Pernikahan Dini Jadi Penyumbang Terbesar Stunting di Jatim, Arumi Bachsin Katakan Ini
Arumi Bachsin mengungkapkan, penyumbang terbesar stunting ialah pernikahan dini atau pernikahan yang terjadi di usia anak. Ini faktanya.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jawa Timur Arumi Bachsin mengungkapkan, penyumbang terbesar stunting ialah pernikahan dini atau pernikahan yang terjadi di usia anak.
Untuk itu, kata Arumi, edukasi gizi sejak remaja perlu dilakukan guna mencegah terjadinya stunting.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
"Intervensi stunting memang harus saat dalam kandungan, namun itu saja sudah telat, momen yang paling tepat adalah ketika remaja, sehingga mereka siap untuk menjadi ibu," ujar Arumi, Sabtu (10/4/2021).
Edukasi Gizi
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Sementara itu, pernikahan di usia anak antara lain disebabkan oleh kemiskinan, putus sekolah, dan kurangnya pendidikan formal maupun nonformal.
Istri Wagub Jatim Emil Dardak ini mengingatkan pentingnya edukasi tentang gizi yang disampaikan secara gamblang. Salah satunya yakni edukasi mengenai konsumsi kental manis yang jamak diberikan sebagai minuman untuk anak-anak.
Perilaku Konsumsi
Dokter Spesialis Gizi Klinis Universitas Indonesia, Fiastuti Witjaksono mengungkapkan karakteristik perilaku konsumsi masyarakat Indonesia yakni menyukai makan manis, asin, serta mengandung lemak. Asupan lemak rata-rata orang Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara lain.
Asupan lemak jenuhnya 2 kali lipat dari negara lain, hal inilah yang menjadi sumber dari segala penyakit. Pada remaja, perilaku konsumsi yang tidak seimbang terlihat lebih jelas.
"Kita perlu fokus pada remaja karena ketidaktepatan nutrisi akan memengaruhi status gizi dan kesehatan generasi yang akan datang. Bila remaja melakukan diet yang salah akan berakibat gangguan pertumbuhan dan bila dietnya salah akan menjadi remaja yang pendek dan akan melahirkan bayi-bayi yang stunting," ujarnya.
Remaja Sekarang
Food NDTV
Ditambah lagi, imbuh dia, remaja sekarang memiliki kebiasaan mengonsumsi fast food dan junk food yang memiliki kandungan gula, garam, dan lemak tinggi.
"Harusnya nutrisi remaja mengandung nutrian yang dibutuhkan bagi pertumbuhannya, seperti protein yang tinggi, jangan banyak gula. Saya tidak setuju jika anak diberi kental manis karena sama sekali tidak ada gizinya, isinya hanya gula," tandas Fiastuti.