Pengobatan Autisme pada Anak
Edukasi Kepada Keluarga
Penyebab anak autis akan memerlukan peranan penting keluarga dalam membantu perkembangan anak. Orang tua merupakan orang terdekat yang dapat membantu anak untuk belajar berkomunikasi, berperilaku terhadap lingkungan dan orang sekitar. Bisa dibilang keluarga adalah jendela bagi penderita autisme untuk masuk ke dunia luar. Meski perlu diakui bahwa ini bukanlah hal yang mudah.
Menggunakan Obat-obatan Serta Terapi
Penggunaan obat-obatan ini haruslah pada pengawasan dokter. Pengobatan akan dapat dilakukan jika telah dicurigai adanya gangguan di otak yang mengganggu pusat emosi serta penderitanya.
Hal ini seringkali menimbulkan gangguan emosi mendadak, agresifitas, hiperaktif dan stereotipik. Beberapa obat yang bisa diberikan adalah haloperidol (antipsikotik), fenfluramin, naltrexone (antiopiat), clompramin (mengurangi kejang dan perilaku agresif).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dilakukannya pengobatan pada gangguan autis yang berkembang dapat dilakukan dengan terapi perilaku. Terapi dipercaya sebagai bentuk yang dirasa paling penting.
Terapi perilaku bertujuan untuk mengontrol atau membentuk perilaku yang diinginkan dan yang tidak diinginkan lewat sistem pemberian penghargaan dan hukuman. Pemberian hadiah (reward) akan meningkatkan munculnya perilaku yang diinginkan, sedangkan hukuman (punishment) akan menurunkan perilaku yang tidak diinginkan.