Perbedaan Empati dan Simpati yang Menarik Diketahui, Pelajari Selengkapnya
Meski memiliki kedekatan dalam arti dan makna, keduanya tetap memiliki perbedaan karakteristik yang tak boleh dikesampingkan. Sama-sama menunjukkan sebuah kondisi yang berkaitan dengan perasaan, pikiran, atau keadaan, perbedaan empati dan simpati ternyata cukup signifikan.
Mengetahui perbedaan empati dan simpati merupakan hal yang penting agar tak terjadi kesalahan penggunaan dalam kalimat sehari-hari. Empati dan simpati adalah hal yang umum muncul dalam hubungan antar manusia, yang notabene adalah makhluk sosial.
Empati secara umum berarti kemampuan seseorang dalam membayangkan atau mengimajinasikan perasaan orang lain. Sedangkan simpati adalah perasaan berbagi rasa sakit atau emosi yang sama dengan orang lain.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Apa itu Ragit Jalo? Secara kasat mata, ragit jalo memiliki bentuk yang mirip dengan jala atau jaring yang dilipat-lipat hingga seperti segitiga. Ragit jalo ini tak jauh berbeda dengan roti jala khas India. Tak ketinggalan, ragit jalo disajikan dengan kuah kari yang lezat.
-
Apa itu kue talam jagung? Kue talam merupakan salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut.
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
Meski memiliki kedekatan dalam arti dan makna, keduanya tetap memiliki perbedaan karakteristik yang tak boleh dikesampingkan. Sama-sama menunjukkan sebuah kondisi yang berkaitan dengan perasaan, pikiran, atau keadaan, perbedaan empati dan simpati ternyata cukup signifikan.
Untuk memahami apa perbedaan empati dan simpati, Anda terlebih dahulu harus memahami pengertian dasar keduanya. Dalam artikel kali ini, merdeka.com akan membagikan informasi mengenai apa pengertian serta perbedaan empati dan simpati yang perlu Anda ketahui. Berikut ulasannya.
Pengertian Empati Menurut Para Ahli
Sebelum kita membahas tentang perbedaan empati dan simpati, pertama-tama kita harus mengetahui lebih dulu apa pengertian dari keduanya.
Istilah empati berasal dari bahasa Yunani 'empatheia' yang berarti ikut merasakan. Istilah ini pada awalnya digunakan oleh para teoritikus di bidang estetika untuk pengalaman subjektif orang lain.
Pada tahun 1920-an, seorang ahli psikologi Amerika, E. B. Tichener, mengenalkan kembali istilah empati ke dalam bahasa Inggris dengan makna yang sedikit berbeda.
Istilah Tichener menyatakan bahwa empati berasal dari peniruan secara fisik atas beban orang lain yang kemudian menimbulkan perasaan serupa dalam diri seseorang, mengutip D. Goleman dalam buku Kecerdasan Emosional.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri mendefinisikan empati sebagai sebuah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.
Berikut beberapa definisi empati menurut para ahli;
- Menurut Baron & Byrne, empati merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti tentang perasaan dan emosi orang lain, serta kemampuan untuk membayangkan diri sendiri ditempat orang lain.
- Menurut M Umar dan Ahmadi Ali dalam buku Psikologi Umum, empati adalah suatu kecenderungan yang dirasakan seseorang untuk merasakan sesuatu yang dilakukan orang lain andaikan ia berada dalam situasi orang lain.
- Batson dan Coke (dalam Brigham, 1991) mendefinisikan empati sebagai suatu keadaan emosional yang dimiliki oleh seseorang yang sesuai dengan apa yang dirasakan oleh orang lain.
- Papalia, Old, dan Feldman (2008) mengatakan bahwa empati merupakan kemampuan untuk memosisikan diri pada posisi orang lain dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
- Menurut (Koestner dan Franz, 1990), kemampuan untuk dapat mengerti tentang perasaan dan emosi orang lain merupakan prasyarat empati, namun kemampuan ini tidak mengharuskan kita untuk secara nyata terlibat dalam perasaan atau tanggapan orang tersebut.
- Mead dalam Eisenberg (2000) menyatakan bahwa empati merupakan kapasitas mengambil peran orang lain dan mengadopsi perspektif orang lain dihubungkan dengan diri sendiri.
Pengertian Simpati Menurut Para Ahli
Selanjutnya yang perlu diketahui adalah pengertian simpati. Eisenberg (2000) mendefinisikan simpati sebagai respons afektif yang terdiri dari perasaan menderita atau perhatian untuk orang yang menderita dan yang memerlukan bantuan. Simpati adalah proses di mana seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain.
Manusia memiliki kemampuan untuk memerhatikan orang lain, terlebih saat orang lain tersebut sedang dalam keadaan yang kurang menguntungkan atau sedang menderita. Keadaan yang menyenangkan sebenarnya juga bisa dirasakan secara bersama-sama, namun keadaan yang kurang menguntungkan cenderung lebih kuat untuk menarik perasaan atau emosi secara kolektif.
Perasaan itulah yang disebut dengan simpati. Simpati diyakini melibatkan orientasi orang lain, motivasi altruistik (Batson dalam Eisenberg, 2000). Simpati bermula dari empati, tetapi juga merupakan hasil proses kognitif. Simpati menyiratkan rasa kesamaan yang lebih besar berbarengan dengan keterlibatan pribadi yang lebih mendalam.
Perbedaan Empati dan Simpati
Titchener (dalam Goleman, 2007) menjelaskan bahwa empati merupakan suatu bentuk peniruan secara fisik atas beban orang lain, yang kemudian menimbulkan perasaan yang serupa dalam diri seseorang.
Hal ini berbeda dengan simpati yang hanya merupakan bentuk perhatian terhadap kemalangan lumrah yang dialami orang lain tanpa ikut merasakan apapun yang dirasakan oleh orang lain itu.
Perbedaan empati dengan simpati menurut Eisenberg, Fabes, dan Spinrad (2007) adalah jika empati merupakan respons afektif individu terhadap perasaan emosi dan kondisi orang lain persis seperti yang mereka rasakan, simpati adalah rasa kepedulian tanpa ada rasa ikut merasakan.
Pendapat ini didukung oleh Papalia, D.E., Old, S.W., dan Feldman, R.D. (2008) yang mengatakan bahwa simpati hanya melibatkan keprihatinan atau perhatian terhadap penderitaan orang lain.
Perbedaan empati dan simpati lainnya dikemukakan oleh Zuchdi dalam Fadhilah (2015) dalam publikasi ums.ac.id. Keduanya menyatakan bahwa simpati merupakan suatu bentuk persetujuan, sedangkan empati tidak berhubungan dengan persetujuan, melainkan pemahaman sepenuhnya dan secara mendalam terhadap orang lain, baik secara intelektual maupun secara emosional.